Tutorial Membuat Kalender di Coreldraw | Republic Grafika

elain fitur-fitur yang umum yang digunakan seperti Power Clip , Convert to Curves , Publish To PDF dan lain sebagainya, Corel Draw juga ...

Selasa, 04 September 2018

Republic Grafika | Percetakan Tidore



Tulisan berikut adalah uraian yang disampaikan secara tertulis oleh Jajou Kesultanan Tidore, Bpk. M. Amin Faaroek. Saya mengadaptasi apa yang beliau berikan ke dalam blog saya, agar menjadi catatan sejarah yang bisa dilihat kembali oleh kita, terutama oleh Ngofa Tidore. Semoga menjadi peninggalan yang berharga.

KESULTANAN TIDORE
Pulau Tidore dengan Masyarakatnya
Tidore adalah salah satu pulau kecil namun besar dimata dunia yang terdapat digugusan kepulauan Maluku Utara, tepatnya disebelah barat pantai pulau Halmahera. Sebelum Islam merambah ke bumi Nusantara, pulau Tidore lebih dikenal sebagai “Kie Duko” yang berarti pulau yang bergunung api. Sebutan atau penamaan ini sesuai dengan kondisi topografi Tidore yang memiliki gunung bahkan tertinggi di gugusan kepulauan Maluku yang diberi nama “Kie Mar’ijang”, yang artinya gunung atau pulau yang begitu indah.
Sejak awal berdirinya kerajaan ini 502 Hijriyah atau 1108 Miladiyah hingga raja atau kolano ke-4, pusat pemerintahan kerajaan belum bisa dipastikan karena tidak ada rekaman jejak yang jelas, baru pada era Jou Kolano atau raja Balibunga, informasi mengenai pusat pemerintahan kerajaan Tidore mulai terkuak, itupun masih perdebatan. Tempat tersebut adalah Balibungan yang letaknya dibelahan pedalaman Tidore Selatan. Bukti pemukiman ada yang sampai hari ini masih tersisa reruntuhan bangunan seperti bak air wudhu dan reruntuhan fondasi mesjid. Pada tahun 1495 M naik tanhta Kolano atau Raja Ciriliyati dan menjadi penguasa kerajaan Tidore pertama yang memiliki gelar Sultan. Saat itu pusat kerajaan berada di Gamtina pedalaman Tidore Selatan.
Ketika sultan Mansur naik tahta pada tahun 1512 M. ia memindahkan ibu kota kerajaan di Rum belahan Tidore Utara yang berdekatan dengan pulau Ternate dengan limau Jore-jore ibu kota kerajaan Ternate. Posisi ibu kota kerajaan yang baru ini yang sangat dekat dengan kerajaan Ternate yang diapit dengan tanjung mafu gogo dan pulau Maitara dengan keadaan laut yang indah dan tenang dan memiliki sebuah pelabuhan yang sangat strategis yang sampai hari ini menjadi pelabuhan transportasi, pelabuhan ini diberi nama “doro hate kananga”. Dalam sejarahnya perpindahan ibu kota Kerajaan Tidore berpindah-pindah penyebab beraneka ragam seperti kondisi alam, keamanan, dan lainnya.
Kesultanan Tidore (To Adore) terdiri atas sejumlah pulau dengan pulau Tidore sebagai initinya tempat Kadaton Sultan yang dinamakan “Limau”. Pulau Tidore terletak di selatan pulau ternate, pulau dengan luasnya 5 mil persegi ini sesungguhnya merupakan sebuah gunung api yang menjulang dari permukaan laut dengan ketinggian sekitar 1730 meter. Pulau vulkanik ini merupakan bagian dari rangkaian gunung-gunung api membentuk pulau-pulau lain disekitarnya (antara lain gunung Gamalama di pulau Ternate) serta gunung-gunung api di Halmahera Utara . bentuk gunung berapi itulah yang menyebabkan pulau itu sebagian besar terdiri dari pegununangan yang menjangkau sampai ke pantai dengan wilayah pesisir yang tidak terlalu lebar yang dijadikan tempat-tempat pemukiman. Demikian sempitnya daerah pemukiman itu sehingga penduduk harus membangun dusun-dusunnya di lereng-lerang tersebut. Kurangnya sungai-sungan besar dan daerah berawa menyebabkan pohon sagu tidak dapat tumbuh banyak di pulau Tidore.
Oleh sebab itu penduduk sangat bergantung pada pulau-pulau lainnya terutama pulau Halmahera untuk bahan makanan pohon tersebut. Demikian pulau pohon kelapa tidak terlalu banyak tumbuh dan dijumpai di sini namun pohon aren banyak terdapat di sini, terutama di lereng-lereng gunung. Demikian pula kapas tumbuh di sini sehingga memungkinkan timbulnya kerajinan pemintalan benang untuk dijadikan kain (de Clerck 1890).

Dalam dokumen-dokumen VOC dan Hindia Belanda, pemukiman-pemukiman di Maluku Utara dibendakan antara negeri dan bagian-bagian yang disebut kampong. Negeri utama di di pulau Tidore adalah “Soasio” yang terletak di pantai timur pulau itu, menghadap ke bagian dari pulau Halmahera yang dalam dokumen-dokumen VOC dinamkan “pantai Barat ” yang dikuasai Tidore. Inti negeri Soasio adalah Kadaton Sultan Tidore yang dikelilingi tembok. Ciri khas Kadaton ini adalah sebuah rumah jaga pada gerbang utamanya yang juga digunakan untuk berbagai keperluan lain. Bagaimana susunan perumahan para pejabat Kadaton di Soasio sebelum dibakar oleh Belanda dengan sekutunya Ternate pada tahun 1807 yang dikenal dengan Hongi Balangenge tidak dapat diketahui reruntuhan bangunan-bangunan yang bersejarah telah berdiri rumah-rumah penduduk.
Setelah Soasio dibangun kembali pada tahun 1810 masa Sultan Zainal Abidin maka ada dua deretan rumah dengan pekarangan yang cukup luas salah satunya ketika perjuangan pembebasan Irian Barat (Papua) sekarang bangunan tersebut dipakai menjadi Radio Republik Indonesia (RRI Perjuangan Pembebasan Irian Barat). Seluruh penduduk pulau Tidore beragama Islam. Di ibu kota kerajaan (Soasio) dan setiap negerinya lainnya terdapat paling kurang sebuah masjid. Negeri Soasio terdiri dari 9 Soa yang terletak di luar tembok Kadaton, ada dua Soa adalah pendatang asing yaitu Soa Jawa dan Soa Cina, selain negeri Soasio ada 4 negeri masing-masing Mareku Laisa, Mareku Laho, Toloa dan Gurabati. Di pulau Tidore terdapat 44 kampung kecil dan besar.
Ketika pulau Tidore dibumihanguskan oleh Belanda pada 1807 dan negeri Soasio sebagai sasarannya oleh Belanda, ibu kota kerajaan dipindahkan sementara di Rum, pada saat itu kampung Rum belum punya penduduk tetap dan kampong Rum dijadikan tempat berburu rusa, kemudian ibu kota kerajaan dipindahkan lagi ke pulau Maitara terutama keluarga kadaton sehingga sampai hari ini anak keturunan dari sultan-sultan Tidore bermukim di pulau Maitara dan pulau ini diberi nama tambahan “Norwegen Island”.
Setelah ibu kota kerajaan dikembalikan ke Soasio pada tahun 1810 kampung Rum berangsur-angsur menjadi perkampungan baru dengan adanya perpindahan dari kampong lain terutama penduduk negeri negeri Toloa dan sekitarnya. Penduduk Tidore pada umumnya berkebun dan berdusun untuk mendapat bahan makanan, sekalipun sebagian bahan makanan didatangkan dari luar pulau. Selain penduduk yang bertani, ada pula yang secara khusus seperti pandai besi, nelayan, tukang batu, tukang kayu, tukang perahu, kerajinan tangan, industry rumah tangga, menjajah tembakau dan lainnya. Mengenai hubungan kekerabatan tidak dapat dicatat dengan pasti, tapi yang jelas dapat dilihat bahwa lapisan penguasa (para pemimpin) terdiri dari keluarga-keluarga tertentu. Golongan penguasa ini disebut dengan istilah “Bobato” dan dapat diartikan sebagai “pengatur” dan menyandang arti penguasa. Lapisan penguasa di Tidore ini bisa di bagi menjadi dua bagian. Pertama adalah para penguasa negeri dan kampong. Keduanya adalah penguasa kerajaan atau bangsawan. Antara keduanya terdapat pemisahan berdasarkan prinsip keturunan.
Para penguasa negeri menggunakan gelar jabatan “Sangaji” sedangkan para kepala kampong menggunakan gelar “Gimalaha” ataupun “Ngofamanyira”. Para Sangaji sebagai induk negeri dengan membawahi beberapa kampong pemukiman lainnya. Para bangsawan juga terbagi dua seperti pada gelar yang mereka gunakan, pertama mereka yang menggunakan gelar “Kaicil (pria)” yang bisa diterjemahkan sebagai anak raja, dan “Boki (wanita)”. Kelompok ini mempunyai keistimewaan karena hanya dari kalangan merekalah yang diangkat menjadi penguasa kerajaan. Mulai dari Sultan sampai pada kedudukan-kedudukan eksekutif di Kadaton (jabatan melekat) Kapita Lau, Joumayor, Kapita Ngofa, Jodati ngofa, Letnan ngofa, Imam ngofa, Hatib ngofa, ini merupakan sebutan kepangkatan dari kalangan bangsawan disebut “Joumangofa” dan ada juga yang disebut “Ngofabangsa”
Di Kesultanan Tidore pun mengenal ada penggolongan strata seperti golongan rakyat biasa, dan golongan budak, setiap golongan dapat menduduki jabatan dan kepangkatan sesuai dengan strata dan garis keturunan atau asal-usul mereka, karena di Soasio ini ada beberapa marga yang sejak terbentuknya kerajaan ini mereka sudah memegang jabatan dan kepangkatan baik di eksekutif maupun di peradilan agama, seperti Jojau/Jogugu, Tullamo, Hukum Yade, Hukum Soasio, Sadaha, Kapita Kie, Jodati-jodati, Letnan-letnan, dan Alfiris, yang tersebut di atas.
Jojau/Jogugu adalah perdana menteri, Tullamo adalah Sekretaris, Hukum Yade adalah menteri urusan luar, Hukum Soasio adalah menteri urusan dalam, Sadaha adalah penghubung protokoler, Kapita Kie adalah panglima pertahanan keamanan, Jodati dan para Letnan adalah para perwira-perwira pertahanan keamanan. Untuk jabatan peradilan agama seperti Jo Kalem (Qadhi) bisa dari golongan bangsawan dan dari golongan menengah (susu), apabila dari golongan bangsawan maka disebut Jo Qadhi Ngofa, kalau dari golongan menengah maka disebut Jo Ngofa. kalangan Imam. Begitupun dari kalangan Imam ada Imam Ngofa dari golongan bangsawan dan Hatib Ngofa pun dari golongan bangsawan, dan Hatib Ngofa pun dari golongan bangsawan.
Ada dua kategori penduduk lainnya adalah golongan budak dan golongan pedagang atau pendatang (orang asing). Lapisan budak merupakan suatu kategori tersendiri karena tidak terjalin dalam keluarga-keluarga yang menjadi penduduk negeri atau kampong. Kebanyakan para budak ini berasal dari Papua dan kepulauan Raja Ampat, tapi ada berasal juga dari pulau-pulau lainnya di Maluku. Penyediaan para budak di Kadaton dilakukan melalui institusi upeti sedangkan penduduk pada umunya dapat memperoleh dengan cara membeli atau menukar.
Kategori orang asing mencakup para pedagang atau pendatang. Mereka terpisah dari keluarga-keluarga inti dalam negeri atau kampong sekalipun melalui hubungan perkawinan ada pulau terkait dengan penduduk local. Di Tidore mereka berdiam dalam dua lingkungan khusus yaitu Soa Jawa dan Soa Cina, tampaknya penduduk yang berasal dari pulau-pulau lain di Maluku Utara juga berdiam di lingkungan atau soa itu.

Lahirnya Kesultanan Tidore.
Tentang sejarah asal usul dan terbentuknya Kesultanan Tidore dapatlah ditelusuri dari sumber-sumber sejarah tradisional yang ditemukan di kerajaan-kerajaan di Maluku Utara antara lain Sejarah Ternate yang ditulis oleh Naidah dan “Kronik Kerajaan Bacan” serta sumber-sumber sejarah yang dihasilkan oleh orang-orang Portugis dan Belanda. Selain itu hikayat-hikayat yang dijumpai sumber-sumber tertulis lainnya yang dikenal sebagai “Buku Tembaga” di Tidore sendiri dapat membantu menguak sejarah lahirnya kerajaan Kesultanan Tidore di Maluku Utara. Para penulis sejarah seperti Van der Crab dan Van Fraasen menjelaskan kisah legendaries yang terdapat pada sumber-sumber sejarah tersebut seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Dikisahkan bahwa pada 10 Muharram 470 H. atau 1980 M. pertemuan seorang tokoh legendaris dari tanah Arab (seorang Syuhada) yaitu Saiyid Jafar Sadik dengan seorang putrid pribumi ternate yang bernama Nur Syafah, telah menurunkan empat orang putra yang merupakan cikal-bakal dari para pemimpin kerajaan-kerajaan di Maluku Utara, dikisahkan bahwa ke empat putra bersaudara itu adalah:
  1. Kaicili Buka menuju Kie Besi pulau Makian, kemudian ke pulau Kasiruta dan terakhir di pulau Bacan, generasinya melahirkan penguasa-penguasa Kesultanan Bacan.
  2. Darajati menuju ke pulau Moti Tuanane dan seterusnya ke Jailolo generasinya melahirkan penguasa-penguasa Kesultanan Jailolo.
  3. Sahajati menuju ke Kie Duko pulau Tidore, generasinya melahirkan penguasa-penguasa Kesultanan Tidore.
  4. Mansur Malamo menetap di Gapi pulau Ternate generasinya melahirkan penguasa-penguasa Kesultanan Ternate.
Kedatangan Saiyid Jafar Sadik pada 10 Muharram 470 H. sekitar 1082 M. dianggap sebagai masuknya Agama Islam ke Maluku Utara, hal ini pun dikuatkan dengan cerita lisan bahwa jauh sebelum kehadiran Jafar Sadik agama Islam telah dan sudah merambah ke empat pulau ini yakni yang dibawah oleh empat orang Syekh buron pelarian dari Irak. Para-penguasa-penguasa dari empat kerajaan ini bergelar Kolano dan memerintah kerajaannya yang dikenal dengan sebutan “Boldan”. Ke empatnya memakai gelar yang sama yaitu “Kolano Maloku”.
Sahjat kemudian diangkat menjadi Kolano pertama di Tidore kemudian diakrabi dengan panggilan Muhammad Nakel yang naik tahta pada 12 Rabiul Awal 502 H. atau 1108 M. kerajaan Tidore pun mulai eksis dan pada periode Kolano ini mencetuskan system pemerintahan yaitu “Kolano se irakyat” yang artinya “Kolano bersama rakyatnya”. Sistem pemerintahan ini berjalan kurang lebih 387 tahun sampai pada masa kekuasaan Kolano Ciriliyati yang kemudian berganti nama “Jamaluddin” dan sebutan Kolano beralih ke sebutan “Sultan”. Pada masa pemerintahan Sultan Jamaluddin (1495-1512), barulah agama Islam berkembang dibawah pimpinan seorang ulama yang dating dari Mekkah yaitu Syekh Mansur. Pada periode Sultan Jamaluddin beliau merubah system pemerintahan yaitu “Kolano se ibobato Dunya se Akhirat” yang artinya “Sultan bersama staf urusan dunia/pemerintahan dan urusan akhirat/agama. Sistem ini pun berjalan kurang lebih 145 tahun yaitu sampai pada masa pemerintahan Sultan Syaifuddin.
Pergantian Sultan pun silih berganti sampai pada era kehadiran Spanyol, Portugis, belanda, Inggris, dan Jepang, dari sekian bangsa Eropa ini yang paling ikut campur tangan dalam pemilihan Sultan adalah Belanda, sehingga pada paskah wafatnya Sultan Ahmad Qawiyuddin alias Syahjuan status kerajaan telah dialihkan oleh pemerintahan colonial Belanda menjadi sebuah daerah otonom atau “swapraja” 1912.

Istana/Kadaton Kesultanan Tidore;
Sejarah Berdirinya Kadaton.
Sejarah Kadaton/Istana Sultan di Soasi tidak dapat dilepaskan dari sejarah pendirian Kadaton Kesultanan Tidore yang pertama baik di Rum, Mareku, Famtina dan Balibunga Seli. Karena Sultan atau Kolano pertama sampai pada yang ke 14 menempati beberapa Kadaton yang berada di tempat-tempat tersebut dengan nama-nama Kadaton, yaitu Kadaton Selawaring di Rum, Kadaton Bijimabunga di Mareku, Kadaton Balibunga di Balibunga Seli, dan Kadato ici di Gamtina belahan Tidore Selatan.
Ketika ibu kota kerajaan berada di Rum yang berhadapan dengan pulau Maitara dan Bandar Ternate di pulau Ternate, Kolano yang ke 9 Ciriliyati yang kemudian berganti nama Jamaluddin dengan sebutan Sultan pemerintahannya berkedudukan di Rum dengan masa kekuasaan 1495-1512. Jauh sebelum masa pemerintahan Sultan Jamaluddin telah berdiri Kadaton Selawaring dengan pelabuhan yang bernama “Hate Kananga” letak pelabuhan ini sangat strategis membuat aktifitas kerajaan makin meningkat dan dimulai perjuangan untuk mempertahankan dan memperkuat wilayah kerajaan Kesultanan Tidore.
Selanjutnya karena perkembangan politik dan perekonomian (perdagangan) pusat pemerintahan ini dipindahkan ke Mareku masa pemerintahan Sultan yang ke 10 Sultan al Mansyur. Di era Sultan Al, Mansyur hadirlah kedua bangsa eropa yaitu portugis dan Spanyol dan ibukota kerajaan ini (mareku) Ditembaki dan di bumi hanguskan oleh Gubernur portugis Antonio Galvao karena adanya koalisi dari empat kesultanan untuk melawan portugis ini dimasa era Sultan Amir Iskandar Zulkarnain yang disapa oleh portugis dengan panggilan ‘King Mir’.Ibu kota Kesultanan Kemudian dipindahkan ke toloa masa pemerintahan Sultan Saiduddin alias gorontalo 1633-1653.Sultan ini kemudian mendirikan sebuah kadaton di Toloa dan diberi nama’Kadaton Biji Nagara’.
Pemindahan pusat pemerintahan dari Rum ke Mareku kemudian kemudian ke tolao disebabkan factor politik dan keamanan menyangkut peperangan yang sering terjadi antara tidore dan ternate.Dilihat dari segi keamanan maka letak pusat pemerintahan di Rum tidak menguntungkan begitupun mareku karena berdekatan bahkan berhadapan langsung dengan Bandar ternate.Faktor inilah barangkali yang menjadi alasan bagi pemerintahan Ibu kota dan kadaton ketoloa.
Akan tetapi pusat pemerintahan di tolao pun tidak bertahan lama karena sering muncul ramalan-ramalan tentang situasi pemerintahan yang tidak stabil itu.Akhirnya di simpulkan bahwa kedudukan dan letak Ibu kota dan Kadaton di toloa itu bertentangan dengan tradisi dan kepercayaan yang berhubungan dengan pandangan kosmologi masyarakat.Menurut kepercayaan masyarakat setempat ketidak stabilan pemerintahan itu di sebabkan karena tempat dan kedudukan Sultan yang salah yaitu bahwa Ibu kota di toloa itu letaknya pada arah matahari terbenam(Disebelah barat pulau tidore.Oleh karena itu Ibu Kota Kesultanan dan Kadaton harus dipindahkan kea rah matahari terbit yaitu di sebelah timur pulau tidore.
Gagasan ini nantinya di laksanakan oleh Sultan Syaifuddin naik tahta 1657 setelah disetujui oleh para bobato dunia dan bobato akhirat se pulau tidore,Alasan perpindahan Ibu kota itupun factor alam karena toloa berhadapan langsung dengan laut lepas,dan letusan gunung mar,ijang yang menimpa toloa bukti sejarah banyak batu-batu yang berserakan di kampong toloa dan sekitarnya dimana lahar panas yang sudah membeku ditanjung tongolo Tuguiha tidore selatan adalah saksi sejarah.Pada akhirnya melalui musyawarah dan mufakat antara Sultan dan para bobato untuk memindahkan Ibu Kota Kesultanan maka Sultan melakukan perjalanan keliling pulau tidore untuk mencari lokasi yang tepat untuk dijadikan Ibu Kota Kesultanan termasuk lokasi Kadaton Baru yang dibangun pada akhirnya menemukan sebuah lokasi yang bernama limau timore dengan luas kurang lebih…..Hektar (soasio sekarang) tepatnya pada tahun 1660M.
Pada era Sultan Syaifuddin membangun sebuah kadaton yang disebut’’kadaton ijo’’yang kemudian dikenal dengan ‘fola ijo’karena rumah itu bercat hijau sampai hari ini.pergantian Sultanpun silih berganti pembangunan kadatonpun demikian dalam bilangan Ibu Kota Kesultanan seperti kadaton mare,Kadaton Gawaya,Kadaton Nyinga Magaro,Kadaton Soarora dan pada erah Sultan Nuku membangun sebuah kadaton yang diberi nama kadaton salero.Kadaton-kadaton tersebut telah rusak kecuali kadaton ijo atau fola ijo masih tetap di pelihara oleh anak keturunannya.
Sedangkan yang lainnya telah berdiri rumah-rumah penduduk dari anak cucu Sultan padahal kadaton itu dibanngun diatas tanah kerajaan bukan milik pribadi,hanya sebuah bekas kadaton yang di atas tanah tersebut dibangun sebuah Sekolah Dasar Negeri yaitu Sekolah Dasar Negeri 1 sampai yang permanen yang diberi nama kadaton kie(Istanah Negara)berusia kurang lebih satu abad 1912 rusak total akibat politik local dari anak-anak keturunan para Sultan dan campur tangan pihak colonial belanda menghapus pemerintahan Kesultanan dan diganti dengan daerah swapraja.pembangunan kadaton kie ini memakan waktu kurang lebih 50 tahun,pembangunan secara bertahap mulai dengan bangunan utama memakan waktu kurang lebih 20 tahun,kemudian pandopo dan Ngora lamo.(Tempat rapat / pertemuan Sultan dan para bobato)yang juga sebagai kantor /sekertaris kesultanan.bangunan asrama dan pos jaga pihak kompania pertahanan keamanan .Bangunan parseban tempat pihak bobato adat dan Syaraa pada saat upacara-upacara besar.bangunan rumah Tansi militer(asrama para serdadu)dari kesekian bangunan ini memakan waktu kurang lebih 50 tahun berdiri 1812 dan sampai selesai1862.
Pembangunan kadaton kie ini dengan arsitektur tidore yaitu’’Long Kie Jiko Sorabi’’yang artinya’’bangunan yang selalu ikut arah gunung dengan mengutamakan ruang tunggu’’ kata Lang Kie yaitu pengalas gunung sedangkan jiko sorabi yaitu ruang tunggu.Kadaton kie ini di kerjakan secara gotong royong oleh seluruh masyarakat Kesultanan Tidore setiap kampong diberi tugas dan dibebani sesuai dengan mata pencarian yang disebut dengan ‘’Dati’’(tanggungan)mulai dari kayu balok,kapur perekat,atap daun rumbia,pasir,bamboo,ijuk,dan sebagainya.begitupun konsumsi di atur secara bergilirdan semua kampung kebagian tugas sampai pembangunan Kadaton dan rumah-rumah yang tersebut di atas selesai.
Sambil menunggu selesainya pembangunan Kadato Kie, maka dibangun sebuah Kadaton kecil yang bangunan konstuksinya dari bamboo maka disebut Kadato Tui (Kadaton Bambu) lokasi Kadaton bamboo pun berdiri rumah penduduk dari kalangan anak cucu para peanguasa saat itu. Kadaton Kie hanya ditempati oleh tiga orang Sultan yaitu Sultan Achmad Syaifuddin, Sultan Achmad Fatahuddin dan Sultan Achmad Qawiyuddin alias Syahjuann, Sultan Achmad Qawiyuddin alias Syahjuan wafat pada 1905 maka berakhirlah pemerintahan kesultanan Tiore karena adanya campur tangan kompeni Belanda dengan alas an tidak ada tokoh yang bisa diangkat menjadi Sultan. Dengan demikian terjadi terjadi perebutan tahta dalam keluarga kerajaan mengakibatkan kekosongan pemerintahan keultanan Tidore kurang lebih 42 tahun.
Sebagai akibat dari dari kekosongan pemerintahan maka Kadaton Kie yang tadinya merupakan pusat aktifitas pemerintahan dan tempat tinggalnya Sultan mengalami nasib yang buruk hancur total. Kini di atas reruntuhan Kadaton Kie yang lama telah bahkan sudah berdiri Kadaton Kie yang baru yang permanen berdiri pada tahun 2000 masa Sultan H. Djafar Syah dan selesai pada tahun 2010. Sultan H. Djafar Syah sempat mendiami Kadaton Kie selama tiga tahun yang kemudian beliau wafat di Jakarta karena sakit.

Wilayah Kekuasaan Kesultanan Tidore.
Sekitar abad ke 15 Kesultanan Tidore dan Ternate mulai berperang untuk meluaskan wilayah kekuasaannya. Pada zaman Sultan Nuku (1797-1805) kesultanan Tidore mempunyai wilyah yang luas. Kesultanan Tidore terdiri dari :
  1. Pusat kerajaan yaitu pulau Tidore dan sekitarnya dan pulau Maitara dan pulau Mare.
  2. Daerah Kolano fat, yaitu gugusan kepulauan Raja ampat termasuk pantai-pantai barat dan utara Papua barat.
  3. Seram Timur dengan pulau-pulau Seram laut Gorong, Watubela, Tanimbar dan Kei dan kepulauan Aru, termasuk pantai selatan Papua barat.
Pulau Halmahera yang bentuknya menyerupai pulau Sulawesi, mempunyai tiga buah teluk, yaitu teluk Kao, teluk Maba, dan teluk Weda yang membagi pulau itu menjadi empat jazirah yang berlain-lainan bentuknya. Teluk Kao dan teluk Dodinga di pantai barat hanya dipisahkan oleh genting Dodinga yang amat sempit.
Pulau Gebe yang letaknya disebelah timur Halmahera tepat pada garis khatulistiwa sehingga pada awal abad ke-19 amat dikenal bukan saja oleh orang-orang Tidore dan Ternate, orang Papua, orang Makasar, orang Mindanao dan Sula, tetapi juga oleh orang-orang asing yaitu orang Belanda, Inggris, Prancis, Spanyol, Portugis, dan Tionghoa. Pada masa kompeni (v.o.c. Belanda) pulau Gebe disebut-sebut dalam laporan-laporan gubernur-gubernur Ternate sebagai sarang perniagaan dan penyelundupan. Gugusan pulau-pulau Raja ampat dalam laporan-laporan Belanda bisa disebut “de papesche eilanden” atau pulau-pulau Papua. Gugusan pulau-pulau ini terdiri dari empat buahpulau besar yaitu, Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misol, masing-masing dikelilingi berpuluh puluh pulau kecil dan tebing-tebing karang. Ada juga pulau yang agak besar, seperti pulau Kafiau, dan pulau Gak. Ada bergugus-gugus seperti pulau-pulau Boo, pulau-pulau kenari, dan plau-pulau Aju. Pulau-pulau tersebut di atas dinamai Gugusan Raja Ampat, karena daerah wilayah kerajaan Tidore ini berada di bawah kuasa pemerintahan empat orang raja yakni raja Salawati, raja Waigeo, raja Waigeme, dan raja Misol. Waigama letaknya di pulau Misol juga.
Daerah yang melingkupi kedua timur Halmahera dan pulau Gebe terbagi atas empat daerah Swatranta (sama dengan otonom) masing-masing dikepalai oleh seorang Sangaji (kepala pemerintahan) yaitu sangaji Weda, Sangaji Patani, Sangaji Maba, dan Sangaji Gebe. Bilamana sesuatu daerah ketiadaan Sangajinya, maka Sultan mengangkat utusan atau Gimalaha untuk sementara waktu di daerah itu. Masing-masing sangaji dibantu pula oleh seorang Kapita Lau(Kepala Angkatan Laut) dan oleh seorang Iman dan Hatib.
Daerah yang melingkupi kepulauan Raja Ampat di perintah oleh seorang Raja,mereka biasa disebut Raja-Raja papua dan berotonomi penuh dalam daerah wilayah masing-masing.Seorang Raja baru harus dilantik dan di ambil sumpah oleh Sultan diTidore.susunan pemerintahan tiap-tiap swapraja sama dengan susunan pemerintahan Kesultanan tidore cara kecil kecilan.Masing-masing Raja ada Jojaunya,Kapita launya,adaQadhi dan Imam serta Hatibnya.Putra Raja bakal pengganti Raja bergelar Raja Muda.
Yang terbesar kuasanya di antara empat Raja itu ialah Raja Salawati daerah wilayahnya selain dari pulau salawati dan pulau batanta dengan pulau-pulau sekelilingnya meliputi juga seluruh tanah papua dan tanjung sele ke selatan dan ke timur,sampai dengan pantai utara teluk borau,dari tanjung sele ke utara dan dari tanjung sorong ke timur.
Raja Misool menguasai pantai barat papua yaitu pantai selatan teluk borau dan jajirah onin.Kepala-kepala suku bangsa papua (waktu itu mereka di sebut orang-orang papua)Takluk pada raja salawati dan misool.ada yang bergelar Raja ada yang bergelar Kolano,korano,Gimalaha dan Sangaji.mereka tidak berhubungan langsung dengan Sultan Tidore.Demikianpun semua perintah dan titah dari Sultan bagi mereka senantiasa diberikan dengan melalui Raja Salawati dan Raja Misool.
Seram timur terdiri dari beberapa negeri atau kampung dan pulau-pulau,kepala-kepalanya berotonomi penuh masing-masing bergelar Raja orang kaya atau Raja Pati.Negeri-negeri diseram besar(yang dinamai juga Nusa Ina)yang termasuk kekuasaan Kesultanan tidore yaitu kilbawar,waru,kian,kwaos,Rarakit,Guli-guli,dan kilmuru dan pulau-pulau di sebelah tenggara seram yaiu pulau kefing,pulau geser,pulau-pulau seram laut,pulau gorong,pulau watubela dan Tior.
Selama Sultan Nuku berkedudukan di waru selaku Ibu Kota Kerajaan untuk semetara waktu Semua Raja-Raja dan Orang – orang Kaya langsung menerima perintah dari Sultan di waru.Sesudah Nuku merebut Kota Tidore dan memindahkan Pusat Pemerintahnya ke Ibu Kota Soasio.Maka untuk Daerah ini di angkat beberapa orang utusan,yang memerintah suatu jangka waktu tertentu atas nama Sultan(E.Katoppo).
Utusan-utusan sedemikian biasanya dikirim juga oleh Sultan ke Daerah Raja Ampat.Selama utusan itu berada di sebuah Negeri,pemerintahan dan kebijaksanan pemerintahan diserahkan diserahkan kepadanya oleh Raja atau Sangaji yang bersangkutan.
Beberapa orang Raja dan orang Kaya yang di seram timur dan pulau-pulau keffing,Geser,Seramlaut dan gorong ,masing-masing mempunyai suatu daerah(Sosolot)semacam daerah uluran atau jajahan di pantai selatan papua barat.Raja atau orang kaya itu memegang monopoli perdagangan dan turut campur tangan dalam pengangkatan kepala suku baru di daerah Sosolot.Sosolot-sosolot itu terletak terutama di pantai barat daya dan pantai selatan papua yaitu daerah Kumawa dan kawiai dan pulau-pulau sepanjang pantai barat daya,yaitu pulau- pulau semai,Karas,Faur,Toburuasa,Adinamotote dan Aiduma.Demikianlah halnya,karena menguasai kepulauan Raja Ampat dan Seram Timur maka Sultan Tidore menguasai dan mengontrol pulau-pulau dan pantai-pantai papua barat.Kapal dan perahu orang asing seperti Belanda,Inggris,Prancis,Spanyol,Tionghoa dan juga dari Indonesia bukan kaula Negara Tidore tidak boleh berniaga dalam wilayah Kesultanan Tidore termasuk papua barat tanpa surat izin,pas atau lisensi dari Sultan.
Kewajiban Gimalaha,Sangaji dan Raja terhadap Kesultanan ialah menyediakan dan memelihara beberapa buah kora-kora untuk keperluan pertahanan dan perhubungan.berapa buah tergantung dari besarnya jumlah penduduk dan kemampuan daerah.
Sebuah negeri kecil hanya wajib menyediakan satu buah kora-kora daerah luas dan mampu,misalnya patani dan salawati dapat menyediakan suatu angkatan kora-kora yang terdiri dari sepuluh hingga dua puluh kora-kora.Angkatan kora-kora biasanya disebut’’Hongi’’Tiap-tiap Raja dan Sangaji yang berarti dalam Kerajaan Tidore mempunyai Hongi tetap.Dipelabuhan Tidore soasio tersedia juga Hongi Kerajaan,yang senantiasa siap sedia akan keluar melakukan tugas.Dalam masa peperangan dan waktu penting jumlah kora-kora tiap daerah dapat dipergandakan,dan semua kora-kora itu di kerahkan terpusat pada beberapa tempat yang sudah di tentukan menunggu perintah dari laksamana yang biasanya adalah Raja Muda.
Lain dari pada menyediakan kora-kora dan perbakalan anak buahnya,maka Raja,Sangaji,Gimalaha,Fomanyira,Orang kaya, dan Jou Hukum,sedikitnya sekali dalam dua tahun pergi k tidore mengantar upeti selatan,dan bagian yang tertentu(..%).Dan upeti sebagai hadiah kepada kapita lau dan sekertaris(Tulamo).Upeti terdiri dari sejumlah orang budak belian,bahan makanan (Sagu dan padi ladang)barang pedagang (pala,masoi,teripang,karet dan lainnya)untuk tiap-tiap daerah dengan jumlah yang tertentu,jika jumlah budak tidak dapat dipenuhi maka nilainya dalam perniagaan diganti dengan kesekian barang dagangan.
Kepala-kepala pemerintahan daerah menuntut upeti dari rakyatnya. Budak-budak biasanya diambil atau dikirim dari Papua sehingga dari bahasa Tidore disebut “Papuha Folamadoya” artinya Budak di dalam rumah. Dari kapal-kapal dan perahu asing yang masuk di pelabuhan-pelabuhan dipungut’’Bea pelabuhan’’yang disebut’’Labuhan Batu’’jumlah labuhan batu itu dipukul rata-rata 10 riggit yang harus dibayar tunai.jika nahkodanya suka,maka pelabuhan batu itu dapat dibayarnya dengan barang dagang import,kain cita,porselin,barang besi dan senjata api.Tetapi harga barang ini di tentukan oleh Raja atau Kapita Lau,kalau di soasio ditentukan oleh syahbandar.

Struktur Organisasi Pemerintahan
Struktur Pemerintahan dan Kepemimpinan.
Sultan Tidore menjalankan pemerintahan bersama-sama empat kementerian masing-masing urusan pemerintahan yang dikepalai oleh seorang patih atau Perdana Menteri dibantu oleh Kapita Lau, dan kedua Hukum, yaitu Hukum Yade dan Hukum Soasio dan para Gimalaha dan Famanyira. Ada urusan pertahanan keamanan yang dikepalai oleh Kapita Kie dan dibantu oleh para Kapita dan Jou Mayor, Letnan-letnan, Jodati-jodati para Alfiris dan Albahdir. Kemudian ada urusan Peradilan agama yang dikepalai oleh seorang Qadhi dan dibantu oleh para Imam dan Hatib serta para Modim. Sedangkan yang menangani administrasi dikepalai oleh seorang Sekretaris dan dibantu oleh Sadaha atau Protokoler, Sowohi Kie urusan Kamar Puji, sahbandar, Fanyira Ngare urusan rumah tangga Kadaton dan seorang Juru Tulis Loa dan Gimalaha Tomayou, pengaturan dan Struktur pemerintahan inipun berlaku pula pada para Sangaji-sangaji di wilayah-wilayah kerjanya masing-masing (disesuaikan).
Sultan Tidore yang berdaulat atas seluruh kerajaan, mengepalai pemerintahan. Seorang Sultan harus dipilih dari antara para pangeran atau dari anak keturunan yang diambil dari empat marga atau diistilahkan “Fola Raha”, masing-masing Fola Yade, Fola Akesahu, Fola Rum, dan Fola Bagus, setiap fola mengutuskan calonnya sesuai hasil musyawarah bersama sesama marga. Calon-calon Sultan harus memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu punya pendidikan minimal bisa tahu tulis baca baik pengetahuan umum, mapun agama, nasab yang jelas, berakhlak mulia, memahami adat istiadat dan budaya, paling tidak menjadi pola anutan masyarakat.
Selain persyaratan-persayaratan tersebut di atas, seorang calon Sultan harus bisa menunjukan kecakapannya sebagai pemimpin dan biasanya sebelumnya paling tidak menjabat Kapita Lau atau Jou Mayor (Laksamana Kerajaan).
Negeri-negeri dan kampung-kampung di pulau Tidore dan Halmahera bagian Tengah dan Timur diperintah oleh Kepala-kepala yang bergelar Sangaji, utusan, Gimalaha, dan Famanyira-famanyira. Kedudukan mereka dapat disamakan dengan kedudukan seorang Bupati walaupun daerahnya kecil dan sedikitnya bala rakyat. Famanyira itu sama seperti seorang Kepala Dusun dan dibantu dan dibantu oleh beberapa orang bawahan yang disebut Suduru atau disetarakan dengan sebutan “Mahimo” dan lainnya.
Gimalaha, utusan, dan Famanyira diangkat oleh Sultan dan jabatan ini adalah jabatan melekat secara turun-temurun, apabila ada yang berhenti atau meninggal dunia dalam bahasa Tidore dengan sebutan “ Ao se Durine Mabarasi”, jabatan secara turun-temurun atau jabatan marga.

Organisasi Pemerintahan.
System pemerintahan pada Kesultanan Tidore dapat dibagi atas dua bagian:
  1. Pemerintahan Pusat Kesultanan
  2. Pemerintahan Wilayah Kesultanan
Pemerintahan pusat Kesultanan adalah Pemerintah Pusat yang berkedudukan di Ibu Kota Soasio yang dikepalai oleh Sultan sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Dalam menjalankan pemerintahan (eksekutif) Sultan dibantu oleh suatu Dewan Bangsawan atau Bobato yang disebut “Pehak Raha” yang terdiri dari empat menteri utama yang menangani empat urusan penting dalam Pemerintahan mereka adalah, Pehak Bobato Adat yang menangani urusan pemerintahan. Para bobato ini dipimpin atau diketuai oleh Jojau yang dapat disamakan dengan Menteri Utama atau Perdana Menteri, anggota-anggotanya adalah:
  1. Jou Hukum-Jou Hukum (Pimpinan di Pusat Kerajaan)
  2. Sangaji-sangaji (Pimpinan di wilayah-wilayah)
  3. Gimalaha-gimalaha (Pimpinan di desa kelurahan)
  4. Famanyira-famanyira (Pimpinan di dusun-dusun)
Pehak Bobato Kompania yang menangani urusan pertahanan keamanan dipimpin oleh seorang Menteri Pertahanan Keamanan yang bergelar Kapita Kie anggota-anggotanya adalah:
  1. Jou Mayor
  2. Kapita Ngofa
  3. Letnan-letnan
  4. Alfiris-alfiris
  5. Jodati Ngofa
  6. Jodati-jodati
  7. Sarjenti-sarjenti dan Albahdir
Jabatan-jabatan tersebut adalah Para perwira,tantama,dan prajurit.
Pihak Labe ; yang menangani urusan Keagamaan peradilan Agama dan hokum dipimpin oleh seorang menteri yang bergelar ; Qadhi anggota-anggota adalah;
  1. Para Imam-imam
  2. Khatib-khatib
  3. Modim-modim
  4. Marinyo Agama
Pihak juru tulis ;Menangani urusan administrasi dan tatausaha yg diketuai oleh seorang menteri dengan Gelar Tullamo,anggota-anggotanya adalah:
  1. Sadaha atau penghubung
  2. Sowohi Kie
  3. Sowohi Cina
  4. Syahbandar
  5. Famanyira Ngare
  6. Juru Tulis Loa
  7. Gimalaha Tomayou
  8. Moto-mote atau urusan umum
Aktifitas Kesultanan Tidore berpusat di Soasio, wilayah-wilayah di luar pusat aktifitas disebut “Nyili-nyili” yang dapat disamakan dengan wilayah provinsi kerajaan. “Nyili-nyili” tersebut adalah “Nyili Seba-seba (pulau Tidore dan Halmahera bagian depan yaitu Oba Utara, Oba Tengah, dan Oba Selatan), sedangkan “Nyili lofo-lofo” meliputi Wasile Maba, Weda, Patani, Gebe. Nyili Gulu-gulu meliputi kepulauan Raja Ampat, Papua Gam Sio (Papua 9 negeri) dan Ma for Soa Raha, juga termasuk Seram Timur, Kei, dan Aru atau pulau-pulau tenggara jauh.

Pemerintah Wilayah Kesultanan.
Pemerintah diwilayah kesultanan dibagi dalam tiga wilayah pemerintahan yaitu wilayah pulau Tidore dan sekitarnya, yang dibagi pula atas tiga wilayah pemerintahan yaitu:
  1. Bobato Yade Soasio, Sangaji, se Gimalaha
  2. Bobato Nyili Gamtumdi
  3. Bobato Nyili Gamtufkange
Wilayah pulau Halmahera dan sekitarnya yang dikenal sebagai “Bobato Nyili Lofo-lofo” yang meliputi wilayah Weda, Patani, Gebe, dan Maba yang disebut Gam Range (tiga negeri). serta wilayah Oba dan Wasile. Wilayah-wilayah di Papua dikenal sebagai “Bobato Nyili Gulu-gulu” yang meliputi wilayah kepulauan Raja Ampat, wilayah Papua Gam Sio dan wilaya Mafor Soaraha.

Negeri / Kampung dan Para Pejabatnya.
Pemerintah diwilayah Kesultanan berpusat pada negeri-negeri dipimpin oleh para pejabatnya dengan gelar kepemimpinannya yang dapat dicatat sebagai berikut:
Bobato Yade Soasio dan Sangaji se Gimalaha. Para pejabat ini adalah kepala-kepala dan pegawai-pegawai pusat di Tidore, mereka adalah Bobato Yade Soasio yang terdiri dari:
  1. Jojau
  2. Kapita Laut
  3. Hukum Yade
  4. Hukum Soasioa
  5. Bato Ngofa
  6. Gimalaha Marsaoly
  7. Gimalaha Folaraha
  8. Sangaji Moti
  9. Gimalaha Sibu
  10. Gimalaha Matagena
  11. Gimalaha Togubu
  12. Gimalaha Kalaodi
  13. Gimalaha Soakonora
  14. Gimalaha Sinobe
  15. Gimalaha Doyado
  16. Gimalaha Soamafu
  17. Gimalaha Malige
  18. Fanyira Failuku
  19. Fanyira Yab
  20. Fanyira Sosale
  21. Fanyira Jawa
  22. Fanyira Cob0
  23. Fanyira Dikitobo
  24. Fanyira Tasuma
  25. Fanyira Tomado
  26. Fanyira Rum

Sangaji se Gimala terdiri dari:
  1. Sangaji Laisa Mareku
  2. Sangai Laho Mareku
  3. Gimalaha Tomalou
  4. Gimalaha Tongowai
  5. Gimalaha Mare
  6. Gimalaha Tuguiha
  7. Gimalaha Tomaidi
  8. Gimalaha Tahisa
  9. Gimalaha Gamtohe
  10. Gimalaha Tomanyili
  11. Gimalaha Banawa
  12. Gimalaha Dokiri

Bobato Nyili Gamtomdi dan Nyili Gamtufkange terdiri dari :
  1. Gimalaha Seli Fanyira Tambula
  2. Fanyira Topo Fanyira Ngosi
  3. Fanyira Taran Fanyira Tobaru
  4. Fanyira Laga-laga Fanyira Goto
  5. Fanyira Tomawonge Fanyira Sautu
  6. Fanyira Tofojio Fanyira Tuguwaji
  7. Fanyira Gurabati Fanyira Tomagoba.

Nyili Gamtumdi (wilayah tujuh negeri) dari nomor 1 sampai dengan 7. Sedangkan Nyili Gamtufkange (wilayah delapan negeri) dari nomor 8 sampai dengan 15. Bobato Nyili Seba-seba (perangkat adat wilayah dekat) dan Nyili Lofo-lofo (perangkat adat wilayah tengah). Nyili seba-seba berada di pulau Halmaherabagian depan yaitu dari desa Kaiyasa sampai dengan desa Nuku, sedangkan Nyili Lofo-lofo yaitu dipulau Halmahera bagian Tengah yatu Weda, Patani, Gebe, Maba, dan Wasile.
Kini Kabupaten Halmahera Tengah dan Kabupaten Halmahera Timur juga memiliki perangkat adat seperti Sangaji yang setara dengan Gubernur, Gimalaha-gimalaha setara dengan Lurah atau Kepala Desa. Fanyira-fanyira setara dengan Kepala Dusun, Kapita-kapita para Imam-imam, Khatib-khatib, dan Modim. Untuk wilyah Weda, Patani, dan Maba diserahi juga jabatan Kapita Lau (panglima armada laut) yaitu Kapita Lau Weda, Kapita Lau Patani, dan Kapita Lau Maba. Nyili Gulu-gulu (perangkat adat di wilayah jauh). Yaitu kepulauan Raja Ampat, Papua 9 negeri, Seram, Gorong, kei, dan Tanimbar dan negeri-negeri kecil lainnya. Di kepulauan Raja Ampat pun memperoleh kedudukan Sangaji dan Kapita Lau seperti Kapita Lau Salawati, Kapita Lau Waigama, Kapita Lau Misol, dan Kapita Lau Waigeo. Hanya saja kepulaun Raja Ampat memiliki jabatan raja dengan sebutan Raja Salawati, Raja Waigeo, Raja Misol, dan Raja Waigama, juga memiliki jabatan-jabatan lainnya seperti utusan-utusan yaitu pembantu Sangaji.

Struktur dan Organisasi Pemerintahan Kesultanan
Struktur Pemerintahan dan Kepemimpinan
Sultan menjalankan pemerintahan bersama sama dengan sebuah dewan wazir dan sebuah majelis kerajaan dibantu oleh suatu kepaniteraan yang dikepalai oleh seorang sekretaris dewan wazir terdiri dari:
  1. Jojau/Jogugu, Pati atau Perdana Menteri
  2. Kapita Lau, Panglima angkatan laut dan Marinyo Lau kepala urusan kelautan
  3. Hokum Yade dan Hukum Soasio, kedua pejabat ini secara bergantian menurut gilirannya mengepalai urusan dalam negeri dan peradilan.
Majelis kerajaan yang terdiri dari 31 orang anggota yang terdiri dari 27 Bobato dan 4 orang wazir bersama-sama dengan Sultan berwenang menetapkan kebijaksanaan umum pemerintahan, pengangkatan dan pemberhentian raja-raja (Raja Ampat) dan para sangaji-sangaji dan perangkat lainnya. Juga menyatakan pernyataan perang maupun perdamaian. Majelis pengadilan yang disebut Pengadilan Adat yang diketuai oleh Jojau atau Pati Perdana Menteri dan dibantu oleh Johukum Yade dan Johukum Soasio, para Gimalaha dan Imam serta seorang panitera/sekretaris dan dibantu oleh Marinyo Kie sebagai urusan umum.
Sultan Tidore yang berdaulat atas seluruh kerajaan mengepalai pemerintahan. Sultan dipilih dari antara pangeran-pangeran dari keturunan yang dikenal dengan sebutan “Fola Raha” atau empat marga dengan mekanisme yang diatur dalam hukum adat secara demokrasi karena kesultanan Tidore tidak menganut system putra mahkota. Calon sultan terpilih dikukuhkan secara hakikat oleh Sowohi tertentu yang kemudian diumumkan kepada masyarakat lewat Bobato pemegang syariat yang kemudian bersama masyarakat membentuk panitia penobatan.
Proses penobatan Sultan secara hakikat akan diuraikan pada lembaran lain. Negeri-negeri dan kampung-kampung di pulau Tidore dan Halmahera Tengah dan Halmahera Timur diperintah oleh kepala-kepala yang bergelar Sangaji, Gimalaha, Famanyira, Hukum. Jabatan Jou Hukum ini hanya terdapat di Desa Pintatu Halmahera Timur. Kedudukan para kepala-kepala ini dapat disamakan dengan sekarang yaitu Bupati walaupun daerahnya kecil dan bilangan rakyat (bala rakyat se ngosa-ngosa) sedikit. Para Sangaji, Gimalaha, Jouhukum dan Famanyira diangkat langsung oleh Sultan, jabatan-jabatan tersebut adalah jabatan melekat, jadi apabila ada yang mangkat maka harus dicari dari garis keturunan bapak atau laki-laki.

Organisasi Pemerintahan
Sistem pemerintahan pada Kesultanan Tidore dapat dibagi atas dua bahagian:
  1. Pemerintahan pusat Kesultanan
  2. Pemerintahan wilayah Kesultanan

Pemerintahan pusat Kesultanan
Pemerintahan pusat Kesultanan adalah pemerintah pusat yang berkedudukan di ibu kota Soasio Tidore yang dikepalai oleh Sultan sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan. Dalam menjalankan pemerintahan (eksekutf) Sultan dibantu oleh suatu dewan bangsawan atau Bobato yang disebut “Pehak Raha” yang terdiri dari empat menteri utama yang menangani empat urusan penting dalam pemerintahan.

Tata Cara Pemilihan dan Pengangkatan Sultan Tidore
Pada era Kolano atau Raja Pemilihan dan pengangkatan disesuaikan dengan kondisi saat itu, dimana masyarakat seanteru pulau Tidore belum mengenal dan memahami tulis baca yang sesungguhnya, apa lagi dengan menggunakan huruf arab gundul.
Dimasa kekuasaan kolano Adkur Madero alias Madero Nakel yang kemudian berganti nama Muhammad Nakel dan di akrabi dengan panggilan Kolano Syahjati menggunakan sistem pemerintahan “Kolano Se irakyat” artinya Kolano bersama Rakyat, Kolano atau Raja belum memiliki staf atau pembantu.
Selang beberapa tahun kemudian datang para pedagang dari melayu, Arab, Pakistan dan Cina maka mulai sedikit membawa perubahan, menyusul lagi datang para ulama-ulama dari Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Makassar membawa dampak yang lebih baik lagi, peradaban masyarakat semakin berubah dan membaik.
Memasuki abad XV dengan kehadiran dua bangsa Eropa yaitu Portugis di Ternate dan Spanyol di Tidore maka terjadi pergeseran yang sangat mendasar dimana masyarakat Tidore berinteraksi langsung dengan orang-orang pendatang terutama dalam dunia perdagangan, memasuki abad ke XVI perubahan secara besar-basaran di era inilah terjadi perubahan dalam pemilihan dan pengangkatan Sultan.
Ketika Kaicil Golofino alias Syaifuddin naik tahta 1657 di Toloa yang kemudian melakukan pemindahan Ibukota Kesultanan dari Toloa ke Limau Tidore dan untuk menghindari perebutan kursi Sultan Syaifuddin membagi marga anak cucu keturunan menjadi empat bagian dengan sebutan Jou Folaraha yaitu Fola Akesahu, Fola Yade, Fola Rum, dan Fola Bagus ke empat fola itu masih dalam satu keturunan barangkali Syaifuddin melihat dari bakat dan ketrampilan ke empat puteranya itu masing-masing membawahi, Mansyur membawahi Fola akesahu, Fulad membawahi Fola Yade, Hamjah Facruddin membawahi Fola Rum dan Bagus membawahi Fola Bagus.
Keempat putera ini kemudian melahirkan anak-anak keturunan yang kemudian cikal bakal menjadi pimpinan di Kesultanan Tidore melalui mekanisme yang di atur berdasarkan hukum adat dengan proses sebagai berikut:
  • Setiap marga melakukan pertemuan interen marga tanpa interfensi dari siapapun
  • Setiap marga memasuki nama-nama calon dalam sampul tertutup dan di serahkan kepada kepala bangsa perwakilan dari empat marga.
  • Keempat marga berkumpul di rumah tua yang di sebut Fola Ijo dengan menggunakan pakaian adat dan dihadiri oleh empat utusan masing-masing Failuku, Kalaodi, Togubu dan Tumcala
Keempat marga ini lengkap dengan segala peralatan kebesaran bersama para anak cucu Fola Raha membawa nama-nama calon Sultan yang diletakkan di atas baki dengan penutup yang bernama “sabutanga”.
Prosesi mengantar nama-nama calon Sultan diawali dengan ritual khusus yang dilakukan oleh tetua marga, dalam perjalanan menuju ke Kadaton Kie dalam suasana hening tanpa ada pembicaraan berjalan penuh dengan tawaddu, perwakilan empat marga adat yaitu Failuku, Kalaodi, Togubu dan Tumcala mengawal dengan perjalanan yang sakral (mahluk gaib ikut mengawal prosesi ini) setibanya di Kadaton Kie para bobato adat dan syara telah siap dengan segala kebesaran.
Di Pandopo Kadaton di adakan serah terima baki yang berisi nama-nama calon Sultan, baki yang di lengkapi dengan tempat sirih pinang di bawah masuk ke kamar puji memohon restu dan petunjuk di hadapan Mahkota Sultan untuk beberapa saat kemudian pembacaan doa khusus di kamar puji, selanjutnya baki dengan berisi nama-nama calon dibawah dan di antar ke Kadato Karnono, Kadaton Gimalaha Tomayou, Nyili Gamtufkange.
Pihak keluarga Fola Raha anak cucu keturunan tidak ikut serta yang membawa nama-nama calon tersebut dari perwakilan dan merupakan tugas pokok yaitu Fomanyira Failuku, Gimalaha Kalaodi, Gimalaha Togubu dan Famanyira Tumcala. Tugas selajutnya adalah tugas dari bobato karnono atau bobato hakekat karena aturan sudah di atur, ritual sudah di atur dengan istilah “Fati Fara se Filang“ kiasannya Batas, pisah dan saling memberi yaitu batas tugas antara syariat dan hakekat artinya Bobato Syariat tidak boleh sama sekali mencampuri urusan Bobato Hakekat begitupun sebaliknya.
Masing-masing bobato tahu akan tugasnya dan memahami fungsinya masing-masing. Prosesi dikamar gelap adalah tugas bobato hakikat dengan memohon petunjuk dari Sang Khalik, para calon-calon Sultan hanya menunggu siapa yang paling pantas menduduki kursi Khalifat, dari sekian nama-nama calon pupus satu persatu alam pun ikut berbicara di saat prosesi akhir.
Guntur petir dan kilat menyapa Negeri yang bernama Limau Soasio maka muncullah sosok dengan sebutan Ngofa Ngona Ngofa Khalifat kiasannya “engkaulah anak kami, dan engkaulah anak khalifat”. Di saat yang sakral itu petugas langsung menjemput sang khalifat dimana anda tinggal dan berdiam, malam itu saja anda di hadirkan langsung ke kamar puji dan dipadankan dengan sosok yang gaib itu Wallahu Alam Bissawab. Hanya kebesaran Allah jualah di atas segalanya.
Suasana yang penuh dengan kesakralan di liputi dengan rasa haru tetesan air mata tak terasa isak tangis dan haru menyelimuti suasana di malam itu, alam pun mulai bersahabat cerah alam sekitarnya. Pada besok hari nama Sultan pun di umumkan ke khalayak ramai. Bahwa secara hakikat telah selesai diproses tinggal secara syariat, maka tugas para bobato hakikat selesai, dan bergeser ke tugas Bobato Syariat acara penobatan di Kadaton Kie dengan pembentukkan panitia dengan melibatkan unsur pemerintah dan masyarakat.
Mekanisme dan prosesi pemilihan dan pengangkatan Sultan Tidore secara demokrasi baru di mulai pada era Sultan Syaifuddin pada tahun 1669 M. Kemudian di tetapkan dengan keputusan Dewan Kementerian Pejabat-pejabat tinggi Kesultanan sekaligus pengesahan dan plakat Sultan yang tersebut “ Khalifattul Mukarram Saiyidissaqalaini Alaa Jabalit Tidore “ yang kiasannya; Yang Mulia Aku Bertahta Diatas Singgasana Memerintah Bala Rakyatku Dua Bangsa Yaitu Jin dan Manusia. perlu di perjelas bahwa kata “Saqalaeni” itu bersifat jamak dua bangsa yaitu jin dan manusia.
Ritual salai jin masih di pertahankan di Tidore sebuah upacara ritual sebagai ungkapan syukur dan terima kasih atas kebersamaan selama ini. Falsafah di Negeri Tidore “Madofolo Zikirullah, Madarifah Papa Se Tete “ Berpegang kepada Allah, dan bersandar kepada Sang Leluhur “
Pemilihan dan pengangkatan para kolano dan raja di sesuai dengan kondisi pada saat itu, pemelihan prosesi secara demokrasi baru pada era Sultan Syaifuddin, sehingga Tidore tidak menggunakan sistem putera mahkota, walaupun calon-calon Sultan dari anak keturunan para Sultan – Sultan terdahulu tetapi tidak menggunakan sistem putera mahkota, karena melalui proses sebagaimana di atur dengan aturan sebagaimana tersebut sehingga tidak ada rasa kecemburuan antara sesama anak keturunan.
Tetapi tidak di pungkiri suka dan tidak suka itu selalu ada, namun tidak mempengaruhi jalannya roda pemerintahan adat dan budaya. Pergantian Sultan bila yang mana Yang Mulia mangkat tenggang waktu pelaksana tugas adalah Jojau atau Perdana Menteri sekaligus mengadakan persiapan-persiapan pemilihan Sultan.
Demikian proses pemelihan dan pengangkatan Sultan Tidore,tanpa ada rekayasa dari siapapun, didahului pengangkatan secara hakikat (Alam Sihir/Gaib ) dan kemudian secara Syariat (Alam Nyata ) itulah Tidore.

Kilas Balik Jejak Kerajaan Tidore
Tugas dan merawat sejarah dan masa lalu adalah sebuah cara kita menikmati kemanusiaan sebab masa lalu dan sejarah adalah bagian dari serangkaian perbuatan kebudayaan. Menghadirkan masa lalu dengan cara member makna kekinian, adalah sebagian dari tugas sejarah.
Keperkasaan dari kerajaan kesultanan Tidore di Nusantara yang menjadi tugas sejarah di masa itu, hendaklah menjadi inspirasi bagi kita hari ini dalam mengarifi kehidupan yang kian kompleks pada hari ini dan masa depan dan akan datang. Sejarah adalah guru kehidupan, orang yang lupa atau buta akan sejarah maka cenderung tak memahami masa lalu, dan tak mampu mengelola masa kini untuk mendesain masa depan masyarakat. Dan sejarah bukanlah sebuah upaya untuk mengenang romantisme semata, ia adalah sebuah refleksi akan perkembangan kebudayaan.
Kota Tidore yang juga adalah sebuah kerajaan Islam tidaklah hadir secara kebutulan, ia bukanlah nama sebuah kota yang dipungut dari berlalunya sebuah proses peradaban.Secara politis kota ini dinyatakan sebagai kota kepulauan lewat Undang-Undang No. 11 Tahun 2003 oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun secara historis kota Tidore telah memiliki nama yang cukup harum, seharum cengkeh, pala, dan kayu manis di mata dunia. Ketiga komoditi ini yang membuat bangsa Eropa harus bertarung nyawa untuk mendapatkan pulau yang bernama Tidore.
Catatan Antonio Galvao, salah seorang gubernur Polrtugis yang humanis kepribadiaannya yang sangat baik, begitupun sejarahwan Valentin berkembangsaan Belanda dan Empu Prapanca dalam Negara Kartagama menulis bahwa jauh di unjung timur Indonesia, telah berdaulat empat pusat kekuasaan yang disebut “Maluku Kie Raha”, Tidore salah satunya.
Menyebut Tidore tidaklah berarti hanya terbatas pada sebuah nama tanpa makna, sebaliknya Tidore adalah nama yang kepadanya melekat sejarah para momole, kapita, bahkan sampai pada perjuangan para kolano, ulama dan politisi, bersama rakyat dalam menentang syahwat ekspasionisme Eropa yang sengaja datang kemudian membawa pulang rempah-rempah ke masing-masing Negara asalnya.
Tidak itu saja, dolabololo dan syair yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits Rasulullah sangat terpatri di hati sanubari rakyat sebagai pedoman hidup masyarakat. Sistem pemerintahan yang menempatkan bobato dunia dan akhirat, para sangaji dan gimalaha adalah fakta yang menunjukkan betapa kokohnya sebuah negeri yang dikenal bernama Tidore, sebagai bagian dari negerinya para kolano di Jazirah Almaluktulmulukiyah. Dengan demikian muatan antologis dari kata Tidore pada kenyataannya sarat dengan makna sejarah, budaya serta citra sebuah nama yang memiliki asal-muasal.
Sebelum Islam merambah ke Nusantara dan nama Tidore-pun belum tampil dan muncul di panggung sejarah, nama Duko muncul lebih awal untuk lokasi yang letaknya agak ke Barat mengarah ke pegunungan dari kelurahan Rum sekarang. Bermula dari sebuah pemukiman tua yang diberi nama oleh penduduk setempat sebagai perkampungan “Duko”, yang kemudian diakrabi dengan sebutan Kie Duko yang artinya pulau yang bergunung api. Pulau ini pernah mengalami guncangan vulkanik dengan meletusnya gunung Mar’ijang. Puncak gunung ini diberi nama Mar’ijang yang artinya “puncak yang begitu indah”. Bukti sejarah letusan gunung ini adalah lahar panas yang sudah membeku ditanjung Tongolo Kelurahan Tuguiha Kecamatan Tidore Selatan Kota Tidore Kepulauan.
Penduduk negeri ini hidup terpencar-pencar dan berkelompok, setiap kelompok dikepalai oleh seorang yang tangkas dan pemberani yang di kenal dengan sebutan “Momole”. Para momole kemudian memperlihatkan kemampuan dan kebolehannya dalam memperluas wilayah tanah pertanian yang cikal-bakal menjadi daerah kekuasaannya. Para momole ini kemudian diangkat oleh sekelompok komunitas masyarakat sebagai pimpinan. Satu hal yang perlu dicermati, sebenarnya negeri-negeri di Nusantara ini jauh sebelumnya telah berpengalaman hidup berbangsa dan bernegara.
Pada era kekolanoaan/kerajaan di Nusantara sudah mengenal sistem ketatanegaraan walaupun masih sangat sederhana. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya manuskrip tentang aturan bernegara yang tertulis berdasarkan penuturan sejarah. Sistem ketatanegaraan yang digunakan relative bias menjawab kebutuhan para stekholder pada masa itu. Menurut Van Volenhoven menyatakan sebagaimana yang dikutip oleh M. Hamid Attamimi mengatakan bahwa pada tahun 1596 ketika kapal yang berbendera Belanda yang pertama memasuki perariran Nusantara (kepulauan Indonesia) wilayah ini secara hokum ketatanegaraan bukanlah wilayah yang liar dan kosong, di sanalah terdapat setumpuk lembaga-lembaga pengaturan dan kewibawaan, meliputi pemerintahan oleh atau terhadap suku-suku, desa-desa, persatuan desa, republik-republik, dan kerajaan-kerajaan, bahwa Van Volenhoven menegaskan ketatanegaraan tersebut tetap bersifat pribumi meskipun pengaruh Hindu dan Islam pada kehidupan rakyat tetap berlangsung. Bahkan apabila kita perhatikan jauh sebelum itupun, yakni pada zaman megalitikum organisasi masyarakat Indonesia juga sudah teratur walaupun masih sangat sederhana.
Berdasarkan cerita lisan bahwa dipenghujung abad ke-8 takdir di atas segalanya hadirlah seorang anak cucu bani Adam dari atas angin menuju ke bawah angin yaitu Syech Yakub, pelarian dari Iraq menabur benih Islam di Kie Duko Tidore dan Kie Besi Makian dan pada akhirnya berkubur sepi di puncak gunung Kie Besi Makian.
Tidore dimaknai dari rangkaian kata (To dan Adore), to adore yang artinya “aku telah sampai”. Dikisahkan bahwa para momole-momole kie duko bersepakat untuk mengadakan pertemuan dibukit Togorebo Topo pada purnama 14 malam bulan Rabi’ulawal membicarakan dan mencari figur pemimpin Kie Duko, maka dengan gesit para momole memperlihatkan kebolehannya masing-masing secara serentak tiba ditempat pertemuan yang telah ditentukan dengan teriakan “to ado re”, “to ado re”, “to ado re”, secara bersamaan jadi tidak ada yang mendahului, dalam kesepakatan siapa yang duluan tiba, dialah yang menjadi pemimpin.
Jadi tidak ada yang lebih duluan tiba. Siapa yang terlebih dahulu tiba di tempat pertemuan tersebut maka dialah yang memimpin pertemuan tersebut. Pertemuan itu mengambil waktu pada purnama 14 malam bulan Rabiulawwal, salah seorang momole mengira bahwa dialah yang pertama tiba sembari berteriak to ado re, maka momole yang lainpun bersahutan berteriak dengan kalimat yang sama to ado re…to ado re, begitu serentak tibalah Syech Yakub serta merta beliau berujar dengan bahasa Arab dialeg Irab “Anta dore” yang artinya ”kau datang” sambil menunjuk kea rah momole, karena tidak ada yang memenangkan pertarungan itu maka disepakati Syech Yakub yang memimpin pertemuan tersebut, maka pertemuan itu dikenal dengan nama “pertemuan Togorebo”, pertemuan itu membicarakan tentang Kie Duko dengan kepemimpinannya.
Sejak itu sebutan dan nama Kie Duko mulai pupus dan hilang secara perlahan-lahan, dan mulai mengakrabi dengan sebutan Kie Tidore; perpaduan antara bahasa daerah to ado re, dan bahasa Arab dialeg Iraq “Thad ore”. Roda waktu terus bergulir takdirpun menyertai seorang anak cucu bani Adam Adkur Madero alias Madero Nakal yang kemudian menyempurnakan namanya menjadi Syahajat Muhammad Nakel, naik tahta pada 12 Rabiulawwal 1502 Hijriyah di Balibunga Rum. Maka terbentuklah pemerintahan awal yang dipimpin oleh seorang kolano sebagai kepala pemerintahan, bentuk dan sistem pemerintahan yaitu Kolano se I rakyat, artinya pemerinyah bersama rakyat, dapat dimaklumi bahwa pada era atau zaman itu pada umumnya manusia belum memahami tulis baca sehingga kolano belum dapat menyusun sistem atau bentuk pemerintahan yang terstruktur, memang sukar dideteksi karena rekaman jejak tidak ada sama sekali mulai dari kolano pertama sampai ke kolano yang ke tujuh ( Kolano Syahajati sampai dengan Kolano Seli).

Masa Pemerintahan Kolano.
  1. Kolano Adkur Madero alias Madero Nakel (Syahjat) 12 Rabiulawwal 1502 Hijriyah atau 1108 Miladiah.
  2. Kolano Bosa Mawange.
  3. Kolano Suhud.
  4. Kolano Balibunga (bermukim di Balibunga Seli gam mayou ada bekas pemukiman).
  5. Kolano Duko Madoya.
  6. Kolano Kie Matiti
  7. Kolano Seli (bermukim di gam ma you Seli ada bekas pemukiman).
  8. Kolano Matagena.
Dari kolano yang memegang tampuk pemerintahan pada era tersebut tidak semuanya anak keturunan dari Jafar Sadiq, lihat silsila Matagena. Kepemimpinan pada era itu adalah kemampuan dan kharismatik.
Perihal Kolano / Raja Balibunga
Masa kekuasaan tidak terekam, data yang didapat dari pulau Banda bahwa Kolano / Raja ini pernah menikah di pulau Banda dengan seorang perempuan yang bernama Baynusi dan memiliki 6 orang anak, yaitu empat anak laki-laki dan dua orang perempuan, yang laki-laki masing-masing; 1. Saerun Haeruddin, 2. Saaerun Kamaluddin, 3. Saerun Zaenudin, 4. Saerun Nuruddin, sedangkan yang perempuan yaitu; 1. Baylamo, dan 2. Bayputih Katadore, keenam anak-anak ini dibawah ke Tidore, kemudian menjelang dewasa Putri Bae Putih Katadore kembali ke pulau Banda dan menikah dengan Kapitan Bey Bila di Banda. Bukti peninggalan dari Kolano / Raja Balibunga adalah ada dua buah kerangka perahu “kora-kora” yang dibawah dari Kerajaan Tidore. (Sumber Kolano/Raja Balibunga dari A. Taher dari Banda).
Silsilah Kolano/Raja Matagena
Qadhi Muhtasib beranak Qadhi Muhtalib beranak Kolano/Raja Matagena masa kekuasaan 1354-1372. Kolano Matagena memiliki 8 orang anak terdiri dari 5 laki-laki dan 3 perempuan. Yang laiki-laki masing-masing; 1. Noms, 2. Asa, 3. Gotowasi, 4. Gilolo, 5. Nau, sedangkan yang perempuan masing-masing; 1. Kalsum, 2. Boki Sin, 3. Fat. Dari kedelapan anak itu hanya Gotowasi yang melahirkan keturunan yaitu: 1. Gimalaha A. Latif, 2. Qadhi Asar dan 3. Jabar. Gimalaha A. Latif memiliki seorang anak laki-laki yaitu Gimalaha Giyon, sedangkan Qadhi Asar memiliki 2 orang anak laki-laki yaitu 1. Imam Amir dan 2. Imam A. Rahim. Sedangakan Jabar memiliki seorang anak laki-laki yyaitu Maba. Gimalaha Giyon memiliki dua orang anak laki-laki masing-masing; 1. Gimalaha A. Rasid (2015 sampai sekarang) dan Ence. Imam A. Rahim memiliki 3 orang anak laki-laki yaitu; 1. Insan H. Husain A. Rahim, 2. Gimalaha A. Rasid A. Rahim, dan 3. Syaefuddin A. Rahim, sedangkan Ence memiliki 5 orang anak masing-masing 1. Ishak, 2. Qadhi Jakub, 3. Abjan, 4. Negro, 5. Samha Kolano/ Raja Matagena meninggal dunia di Desa Gotowasi Halmahera Timur, benda-benda pusaka yang ditinggalkan yaitu satu buah Al Quran tulis tangan yang masih tersimpan rapi di desa Gotowasi oleh anak keturunannya. Makam Kolano Matagena dirawat oleh anak cucu keturunan dan diziarahi oleh penduduk setempat sampai sekarang. Kolano / Raja Matagena adalah Kolano / Raja ke-8 kerajaan Tidore. (Sumber Kolano/Raja Matagena dari anak keturunan yaitu Gimalaha Gotowasi A. Abdurrasid)

Masa Pemerintahan Kesultanan
Pada era tahun 1459 M. terkuaklah kerajaan Tidore berkenaan dengan kehadiran seorang ulama besar dari Mekah tiba di teluk Tongowai dan pemukiman berada di Gamtina (belakang kelurahan Tongowai dahulu). Pada periode ini banyak jejak yang tidak terekam, contoh seperti kolano Matagena, dilihat dari garis keturunannya dari bapak dan sang kakeknya jelas keturunan muslim sejati tetapi pada era itu masih menggunakan sebutan jabatan kolano, tersebut dua raja Tidore dengan tahun berkuasanya masing-masing raja atau kolano Nuruddin yang memerintah pada tahun 1343 M. dan kolano Hasan Syah yang menggantikannya pada tahun 1372 M. penggunaan nama Islami kedua kolano (raja ini) menunjukan bahwa di kerajaan tersebut telah terbentuk komunitas muslim dan mulai menyebar ke lingkungan istana/kadato serta pusat kekuasaannya.
Kolano Ciriliyat yang kemudian berganti nama Jamaluddin sebutan kolano pun mulai pupus perlahan-lahan sebutan Sultan pun mulai melekat semua ini karena berkat bimbingan Syech Mansur dari Mekah seorang ulama besar.

Nama-Nama Sultan.
  1. Sultan Jamaluddin 1494-1512
  2. Sultan Almansur 1512-1526
  3. Sultan Amiruddin Iskandar Zulkarnain (King Mir) 1526-1547
  4. Sultan Kie Mansur 1547-1569
  5. Sultan Iskandar Syani Amirul Matlum Syah 1569-1586
  6. Sultan Amir Bifadlil Sirajul Arifin alias Gapi Baguna 1586-1599
  7. Sultan Zainuddin alias Mole Majimo 1599-1626
  8. Sultan Alauddin alias Ngora Malamo 1626-1633
  9. Sultan Saiduddin alias Gorontalo 1633-1653
  10. Sultan Said Abdillah 1653-1657
  11. Sultan Malikiddin alias Mole Maginyao 1657-1659
  12. Sultan Syaifuddin alias Jou Kota 1659-1668
  13. Sultan Hamjah Faharuddin 1689-1700
  14. Sultan Abdul Fadlil Mansur 1700-1707
  15. Sultan Hasanuddin 1708-1728
  16. Sultan Amir Bifadlil Aziz Muhiddin 1728-1756
  17. Sultan Muhammad Mas’ud Jamaluddin 1756-1779
  18. Sultan Muhammad Mansur Badiuddin alias Patra Alam 1797-1784
  19. Sultan Hairul Alam Kamaluddin Asgar (Jou Lada) 1784-1797
  20. Sultan Amiruddin Muhammad Al Ma’bus Saidul Jehad (Nuku) 1797-1805
  21. Sultan Zainal Abidin (Jou Maba) 1806-1810
  22. Sultan Muhammad Taher Muijuddin 1810-1821
  23. Sultan Ahmad Mansur Sirajuddin 1821-1857
  24. Sultan Ahmad Syaifuddin 1857-1865
  25. Sultan Ahmad Fatahuddin 1865-1877
  26. Sultan Ahmad Qawiyuddin alias Syahjuan 1877-1905
  27. Sultan Zainal Abidin Syah 1947-1967
  28. Sultan Hi. Djafar Syah 1999-2012
  29. Sultan Hi. Husain Syah 2014-………

Bahwa ibu kota kerajaan/kesultanan ini tidak menetap dan berpindah-pindah, ini beralasan bahwa di era masa sultan Al Mansur, hubungan antara Tidore dan Ternate sudah mulai renggang, kedua kerajaan ini saling berseteru dengan kehadiran dua bangsa Eropa yaitu Portugis dan Spanyol, kedua kerajaan/kesultanan ini bergengsi tinggi.
Portugis tiba di Ternate pada 1512 M. kerajaan Ternate pun bermitra dengan Portugis sekaligus bekerjasama. Spanyol tiba di Tidore 1521 M. walaupun rentang waktu 10 tahun Tidore tetap menunggu hanya sebuah persaingan kehadiran kedua bangsa Eropa ini membuat kedua kerajaan ini hilangnya kebebasan dan kemerdekaannya.

Sistem Pemerintahan
Pada masa pemerintahan Sultan Djamaluddin terbentuk sistem yang dikenal dengan sebutan Kolano sei Bobato Dunia (adat urusan pemerintahan) dan Bobato Akhirat (urusan peradilan agama) sei rakyat yang artinya Sultan dengan pembantu Bobato Dunia (adat) dan Bobato Akhirat (agama) bersama rakyatnya. Namun pada masa pemerintahan para kolano telah menggunakan sistem pemerintahan yaitu Kolano sei rakyat artinya Pemimpin bersama rakyatnya dapat dimaklumi karena pada masa itu tidak semua orang mengetahui tulis baca maka pada era kekolanoan tidak ditemukan jejak rekam mulai dari kolano pertama sampai pada kolano yang ke tujuh, sedangkan kolanon ke delapan yaitu kolano Matagena ada daftar silsilah yang jelas dan makamnya berada di desa Gotowasi Maba (Kab. Halamahera Timur).
Pada era Sultan Syaifuddin alias Jou kota, bentuk pemerintahan yang dikenal dengan Kolano sei bobato pehak raha sei suduru, artinya Sultan dengan empat kementerian bersama staf dan rakyatnya. Sistem dan bentuk pemerintahan Kolano sei bobato pehak raha sei suduru masih tetap dipertahankan sampai dengan saat ini walaupun kefakuman cukup panjang sejak wafatnya Sultan Ahmad Qawiyuddin alias Syahjuan sampai dengan penobatan Sultan zainal Abidin Syah 42 tahun lamanya, kemudian dari wafatnya Sultan Zainal Abidin Syah sampai pada penobatan Sultan H. Djafar Syah 32 tahun lamanya, sistem ini tetap dipertahankan. Bobato adat pehak raha adalah suatu model (bentuk) pemerintahan yang kemudian ditetapkan dengan plakat sultan yang dikenal sebagai “peraturan Kie se Kolano” dan Cap sultan. Bahwa pada era pemerintahan Sultan Ahmad Fatahuddin ada sebuah dokumen hukum kesultanan Tidore tentang peraturan Kie se Kolano, kedudukannya dapat disamakan dengan konstitusi (UUD). Menurut pakar hukum tata Negara Yazim Hamidi, peraturan “Kie se Kolano” secara legal drafting (minimalis) telah memenuhi kaidah pembentukkan peraturan perundang-undangan yang baik.
Substansi peraturan Kie se Kolano mengandung nilai-nilai ketatanegaraan sebagai berikut:
  1. Proses pembuatannya melalui mekanisme rapat dewan kementerian,
  2. Mengenal sistem demokrasi dengan mengedepankan prinsip musyawarah mufakat,
  3. Menjunjung tinggi norma sebagai aplikasi dari konsep Negara hokum,
  4. Memegang teguh budaya malu dan takut kepada Allah swt,
  5. Menerapkan teori pemancaran kekuasaan dengan konsep mandate dan delegasi,
  6. Mengedepankan pelayanan publik prima,
  7. Mengenal lembaga yudikatif,
  8. Hukum acara peradilan konstitusi/ketatanegaraan,
  9. Sultan tidak diktator, menjunjung tinggi keputusan dewan kementerian,
  10. Mengenal hukum perkawinan, waris, dan wasiat,
  11. Membentuk semacam lembaga kepresidenan,
  12. Wilayah kekuasaan cukup luas meliputi P. Tidore, P. Halmahera bagian Tengah dan Timur, P. Seram, Pulau-pulau Raja Ampat dan Papua serta Pulau-pulau Tenggara jauh, menerapkan prinsip-prinsip Negara kesatuan dalam arti kesultanan Tidore mampu menyatukan berbagai keragaman suku, agama dan budaya. Dan rumusan norma larangan bagi pejabat Negara kesultanan sangat tegas.
Secara filosofis esensi pengungkapan sejarah adalah kejujuran, keberanian dan kebenaran, sebab sejarah tidak pernah menanggalkan cerita yang dusta, karena sejarah adalah guru kehidupan.
Pada dimensi nilai kejujuran, keberanian dan kebenaran itulah titik sentral yang dicari dan diperjuangkan oleh filsafat. Hal ini sejalan dengan substansi sumpah adat (Bobato) “jaga loa se banari” (tegakkan keadilan dan kebenaran), janji tarsebut semata-mata untuk tujuan menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan orang banyak. Sistem birokrasi kesultanan Tidore diatur dalam sebuah regulasi yang cukup baik pada zamannya. Pengaturan tidak saja ditujukan pada rakyat biasa, akan tetapi menjangkau sampai pejabat tinggi kesultanan.
Hal ini dirumuskan secara jelas sebagaimana tertuang dalam peraturan Kie se Kolano tahun 1285 H / 1868 M. Sejarah masa lalu dan kontribusi kesultanan Tidore dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, termasuk peran membantu perjuangan diplomatis mengembalikan Irian Barat (Papua) ke pangkuan Republik Indonesia. Rekam jejak kesultanan Tidore harus dan pantas diakui karena sejak abad ke 15 telah gigih melawan imperialism di wilayah kedaulatannya, maka pasca kemerdekaan lewat Undang-Undang No. 15 Tanggal 16 Agustus 1956, Tidore dipercayakan sebagai Ibu Kota pembebasan Irian Barat (Propinsi Irian Barat) dan dilantiknya Zainal Abidin Syah sebagai Gubernur pertama Propinsi Irian Barat yang juga sultan Tidore.
Ironisnya usai perjuangan pengembalian Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia, Tidore turun status menjadi kewedangan Tidore dipimpin oleh Hasyim Assagaf (mantan Sekretaris Propinsi Irian Barat) kemudian beruah status lagi menjadi daerah Irian Barat gaya lama di bawah pimpinan Muhammad Dano Podo (mantan Kepala Pemerintah setempat/KPS Weda) setelah Muhammad Dano Podo memasuki usia pensiun dijabat oleh Drs. Salim Assagaf.
Kemudian lewat surat edaran Gubernur Maluku status berubah lagi menjadi Daerah Administratif Halmahera Tengah di bawah pimpinan Bapak Drs. Achmad Malawat dengan jabatan/sebutan Bupati Pemimpin Daerah Halmahera Tengah. Drs. Achmad Malawat, memasuki usia pensiun dijabat oleh Drs. I.E. Toekan dengan jabatan/sebutan Bupati Pemimpin Daerah Halmahera Tengah. Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1990 wilayah administrasi Halmahera Tengah ditetapkan sebagai daerah otonom; Daerah Kabupaten Tk. II. Halmahera Tengah dan beribukota di Soasio Tidore dengan pejabat Bupati Drs. Abdul Bahar Andili, maka diadakan pemilihan Bupati dan wakil bupati maka Ir. Hasan Husain Doa terpilih sebagai bupati dan Drs. Ridwan Ilyas terpilih sebagai Wakil Bupati untuk satu periode.
Kemudian Tidore berubah status lagi lewat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 menjadi Kota Tidore Kepulauan dengan pejabat Walikota Drs. M. Nur Djauhari, maka ditunjuk Pj. Walikota Drs. Machmud Adrias sekalian mempersiapkan perangkat daerah termasuk mengadakan pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tidore Kepulauan. Sesudah terbentuk DPRD Kota Tidore Kepulauan maka diadakan persiapan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota yang defenitif, maka pada tanggal 29 September 2005 pemilihan Walikota dan Wakil Walikota secara langsung untuk pertama kalinya dilaksanakan dan Drs. H. Achmad Mahifa dan Salahuddin Adrias ST. terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota periode 2005 – 2010, roda waktu terus bergulir dengan berakhirnya masa jabatan Achmad Mahifa dan Salahuddin Adrias, maka Achmad Mahifa maju bertarung lagi pada periode kedua berpasangan dengan Ibrahim Marajabessy yang juga Sekretaris Kota Tidore Kepulauan sebagai calon Wakil Walikota namun satu dan lain hal yang bersangkutan sakit menahun dan ketika Achmad Mahifa berhasil meraih suara terbanyak menjadi Walikota periode 2010 – 2015 maka atas penunjukan Gubernur Maluku Utara, Drs. Hamid Muhammad menjadi Wakil Walikota Tidore mendampingi Drs. Achmad Mahifa.
Kemudian berakhirnya masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota periode 2010 – 2015, maka diadakan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota periode 2015 – 2020 yang diikuti oleh tiga pasangan , masing-masing: 1). Drs. Hamid Muhammad calon independen berpasangan dengan A. Rahim Saraha SH, 2). Drs. H. Muhammad Hasan Bay dan H. Mochtar Sangaji, 3). Kapt. Ali Ibrahim berpasangan dengan Muhammad Senen SE. pada akhirnya pasangan urutan nomor 3 meraih suara terbanyak menyisihkan dua pasangan lainnya.
Dalam pentas kesejarahan Tidore pernah menjadi Ibu Kota Pembebasan Irian Barat dengan Ibu Kota Soasio dan dilantiknya Gubernur pertama Propinsi Irian Barat adalah Zainal Abidin Syah yang juga Sultan Tidore. Tidore juga sebagai pusat penyiaran Islam di kawasan Timur Indonesia sampai ke Cape Tawn Afrika Selatan, juga sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan sejak 502 H. atau 1108 Miladiah sampai sekarang.

Tidore Pada Periode Para Momole
Sebuah ungkapan lokal yang melekat pada masyarakat Tidore sebelum nama tidore muncul di panggung sejarah, tidore diakrabi dengan sebutan Kie Duko yang secara umum artinya pulau yang bergunung api fakta sejarah yang masih membekas ditanjung tongolo Kelurahan Tuguiha Tidore Selatan bebatuan lahar panas yang sudah membeku hanya saja kapan dan tahun berapa gunung tidore ini meletus.
Momole adalah sebutan yang melekat pada seorang sosok laki-laki yang bertubuh besar, pemberani dan memiliki spritualisasi yang Khusus ketangkasan dan keberanian adalah modal utama momole ini diangkat oleh sekelompok masyarakat yang mendiami wilayah tertentu dan dia sebagai penguasa diwilayah dan penduduk masih hidup berpencar-pencar. Pembagian wilayah tidak melalui musyawarah tetapi jelajah sang momole untuk memperluas wilayah dengan menetapkan batas wilayah kekuasaannya disebut jojoko.
Para momole dengan sekelompok komunitas masyarakat ini hidup dan bermukim diatas bukit lereng dan lembah mereka tidak mendiami pesisir pantai, perkelahian antar para momole sering terjadi dan saling membunuh satu dengan yang lain karena belum memiliki peradaban masih menggunakan hukum rimba, siapa yang kuat dialah yang berkuasa tetapi perjalanan para momole ini tidak berjalan panjang hadirlah para ulama-ulama dari jazirah Arab antara lain Syekh Yakub, Syekh Maimun, Syekh Abdurrahman Almagribi, Syekh Almansyur, Syekh Umar Tamimi, Syekh AtTamimi, kemudian pula hadir para ulama-ulama dari Sumatera dan Jawa membawa peradaban-peradaban yang alami dan islami sentuhan-sentuhan agama islam melalui faham syiah imamiah maka secara perlahan-lahan para momole dan komunitas masyarakat pribumi mulai meninggal faham animisme yang mereka anut beberapa abad lalu selain para momole tidore pun memiliki beberapa orang kapita yang tangkas dan kebal antara lain Kapita Kie Matubu, Kapita Baikole, Kapita Tela maoko, Kapita Lufudorota, Kapita Kujum dan banyak kapita-kapita lainnya yang berjasa bagi tidore. Pada waktu perluasan wilayah ke Papua kapita-kapita Kiematubu yang terdepan disusul kapita-kapita dari Patani, Gebe, Wasile dan Maba perluasan ke Papua memakan waktu 227 hari. Momole yang pernah eksis pada zaman itu adalah Momole Tagafura, Momole Buku Fululu, Momole Gumira Mabuku, Momole Cagarora dan ada beberapa momole yang popularitasnya kurang menonjol.

Tidore Pada Periode Para Kolano / Raja
Memang agak sulit untuk mengungkapkan jejak para Kolano/Raja Tidore karena tidak ada rekaman jejak yang pasti yang merujuk kepada sebuah keterangan silsilah seperti kolano awal yang bernama Adkur Madero alias Madero Nakal kemudian nama kolano ini dihubungkan dengan Syaid Djafar Sadik lalu berganti nama Muhammad Nakel, Muhammad Nakel naik tahta pada 12 Rabiul awal 502 Hijriyah yang bertepatan dengan 1108 Miladiah berapa tahun beliau bertahta tidak ada catatan, menyusul Kolano Bosa Mawange, Kolano Suhud, Kolano Balibunga, Kolano Dukomadoya, Kolano Kiematiti, Kolano Seli.
Dari Kolano pertama sampai dengan kolano yang ketujuh tidak ada catatan yang menunjukan keabsahan bahwa mereka adalah satu garis keturunan dari Syaid Djafar Sadik, lain lagi dengan Kolano Matagena memiliki daftar silsilah yang lengkap kemudian makamnya terpelihara dengan baik bahkan sebuah Al-quran tulis tangan yang masih tersimpan rapi pada ahli warisnya di Desa Gotowasi Maba, penulis memperoleh dari ahli waris yaitu daftar silsilah menunjukan bahwa Kolano Matagena adalah dari keturunan ulama.
Bahkan ketika naik tahta Kolano Adkur Madero berselang beberapa tahun dengan sistem pemerintahan kolano seirakyat belum memiliki wilayah/ daerah kekuasaan maka disuatu saat beliau mengumpulkan para kapita dan momole lalu beliau bertitah agar mereka mencari daerah kekuasaan mulai dari pesisir pulau Haliyora bagian depan dari Lolinga menyisir sampai ke Toseho dari Lolinga para kapita dan momole menyinggahi beberapa dusun yaitu ngai madodera, ake ara, Toniu, Kaiyasa, Guraping, Balisosa, barumadoe, Galala, Sofifi, Oba, Somahode, Kusu, Sirimake, Toburo, Pasigau, Tepatiti, Noram ake, Paceda, dan seterusnya sampai ke dusun Akelamo.
Dari dusun Akelamo para kapita dan momole menyisir terus sampai di dusun toseho, setelah beristirahat beberapa hari mereka kembali ke tidore dan melapor kepada kolano bahwa mereka telah menemukan beberapa dusun ( jiko ) yang masih berfaham animisme dan hidup selalu berpindah-pindah tempat lalu kolano memerintah kepala momole dan kapita agar mempersiapkan perahu yang berukuran besar yang menampung 100 orang sudah termasuk pendayung dan prajurit perang untuk mencari wilayah yang jauh dan besar dalam waktu 6 bulan perahu sudah siap, layar perahu terbuat dari pandan hutan ( buro-buro ) perangkat lainnya seperti dayung, penggayung, persenjataan seperti panah, tombak, tameng/salawaku, parang, batu mangga, potongan kayu lolaro, setelah semua perlengkapan dan bekal tahan lama seperti sagu kering dan ikan kering sudah siap maka ditunggu saatnya untuk berangkat melaut untuk menemukan daerah atau pulau-pulau yang mereka dapati mereka berlayar ke laut lepas dari laut lepas kea rah timur mereka menemukan tanjung liboba mereka buang jangkar di tanjung liboba, di tanjung liboba berdiam sekelompok komunitas tobelo conga-conga ( perompak ) maka terjadi perang kecil, tobelo conga-conga mereka menyingkir kedalam hutan yang lebih jauh gubuk-gubuk mereka dibakar, kebun-kebun dirusak, selang beberapa minggu para kapita dan momole melanjutkan perjalanan angin selatan gane bertiup kencang pada akhirnya mereka menemukan sebuah pulau yang tampak dari jauh seperti seekor ular yang melata ada ekor dan kepalanya maka salah seorang kapita berteriak eee ge…bi…yang lain bertanya… kabee… yang lain menjawab gee mereka mengarahkan haluan perahu kearah pulau kecil yang memanjang lalu melempar jangkar dan beristirahat di pulau kecil itu yang kemudian pulau itu disebut pulau Gebi yang kemudian menjadi pulau Gebe setelah beristirahat beberapa hari sambil memperbaiki layar dan perlengkapan lainnya melanjutkan perjalanan pelayaran dan menemukan sebuah pulau besar dengan satwa yang indah maka mereka menyebut Kie Jang Gi yang artinya pulau dengan burung-burung yang bagus, ketika mereka merapat penduduk dipesisir pantai melarikan diri ke hutan tidak ada perlawanan apa-apa.
Selang beberapa hari kemudian mereka melanjutkan perjalanan pulang dan menyinggahi beberapa pulau kecil yang kemudian kita kenal dengan kepulauan raja ampat. Angin timur bertiup kencang pergi dan pulang tidak ada aral yang melintang 107 hari melakukan ekspedisi kecil berangkat dari pelabuhan hate Kananga Rum di penghujung bulan zulhijjah 503 Hijriah dan tiba kembgali dipelabuhan hate Kananga pada pertengahan Rabiul 504 Hijriah dua hari kemudian mereka melapor kepada kolano hasil perjalanan mereka dan membawa serta beberapa ekor burung yaitu cendrawasih dan merak mereka menyebut bahwa burung-burung tersebut berasal dari khayangan mereka bercerita tentang hal ikhwal yang ditemui selama dalam perjalanan yang pada akhirnya menemukan pulau besar yang belum bernama, lalu Kolano Madero bertanya “ Kie enage kie lamo ? para kapita dan momole menjawab suba jou kie lamo, kie enage yo seba, bolo yo gulu, yo papo se kie haliyora bolo ua, jawaban para kapita dan momole papo ua, pada akhirnya sebutan pulau itu menjadi “ Papua “ asal kata papo dan ua. Pulau Papua dan pulau-pulau kecil lainnya hanya menjadi sebuah ingatan dan kenang-kenangan, pergantian kolano silih berganti papua pupus dari ingatan, kekuasaan kolano Adkur Madero tidak terekam seberapa lama begitupun pada kolano Bosa Mawange, kolano Suhud, kolano Balibunga, kolano Dukomadoya dan kolano Kie Matiti. Konon cerita bahwa pada zaman kolano Ki ematiti ia bersemedi di puncak gunung selama beberapa hari seraya bermohon kepada Tuhan semoga gunung api Kie Duko dipindahkan ke Kie Gapi dengan sebutan Kie mahito ternate.
Selang beberapa hari setelah selesai dari pertapaan/ semedi dan kembali ke kadato disuatu malam beliau masuk kekamar puji untuk melakukan ritual ditengah malam yang sepi itu beliau gaib hilang entah kemana, bala rakyat gelisah, tokoh-tokoh adat dan tetua-tetua kampung melakukan ritual-ritual sesuai dengan keahlian mereka maka muncullah petunjuk bahwa akan hadir ditengah-tengah masyarakat para sowohi yaitu juru kunci negeri ini penjelmaan roh kolano kiematiti akan turun dan masuk kepada para sowohi dan akan mengabarkan sesuatu kepada masyarakat, orang-orang luar akan berdatangan ke negeri ini karena negeri ini adalah pusat dari empat kerajaan besar. Ketika keberadaan para sowohi dan mulai melakukan ritualnya dengan memohon petunjuk agar diberi tata cara atau aturan tentang kehadiran negeri ini maka muncul pentunjuk lewat suara yang kharismatik, suara gaib “uci te ngofa ngona ngofa sowohi kie matiti” kiasannya “akan turun kepadamu anak juru kunci negeri ini” yang kemudian kita kenal dengan sowohi kie matiti, bersama sowohi lainnya dengan tugasnya masing-masing dengan satu ikatan kebersamaan. Dari sekian sowohi ada satu sowohi yang dituakan dalam marga-marga sowohi yaitu “sowohi fola sowohi” sepertinya penasihat. Demikian sekilas tentang kolano kie matiti yang terekam lewat cerita lisan tuturan tetuah-tetuah anak negeri, wallahua’lam.
Bahwa kolano Seli bertahta dan bermukim di atas bukit yang bernama gam magonora belakang perkampungan Seli/Kelurahan Seli sekarang. Di atas bukit batu itu ada sebuah pemukiman ada bekas fondasi Mesjid dengan kolam air/tempat berwudhu, fondasi-fondasi rumah, bekas kadaton yang fondasinya kecil dan sederhana. Ada dua bekas fondasi kadaton yaitu kadaton fola bicara dan kadaton fola puji yang artinya rumah tempat bermusyawara dan rumah tempat ritual pengesahan. Jejak kolano Seli terekam sedikit, bahwa kolano Seli menikah dengan seorang perempuan sawai pedalaman Weda, perempuan ini adik kandung dari kapita Cekel, Cekel memiliki postur tubuh yang tegap, tinggi mencapai 3 setengah meter, bekas tapak kaki ada di Sawai, Cekel berkubur sepi di sana. Hasil perkawinan antara Kolano Seli dan perempuan Sawai melahirkan 6 orang anak, empat anak laki-laki dan dua anak perempuan, keempat anak laki-laki cikal bakal menjadi pemimpin di Toloa gam lamo dan satu anak perempuan yang melahirkan sangaji adat mareku, dan yang satu lagi hijrah ke Galela Halmahera (Soakonora) yang bernama Boki Bola. Keempat anak laki-laki masing-masing Marajabesi, Dukomalamo, Malagapi, dan Marajalus.
Kolano Seli berkubur di Gam mayou Seli, sedangkan istrinya berkubur sepi di belakang kampong Dokiri. Bukti sejarah sebuah mata air kecil di tanjung Tongowai tepat di piaraan penyu dari istri dan anak kolano Seli, mata air itu diberi nama Ake Malagapi. Samping kanan mata air Malagapi tempat pendaratan Syakh Mansyur dari Mekkah. Tarian Soya-soya Seli adalah peninggalan dari putrid Kolano Seli, gerakan dan langgam Soya Seli lembut dan indah, peralatan lainnya seperti gong, jalangpong, peralatan music penghibur Sultan/Kolano dibawah ke Mareku termasuk para nelayan dan dayang-dayang Kolano semua masih terekam pada saat penobatan sangaji adat Mareku Mochtar Sangaji di Gammayou Seli pada hari Kamis 3 Djumadil Awwal 1421 H. bertepatan dengan 3 Agustus 2000 M. Jam 11.00 siang WIT, penobatan secara hakikat, kemudian pada Jumat 11 Jumadil Awwal 1421 H atau 11 Agustus 2000 M penobatan secara sariat oleh yang muliah Sultan Tidore Hi. Djafar Syah di Mesjid Kolano pada ba’da Sholat Jumat. Selanjutnya sangaji dan rombongan meninggalkan Mesjid Kolano menuju ke teluk Seli dan bermalam semalam di atas perahu Juanga yang kemudian pada besok pagi Juanga menuju ke Leo Tobaru dan selanjutnya melakukan prosesi sodorine ronga.
Sedangkan empat anak keturunan laki-laki yang berada di Toloa Gamlamo menduduki jabatan Gimalaha dan yang lain menduduki jabatan Imam dengan demikian maka Kolano Seli memiliki rekaman jejak yang jelas dan sampai hari ini masih tertata rapi hubungan emosional dari anak keturunan Kolano Seli terjaga dan terpelihara.
Tentang Kolano Matagena bahwa tanggal 10 Mei 2015 saya penulis bersama Sultan Tidore dengan rombongan sebanyak 82 orang terdiri dari bobato adat, syara, dan beberapa orang yaya goa yang di dalamnya termasuk permaisyuri Sultan berangkat dari Tidore dan tiba di Maba pada hari itu juga ada yang melalui jalan darat dan ada yang menggunakan pesawat udara untuk menghadiri undangan dari Sangaji Maba dalam pengukuhan perangkat adat dan syara Sangaji Maba dan Sangaji Bicoli, sekaligus pemasangan tapal batas antara Sangaji Patani dan Sangaji Maba/Bicoli.
Seusai pengukuhan para bobato adat dan syara maupun pemasangan tapal batas antara dua sangaji Sultan Tidore Hi. Husain Syah dan rombongan meninggalkan Maba menuju ke Tidore baik yang lewat jalan darat maupun lewat udara/pesawat terbang. Saya penulis dalam jabatan kesultanan sebagai Jojau/Perdana Menteri ditahan untuk member materi pada seminar budaya dan musyawarah kerja bobato adat Sangaji Maba yang berlangsung pada tanggal 12 -14 Mei 2015. Dari seminar inilah penulis memperoleh data yang akurat dari anak cucu keturunan Kolano Matagena yang juga menjabat sebagai Gimalaha Gotowasi.
Dari daftar silsilah jelas bahwa Kolano Matagena adalah keturunan ulama dari garis keturunan bapak Kolano Matagena adalah seorang Kadi, begitupun kakeknya seorang Kadi, nah kalau kita tarik untuk menghubungkan Kolano Matagena dengan Kolano Cerilyati ada dua Kolno/raja yaitu Kolano Nuruddin yang berkuasa pada tahun 1343 M dan Kolano Hasan Syah mulai berkuasa pada 1372 M. masa kekuasaan Nuruddin ke Kolano Hasan Syah 29 tahun, masa dari Kolano Hasan Syah ke Kolano Cirilyati 123 tahun. Antara Kolano Hasan Syah dan Kolano Ciriliyati ada terdapat seorang Kolano yang tidak terekam jejaknya. Jadi menurut penulis usia Kota Tidore (kerajaan Tidore) yang pada April 2015 berusia 907 tahun dengan kepemimpinan Kolano/ Raja atau Sultan paling sedikit 60 sekian Kolano/raja/Sultan yang berkuasa di Kerajaan Tidore, jadi antara Kolano Adkur Madero alias Syahjati sampai dengan Kolano Seli ada beberapa Kolano yang tidak terdeteksi nama mereka. Dalam buku yang ditulis M. Adnan Amal “Portugis dan Spanyol di Maluku”.
Pengantar Adrian B. Lapian. Hal. 9 dan 10. Pertemuan Sultan Mansur dan raja Maluku. Pada masa pemerintahan Sultan Mansur Syah, berkunjung ke Malaka seorang Sultan dari Maluku. Kunjungan sultan dari Maluku tersebut merupakan kinjungan kehormatan tanpa menyebut sultan dari mana asalnya. Raja/Kolano Maluku mana yang melakukan misi muhibbah tersebut pada pertengahan abad ke 15. Ada terdapat empat kerajaan besar di Maluku yaitu Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Yang paling penting dari kerajaan tersebut yaitu Ternate dan Tidore.
Apabila ditelusuri sultan kerajaan Maluku manakah yang mengunjungi Malaka ? boleh jadi yang menjadi tamu Sultan Malaka adalah Siltan Ternate. Marhum yang memegang kekuasaan antara 1466 sampai 1486 M. disamping itu rujukan di atas menunjukan bahwa yang berkunjung ke Malaka adalah Sultan Maluku. Pada masa itu hanya Sultan Ternate telah menyandang gelar Maluku ma Kolano (raja Maluku). Menurut penulis sebutan Maluku ma Kolano tidak ada, yang ada hanya Alam Ma Kolano hasil persekutuan Moti, tetapi tertutup kemungkinan bahwa raja Maluku yang dirujuk adalah Kolano Matagena. Dari Tidore kunjungan kehormatan raja Maluku kepada raja Malaka kala itu bersamaan waktunya dengan kunjungan serupa sultan Trengganu dan raja Rehan. Bagi raja Maluku yang datang dari wilayah jauh diunjung kawasan Timur Indonesia, kunjungan ini sangat penting bagi upaya peningkatan derajat dan martabatnya ada keistimewaan lain dari raja Maluku yang satu ini, ia mempunyai prestasi tinggi dalam olah raga sepak takraw.
Selama kunjungan di Malaka Sultan Maluku mengadakan pertandingan kehormatan melawan putra sultan Malaka yang selalu dimenangkannya. Diceritakan bahwa raja Maluku dapat memainkan sepak raga seorang diri selama berjam-jam tanpa bola menyentuh tanah, bila orang menendang bola ke arahnya, ia dapat mengelak dan menendang bola itu sebanyak 150 kali, baru diberikan kepada pemain lain. Penulis akan memihak pada raja Matagenan karena pada 29 November 2015 ada kunjungan ramah tamah delegasi Universitas Kebangsaan Malaysia Fakultas Sains dan Teknologi sebanyak 15 orang dengan gelar Profesor dan Doktor di Kadato Kie Kesultan Tidore saya mewakili Sultan dalam memberikan penjelasan sekilas tentang keberadaan kesultanan Tidore.
Maka terjadi dialog singkat antara para delegasi dan pihak kesultanan, seorang ibu asal Brunei Darussalam mengatakan bahwa di Brunai Darussalam Malaysia ada sebuah kuburan tua, kuburan seorang Kadi yang asal-usulnya dari Tidore, kalau kita lihat silsilah dari raja Matagena nama dari bapaknya adalah Qadi Muchtalib, kemudian kakeknya Qadi Muchtasyib, sebab asal-usul Weda, Patani, dan Maba, mulanya ada ada tiga orang pendatang dengan sebutanyang melekat pada diri mereka masing-masing yaitu “Rajaman Mau Rajo di Weda, Raja man Kasurau di Patani, Rajaman Satria di Maba”, sebutan-sebutan seperti ini berarti kalau tidak dari Sumatra dari rumpun Malaysia. Raja Matagena kemudian ke maba dan meninggal di kampong Gotowasi. Di Maba ada sebuah bekas benteng Portugis mereka menyebut benteng Tansi. Dari sekian raja-raja Tidore yang bergelar Kolano hanya Kolano Matagena dan Kolano Ciriliyati yang kuburnya terdeteksi atau ada, yang lainnya tidak terdeteksi sejak Kolano Adkur Madero alias Syahjati s/d Kolano Seli.
Tentang nama-nama Kolano atau Raja masih menggunakan gelar atau nama kecil, masyarakat pribumi masih terlalu kaku menggunakan nama-nama para Nabi, para Sufi, nama ulma, para cendekiawan sebagai contoh nama Muhammad disapa dengan hama, Ahmad dipanggil hamadi, ada unsure ikhtiar jangan sampai disaat yang tidak sadar ia dimaki, dari kebiasaan ini terbawa. Contoh dalam silsilah Kolano/raja Matagena di Gotowasi Maba itu menggunakan nama kecil alias nama kampong, lihat silsilah terlampir. Seperti Kolano Adkur Madero alias Madero Nakel, yang kemudian disempurnahkan namannya “Syahjat Muhammad Nakel” orang Tidore menyebut dengan panggilan “Jou Syahajati Kolano bosa ma wange” Kolano ini kemungkinan besar sehariannya betah dengan fenomena alam sehingga bergelar kolano bosa ma wange.
Kolano Suhud alias Suhu, beliau ini barangkali pada masanya seorang pekerja keras tapi pemarah. Kolano Balibungan karena bertahta di puncak Balibunga jadi melekat nama panggilannya Kolano Balibunga. Kolano Duko Madoya, menyimpan dan memegang teguh rahasia-rahasia keajaiban alam. Kolano Kie Matiti pemegang kekuasaan punggung negeri. Kolano Seli bertahta di Seli Gammayou jadi melekat panggilan Kolano Seli. Kolano Matagena terambil dari kata Matai sama dengan sendirian, sedangkan Gena artinya itu yang kiasannya dia itu sendirian bahwa Kolano Matagena adalah asing pendatang dari negeri-negeri besar. Kolano Matagena berasal dari keturunan Rajaman Satria.
Hal ini tidak bias dipungkiri maka makam tua yang diakrabi dengan sebutan jere tersebar di sana sini kuburan-kuburan keramat para habib-habib yang sampai hari ini tetap diziarahi oleh penduduk setempat. Selain ada kuburan para keramat local seperti jere Gamgau, jere Toroka, Jere Hiri, dan beberapa keramat local lainnya. Sedangkan keramat para pendatang seperti keramat al Habib Abdurrahman al Magribi, keramat Syah At Tamimi, keramat Nurul Mubin alias Jou Guru Bifi, keramat al Habib Umar Faaroek Rahmatullah, keramat al Habib Abdulwahab Datullah, keramat al Habib Mahdum Abdul Qadir, keramat Syufi Darwis, dan beberapa keramat lainnya yang berada di puncak gunung, ada di laut, mereka menyebar se anteru pulau Tidore. Keramat di pulau Filonga, keramat di pulau Mare, keramat di pulau Maitara, keramat di pulau Sibu, negeri ini dipagari oleh dengan kuburan dan keramat para syufi dan aulia sehingga menjadi sebuah kewajiban apabila ada penobatan Sri Sultan Tidore yang baru maka selang beberapa bulan Sultan harus melakukan ziarah kepada para keramat-keramat atau disebut jere yaitu makam para ulama dan auliya, makam para Sultan melalui laut yang disebut Lufu Kie mengelilingi mengitari pulau Tidore dengan menggunakan perahu Juanga atau kora-kora.

Tidore Pada Periode Kesultanan
Sebutan Sultan mulai melekat pada Ciriliyati yang kemudian berganti nama Djamaluddin. Di era ini nama Tidore mulai terkuak sebutan Sultan dan Kesultanan mulai muncul di panggung sejarah sebagai kerajaan Islam walaupun jauh sebelumnya Islam telah menyentuh negeri ini.
Begitu Sultan Djamaluddin menyandang predikat Sultan, beliau mencoba memperluas wilayah sekalian mengangkat para Sangaji yaitu di Weda, Patani, dan Maba, di pertengahan abad ke 14 perluasan wilayah sebutan Weda, Patani, dan Maba yang dikenal dengan sebutan Gam Range artinya Tiga Negeri, sekaligus mengangkat tiga orang sangaji dan member cocatu budaya Coka Iba Adat yang dipentaskan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. ketiga sangaji adat itu tetap bertahan sampai pada hari ini anak keturunan dari ketiga sangaji itu tetap memelihara adat istiadat yang mereka peroleh dari leluhurnya. Budaya Coka Iba itupun diberikan kepada Nyili Gamtufkange dan eksis sampai pada tahun 1959, sesudah itu tidak ada lagi sama sekali. 1512 naik tahta Sultan Al-Mansyur, pada era beliau memindahkan ibu kota kerajaan dari Gamtina Tidore Selatan ke Rum Tidore Barat.
Pada 1516 Sultan Mansyur memperluas wilayah ke Papua. Pelayaran ekspedisi ini pun tidak memakan korban bahkan membuahkan hasil yang gemilang. Sultan mulai mendarat di sebuah teluk yang bernama Indame bahasa Patani Gebe yang artinya kita berdamai, kemudian Belanda menyebut teluk Wandamen, kemudian melanjutkan pelayaran dan menyinggahi beberapa tempat seperti Tobati, Biak, dan Numfor, lalu putar lagi ke Fak-fak sampai ke Mareke, dan kemudian kembali menyinggahi sebuah tanjung dan lego jangkar di situ lalu Kapita Patani dan Gebe berseru Jou Bo Polane artinya kita sudah boleh pulang…Belanda kemudian menyebut Bonpolen. Pelayaran ekspedisi itu memakan waktu 288 hari. Pada tahun 1521 Sultan Mansyur menerima dua buah kapal Spanyol yang dikomandani oleh Juan Sebastian d’Elcano, masing-masing kapal Victoria dan Trinidad, konon cerita jauh tempo Sultan Mansyur sudah bermimpi akan hadir dua buah kapal Spanyol itu.
Mengutip M. Adnan Amal, Portugis Spanyol di Maluku, pengantar A.B. Lapian, halaman 292 dan 293, sultan Tidore Al – Mansyur menerima kehadiran dua buah kapal Spanyol dengan sangat antusias, sambil menatap dan mengarahkan wajah ke langit, ia mengngkat kedua tangannya tinggi-tinggi sambil berucap dalam bahasa Melayu yang fasih, kata Al-Mansyur:
“Hingga hari ini telah lewat dua tahun sejak saya mempelajari dan memperoleh pengetahuan dari observasi saya tentang bintang-bintang yang telah memberitahukan kepada saya bahwa kalian diutus oleh raja diraja yang besar untuk mencari negeri ini. Oleh sebab itu, kedatangan kalian pada hari ini akan memberikan berbagai kemungkinan kepada saya lantaran semuanya telah terlihat keutamaannya melalui bintang-bintang. Dan saya bahwa tak ada kejadian apapun terhadap kalian.
Saya bukanlah orang yang menentang keterbatasan dan keburukan yang telah ditetapkan oleh nasib dan bintang-bintang, tetapi saya menghendaki spontanitas untuk mengerahkan kemajuan dan masa depan saya, berikut pemerintahan di negeri ini dan saya hanya menjadi raja muda dari kerajaan anda. Oleh sebab itu bawalah kapal anda ke pelabuhan dan perintahkan kepada kru anda untuk mendarat dengan aman, setelah terlalu lama di laut dan melewati berbagai halangan yang mengancam. Kini waktunya bagi kalian bersenang-senang dengan kehidupan di darat dan pelabuhan. Segalanya seperti yang berlaku menurut aturan raja anda”.
Mengakhiri sambutannya, Al-Mansyur kemudian menyalami semua kru kapal dan mempersilahkan siapa di antara mereka yang mendarat untuk mendarat. Bahkan para perwira dan kapten kapal pun dipersilahkan ke Istana Sultan di Mareku. Setelah mengakhiri sambutannya, Al-Mansyur naik ke kapal, setelah semuanya mengambil tempat duduk, Sultan menyatakan bahwa ia bersama seluruh rakyat kerajaannya berhasrat menjadi teman yang paling setia dan tunduk kepada Raja Spanyol.
Ia bahkan mau menamakan pulau itu (Tidore) dengan Castilla untuk menggantikan nama Tidore. Dalam catatan Pigafetta mengimformasikan : kami memberinya (sultan) hadiah berupa jubah, beberapa potong kain lenan halus, 8 yard kain merah warna menyala, sepotong kain sutra brokat, dua kopiah dan segalanya, kepada putranya kami hadiahkan pakaian dari India yang terbuat dari sutra dan emas, sebuah kopiah dan dua pisau. Dan kepada Sembilan orang pengiringnya juga kami bagikan hadiah. Kami diminta untuk memindahkan kapal ke dekat kota dan siapapun yang naik ke atas kapal di malam hari boleh dibunuh.
Sultan kemudian mengizinkan orang-orang Spanyol melakukan transaksi perdagangan untuk keperluan tersebut dibangun sebuah pusat perdagangan. Inilah pusat perdagangan pertama orang-orang Eropah di Maluku. Selama berhari-hari kayumanis dan cengkih dikumpulkan. Rempah-rempah ber tong-tong (drum) dikumpulkan dan ketika di Tidore telah habis, orang-orang Sultan mencari di Makian bahkan sampai ke Bacan.
Spanyol membeli cengkih dengan harga yang lebih tinggi, sebagian besar cengkih Ternate dan Moti lari ke Tidore transaksi berlangsung dengan tukar menukar dengan barang yang dibawah hanya dalam waktu 40 hari (8 November-18 Desember 1521) seluruh palka Tarinidad dan Victoria terisi penuh, mereka berhasil memperoleh rempah-rempah sebanyak 2.200 kwintal (tiap kwintal berisi 100 pon). Selama berada di Tidore Elcano mengunjungi beberapa daerah sekitarnya seperti Moti Makian dan Mare untuk meneliti sumber rempah-rempah.
Ketika palka kedua kapal telah dipenuhi dengan cengkih dan dokumen muatan kapal yang diperlukan dari pengawas Tidore ditandatangani oleh Mansyur sendiri diperoleh, maka kedua kapal itu bersiap untuk berangkat. Lebih jauh kehadiran Spanyol di Maluku dan lebih khusus di Tidore tidak menyenangkan Portugis.
Pada saat Victoria dan Trinidad akan pergi dari Tidore Sultan Al-Mansyur sempat menyampaikan cendera mata kepada raja Spanyol berupa tiga ekor burung “Manuco Diata” yang katanya berasal dari surge. Sementara kapten Victoria dan Trinidad masing-masing menerima seekor burung tersebut, Sultan Al- Mansur juga mengirimkan satu kwintal cengkih untuk raja Spanyol, Carles V.
Pada 18 Desember 1521 kapal Trinidad dan Victoria bertolak dari Tidore menuju ke Ambon, dalam pelayaran menuju Ambon Trinidad mengalami kebocoran yang hebat, badan kapal digerogoti oleh sejenis binatang rayap laut (bahasa Ternate tTambelo) yang memaksanya kembali ke Tidore. Kapal ditarik ke darat untuk diganti papannya, tapi di Tidore tidak ada ahli perkapalan sehingga hamper tiga bulan Trinidad tidak terurus.
Gubernur Portugis untuk Maluku de Brito memerintahkan agar kapal dibawah ke Ternate ke pelabuhan Talangame. Ketika kapal keluar dari pelabuhan Mareku, topan kencang menghempas Trinidad yang nahas itu ke dasar laut persis didepan benteng Gamlamo. Dari Ambon Victoria berlayar menuju Banda dan dari laut Banda menuju Flores di Nusa Tenggara Timur. Dari sana ia menuju samudra India menuju Tanjung Harapan. Dalam perjalanan pulang ini Victoria juga membawa 15 orang Tidore sebagai awak kapalnya. Akhirnya pada 6 September 1522, setelah tiga tahun kurang 14 hari kapal Victoria tiba di Sevilla raja dan rakyat Spanyol menyambut keberhasilan de Elcano keliling dunia untuk pertama kalinya. Ekspedisi Magelhaens yang berangkat dengan lima kapal dan 253 kru ini, kini tiba kembali dengan sisa armada satu kapal dan 18 kru, termasuk 15 orang Tidore.

Masa Jabatan Para Sultan
Masa Kekuasaan Sultan Amir Iskandar Zulkarnain 1526-1547.
Ketika Sultan Iskandar Zulkarnain yang diakrabi dengan sebutan King Mir naik tahta 1526 menggantikan almarhum sultan Al-Mansur bertahta di Mareku, Sultan ini mengadakan pertemuan dengan Sultan Deyalo Ternate, Sultan Jailolo Katarabumi, Sultan Bacan Alauddin untuk membentuk sebuah koalisi untuk melawan Portugis pertemuan dilaksanakan di Mareku semua perlengkapan perang disiapkan, suatu informasi rahasia yang sampai ke telinga Gubernur Portugis Antonio Galvao yang tiba di Maluku (Ternate) pada 27 Oktobor 1536 sebelumnya ada beberapa Gubernur yang notabene berperilaku kasar. Galvao mengirim pesan dan mengajak berdamai dengan para Sultan-sultan yang bersekutu karena “setahun berdamai sebanding dengan seratus tahun berperang”,ia mengutus Gonzalo V as Sernache, Komandan utama armadanya, untuk menyampaikan pesan ini dan berlayar ke Tidore dengan sebuah karavel (kapal yang berukuran sedang) yang dipersenjatai dengan baik.
Sernache menyampaikan pesan tertulis itu kepada Sultan Tidore Amir Inkandar Zulkarnain-dikenal sebagai King Mir. Para Sultan Maluku Kie Raha yang berkumpul di Tidore menyampaikan pesan balasan bahwa mereka berminat dengan sebuah perjanjian damai yang didahului oleh perundingan, agar para Sultan dapat berkenalan lebih dekat dengan Gubernur dan para penguasa Portugis lainnya, pertukaran pesan berlangsung selama beberapa hari. Tetapi para Sultan Maluku Kie Raha akhirnya menolak pesan perdamaian Galvao dan menyerangnya. Serangan para Sultan ini gagal, penolakan tersebut muncul karena para Sultan terutama SultanTidore dan Jailolo, terlalu percaya diri lantaran kemenangan yang mereka raih ketika melawan de Ataide- Gubernur Portugis sebelum Galvao, karena pesan perdamaian ditolak, Galvao memutuskan menyerang balik para Sultan tersebut,.
Galvao menggelar pertemuan dengan para anggota dewan membahas rencana penyerangan. Ternyata, mayoritas anggota (council) menolak, alas an mereka karena di Tidore terkosentrasi pasukan-pasukan Deyalo (Ternate) Katarabumi (Jailolo) King Mir (Tidore) dan Alauddin (Bacan) dalam jumlah yang sangat besar, sebagian anggota dewan mengusulkan tidak melakukan perang terbuka, tetapi pasukan besar itu dapat ditundukan dengan suatu perang gerilya. Galvao mempertimbangkan semua pendapat tersebut. Tetapi pada akhirnya ia sampai pada solusi bahwa walaupun dengan logistic yang terbatas dan pasukan yang kecil, ia harus total dalam memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia untuk berperang. Dengan mempercayakan keamanan benteng kepada mantan Gubernur de Ataide, Galvao menuju pelabuhan Talangame tempat kapalnya berlabuh.
Kepada awak kapal, termasuk para kapten , Galvao menyatakan bahwa mereka semua di konsinyasi. Siapa yang meninggalkan kapal tanpa perintah akan dihukum. Setelah itu Galvao kembali ke benteng dan memerintahkan pasukannya ke pelabuhan Talangame dan bersiap siaga diatas kapal. Pada keesokan paginya, Galvao telah berada di atas kapal komando, ada sekitar 300 perahu layar yang menyertai kapalnya, sebuah kapal besar lainnya membawa pasukan, dan sebuah kapal bertiang dua berikut perahu tradisional lainnya. Pasukan Portugis yang turut dalam ovensi ini berjumlah 170 personil bersenjata api, sejumlah bangsawan dan kesatria, serta 100 penembak jitu, 120 budak. Pasukan gabungan dipihak Kerajaan Maluku Kieraha dibawah pimpinan Kapita Laut kerajaan Tidore- Kaicil Rade, yang amat cerdas dan disegani. Pasukan-pasukan kerajaan Maluku Kieraha dilengkapi sejumlah meriam, kelewang, bom, dan tombak hasil rampasan dari tentara Portugis atau disuplai oleh Spanyol.
Pasukan koalisi Tidore hamper semuanya bertepi dan berpelindung dada yang terbuat dari kulit sapid an dilengkapi dengan senjata tradisional lainnya. Pasukan gabungan kerajaan itu cukup menimbulkan kesulitan bagi pasukan Portugis. Galvao berada di atas kapal komando berlayar paling depan diikuti armadanya. Sementara music memperdengarkan lagu-lagu Portugis, mengantar pelayaran mereka menuju Tidore.

Ibu Kota Tidore Ditembaki
Ketika armada Portugis mendekati Mareku, ibu kota kerajaan Tidore, Galvao memerintahkan armadanya menembaki kota tersebut. Tembakan meriam armada tersebut di sambut dengan tembakan serupa dari benteng-benteng pertahanan Tidore. Maka berlangsunglah tembak-menembak yang seru antara pasukan Portugis dengan pasukan-pasukan Tidore yang mempertahankan Ibu Kota Mareku selama beberapa jam.
Ketika tembak-menembak agak reda, Galvao mengirim utusan yang membawa pesan kepada koalisi kerajaan Maluku Kieraha yang dipimpin King Mier. Perutusan Galvao diterima panglima kerajaan koalisi Maluku Kieraha yaitu Kaicil Rade. Dalam pesan Gubernur Galvao mengatakan bahwa ia datang bukan untuk memerangi Raja-raja Maluku, tetapi untuk menjalin persahabatan dan memberikan penawar jika mereka merasa dilukai, karena Raja Portugis tidak menginginkan hal lain kecuali mereka dilayani para Gubernurnya dan orang-orang Portugis diperlakukan dengan baik.
Sebagai jawaban pasukan koalisi Kerajaan-kerajaan Maluku Kieraha bahkan menembak utusan Galvao. Pasukan koalisi tersebut berteriak-teriak sambil mencaci maki pasukan Portugis. Tetapi Galvao memerintahkan pasukannya tidak membalas tembakan dan tidak pula melayani caci maki tersebut. Galvao tahu bahwa pasukan koalisi kerajaan-kerajaan Maluku Kieraha terdiri dari dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah. Karena itu adalah wajar kalau mereka mencaci maki Portugis dihadapan para Raja, kaum bangsawan dan bobato mereka sendiri. Ketika malam tiba meriam-meriam Mareku kembali menghujani armada Galvao dengan tembakan semalam suntuk, sehingga memaksa Galvao memindahkan armadanya agak jauh dari ibu kota Mareku.
Di pagi keesokan harinya Galvao mendaratkan pasukannya diunjung kota Mareku, tembakan artileri pasukan koalisi cukup menghambat pendaratan Portugis, karena pertahanan koalisi dipusatkan diunjung kota, Galvao mendaratkan pasukannya di tengah kota yang lemah pertahannya. Pasukan Portugispun berhasil menangkap seorang serdadu pasukan koalisi dan memaksanya member keterangan tentang pertahanan mereka, terutama letak benteng yang ingin diduduki pasukan Galvao dengan meriam-meriamnya. Dengan petunjuk serdadu koalisi tersebut, Galvao mengirim satu satuan elit dengan target merebut benteng dan membungkam meriam.
Pasukan elit ini mulai bergerak ditengah malam. Pada keesokan harinya ketika mata hari terbit Galvao menerima laporan bahwa benteng yang terletak di bukit itu agak sukar diduduki dan meriamnya sulit dibungkam karena pasukan koalisi mengawasi suatu daerah yang luas dan jumlah tentara koalisi pada Sultan Maluku Kie Raha cukup banyak, sulit bagi Galvao menaklukkannya dengan pasukan elit yang hanya sedikit. Jadi hasil maksimal pertempuran malam itu kegagalan pasukan Galvao merebut benteng dan menghentikan tembakan-tembakan meriamnya. Tentara Portugis yang telah didaratkan diperintahkan beristirahat di tepi pantai.

Merebut Pusat Pertahanan.
Pada tengah malam berikutnya, Galvao mengunjungi semua kapal yang tergabung dalam armadanya dengan sebuah perahu kecil untuk konsolidasi. Kepada para komandan kapal ia member instruksi bahwa semua kapal harus siaga dan dipagi buta melepaskan tembakan ke arah kota dan membunyikan tanda bahaya, seolah-olah pasukan akan didaratkan, setelah itu Galvao mendaratkan seluruh pasukannya yang berjumlah lebih dari 200 orang, di antaranya 80 penembak jitu, kemudian para budak dengan senjata konvensional-yakni tombak dan panah.
Di tengah malam itu Galvao dan pasukannya dengan penunjuk jalan tawanan perang dari pasukan koalisi, menuju pusat pertahanan pasukan musuh. Target mereka adalah merebut benteng dan pusat pertahanan pasukan koalisi. Ketika mendekati sasaran, Galvao mengumpulkan semua pasukan dan mengucapkan pidato singkat:
“ Kalian semua berada di tengah malam, bahaya dan maut mengelilingi kalian. Tak seorangpun akan bebas terkecuali dengan menggunakan pedangnya. Kapal-kapal yang membawa kita tak lagi terlihat dan kalian tak lagi kembali ke kapal terkecuali melalui kota yang penuh dengan tentara dan pertahanan musu, olehnya itu bertempurlah, supaya kita menang”.
Galvao menutup pidatonya dengan kata-kata: tidak boleh membunuh atau melukai siapapun yang tidak bias membela dirinya dan jangan menangkap orang tua, perempuan dan anak-anak. Usai mengucapkan pidato singkat ini, perjalanan diteruskan. Ketika matahari terbit, mereka telah berhadapan dengan pasukan terdepan musuh, pasukan koalisi segera mengirimkan isyarat dengan teriakan sambung-menyambung.
Komandan pasukan koalisi berteriak agar menangkap serdadu-serdadu Portugis. Dari jarak jauh Galvao melihat formasi pasukan koalisi Sultan Maluku Kie Raha sebagai berikut:
Dengan jatuhnya benteng tersebut, pasukan koalisi Sultan Maluku Kie Raha menghentikan perlawanan. Galvao memandang penghentian perlawanan itu sebagai sebuah kemenangan yang diraih pada hari Saint Thomas, 21 Desember 1536. Deyalo sendiri meninggal dunia lantaran luka parah yang dideritanya. Tetapi kerajaan Ternate tidak mengumumkan kepulangan Sultannya ini, karena menurut adat, Sultan atau mantan Sultan yang tewas dalam suatu perang yang berakhir dengan kekalahan pantang diumumkan.

Berdamai Dengan Sultan Tidore.
Galvao mencatat pertarungan bersenjata antara pasukannya dengan pasukan koalisi para Sultan Maluku Kie Raha sebagai kemenangan. Argumennya adalah setelah benteng yang merupakan pusat pertahanan pasukan koalisi direbut, seluruh perlawanan praktis terhenti. Perlawanan mulai mereda setelah Deyalo terluka dan harus dibawah pergi dari menad pertempuran. Ketika perlawanan pasukan koalisi mereda, Galvao memerintahkan pasukannya naik ke kapal. Juangan Tidore masih berupaya menyerang armada Portugis pada waktu menyeberang ke Ternate. Sebelum Juangan Tidore beraksi, salah satu Juangannya ditangkap armada Galvao.
Sementara itu pasukan koalisi masih mencari cara yang tepat untuk menggempur kembali pasukan Portugis. Gempuran kali ini dilakukan melalui laut. Setelah terjadi pertemputran laut yang singkat, pasukan koalisi mengundurkan armadanya dan menghentikan semua aksi militer. Jalan perundinganpun mulai diupayakan. Aksi-aksi perusakan oleh pasukan-pasukan Portugis masih dilanjutkan setelah itu. Pohon-pohon di tebang termasuk rumpun-rumpun pisang dan tanaman the termasuk kebun ketela poshon dan jagung. Sebuah desa yang terletak tidak jauh dari benteng yang direbut dibakar setelah penduduk melarikan diri. Kemudian Galvao memperoleh berita bahwa para sultan Maluku Kie Raha berkumpul di Seli, bebrapa kilometer dari Mareku.
Setelah diselidiki ternyata semua Sultan telah kembali ke negerinya masing-masing dan yang ada di Seli tinggal King Mir Sultan Tidore. Timbullah niat Galvao menyerang Seli. Tetapi sebelum persiapan penyerbuan rampung, perutusan King Mir tiba dan minta berjumpa dengan Galvao. Dengan ramah Galvao menerima perutusan tersebut dan memberikan hadiah. Tetapi setelah melihat utusan yang dating itu hanya orang biasa, bukan pejabat tinggi kerajaan., Galvao berujar “katakana pada King Mir, jika mau berdamai, Sultan harus mengirimkan seorang ksatria yang terkenal”.
Tak lama kemudian datanglah seorang petinggi kerajaan Tidore lengkap dengan pengawalnya, ditemani utusan terdahulu dan memperkenalkan dirinya sebagai utusan King Mir. Galvao bertanya kepada petinggi kerajaan itu, tentang maksud kedatangannya yang dijawabnya oleh utusan tersebut sebagai berikut:
“King Mir berpesan, bila Gubernur hendak berdamai seperti yang diperlihatkan, sekaranglah saatnya dan perdamaian harus segera dilaksanakan dengan sarat Gubernur harus hengkang dari pulau ini dan jangan lagi berperang dengannya karena Sultan Jailolo telah kembali ke negeri asal mereka masing-masing”.
Petinggi kerajaan itu tidak menyebut tentang Deyalo Sultan Ternate karena telah meninggal. Kematian Deyalo dirahasiakan. Dialah sultan Maluku Kie Raha tidak mengizinkan Sultan dilukai apalagi dibunuh, karena Sultan merupakan tokoh yang mulia dan suci. Kematiannya harus dibalas demi kejayaanya. Galvao menegaskan bahwa perdamaian hanya mungkin bila ia dan Sultan Tidore King Mir duduk berhadapan dalam satu meja perundingan. Untuk itu King Mir harus datang kepadanya.
Tetapi petinggi kerajaan utusan King Mir menjawab bahwa tak mungkin Sultan mereka dating kepada Galvao, karena hal itu bertentangan dengan tradisi kesultanan. Untuk sampai pada pertemuan, jauh hari sebelumnya sudah harus dirancang, sedikitnya tujuh sampai delapan bulan yang lalu. Ini adalah tradisi yang tidak bias di ubah. Petinggi kerajaan untusan King Mir menyarankan kepada Gubernur Galvao untuk bertemu dengan Kaicil Rade, saudara kandung Sultan Tidore. Kaicil Rade adalah tokoh yang dihormati serta terpandang dan kini menjabat sebagai Kapita Laut Tidore. Galvao menyetujui saran ini, tetapi utusan King Mir kembali menimpali bahwa tradisi Kerajaan Tidore tidak membolehkan hal itu baik Sultan , saudara kandungnya atau para bangsawan dan cukup dirinya, karena ia merupakan utusan resmi Sultan.
Mendengar argumentasi itu itu Gubernur Galvao utusan sultan pergi, karena mustahil suatu perdamaian akan tercapai tanpa bertemu dengan Sultan atau Kaicil Rade, setelah utusan itu diberi hadiah, ia lalu pergi. Tetapi tidak lama kemudian ia kembali lagi dengan membawa pesan bahwa Gubernur berunding cukup dengan Sangaji. Tetapi Gubernur menolak dan menyuruh utusan itu pergi dengan menitipkan pesan bahwa perundingan hanya dapat digelar bila yang hadir adalah Sultan sendiri dan Kaicil Rade.

Pertemuan Gubernur Galvao dengan Kaicil Rade dan King Mir.
Gubernur Galvao dan beberapa perwiranya bersiap berangkat ke Seli, kota di mana King Mir berada. Tetapi sebelum berangkat, sebuah pesan tiba yang menyatakan Kaicil Rade segera datang dengan pengawalnya. Mereka semua akan berpakaian putih-putih. Mendengar pesan ini, Galvao dan stafnya pergi menyongsong rombongan Kaicil Rade. Galvao tahu profil Kaicil Rade sebagai pria yang santun, berwibawa, dan cerdas. Selama pemerintahan Sultan Amiruddin Zulkarnain atau King Mir, Kaicil Rade adalah otak seluruh aktivitas kerajaan dan kinerja Sultan Tidore itu. Dia adalah adik King Mir, bias berbahasa Spanyol dan Portugis dengan lancer dan fasih. Dalam jajaran pemerintahan Kesultanan Tidore , Kaicil Rade menjabat sebagai Kapita Laut Kerajaan. Tetapi tugas dan pekerjaan yang dilaksanakan atau yang dijalankannya melebihi dari itu.
Para sejarawan Barat berpendapat bahwa sebenarnya Kaicil Rade-lah yang mengendalikan pemerintahahan Kesultanan Tidore. Setelah bersalaman terjadi omong-omong sebentar, usai basa-basi terjadilah dialog antara Galvao dan Kaicil Rade yang oleh Galvao direkam dalam bukunya, berujar kepada Kaicil Rade;
“ Tuan Kaicil Rade, saya tahu bahwa anda seorang pria terhormat, dan sebagai tambahan bagi derajat anda, anda terkenal sebagai sosok yang paling adil dan berbudi pekerti di negeri ini, selama menjadi kapten utama melawan Portugis, seperti diperlihatkan oleh tanda-tanda berbeda yang anda kenakan dan oleh unggulnya keberanian anda. Tentang semua yang saya dengar mengenai anda, saya dengan senang hati, memberikan kepada anda atas nama raja Portugis, kerajaan ini, karena bukan keinginan saya, kakak anda memerintahnya (lagi) ataupun salah satu Sultan yang lain, karena mereka telah memberontak setiap hari melawan benteng. Jika para kapten dan orang Portugis melakukan kejahatan terhadap mereka, seperti kata mereka, ada gubernur tempat mereka mengeluh. Atau mereka bias mengirim keluhan mereka ke Portugis, karena
Raja berpikiran begitu terbuka dan baik hati, sehingga ia tidak saja berbuat keadilan terhadap mereka, seperti yang diperintahkannya kepada para kapten, tetapi juga memberikan kepada mereka banyak bantuan dan kehormatan”
Sementara Kaicil Rade mengucapkan sambutan dan beberapa persoalan lain, ia meneteskan air mata. Gubernur Galvao melihatnya dengan merasa iba dan berkata; “Tuan Kicil Rade, saya sangat menyesal melihat memperhatikan kelemahan anda. Perempuan saja tidak pantas melakukannya, apalagi anda seorang petinggi Kerajaan.” Kaicil Rade lalu menjawabnya;
“ Ini bukanlah akibat suatu kelemahan atau kehilangan suatu kepercayaan terhadap diri dan kehidupan. Karena saya tahu hal-hal seperti ini sering kali terjadi di dunia. Tetapi ia muncul dari sebuah perasaan, bagaimana telah saya dilahirkan disebuah negeri yang jahat dan saya harus dipandang sebagai salah satu putranya. Karena itu, tuan Galvao saya mohon anda berhenti mendesak saya dengan tawaran-tawaran perihal kerajaan ini dan membiarkan saudara saya tetap bertahta. Saya berjanji kepada anda bahwa ia tidak akan memberontak selama masa tugas anda, atau Gubernur lainnya, selama saya masih hidup. Saya akan terima tawaran anda bagi kerajaan yang kesusahan ini, dengan tanggung jawab saya, bahwa anda akan dilayani dengan baik olehnya, jika saudara saya dan keluarganya tetap dalam status mereka”.
Kata-kata dan janji Kaicil Rade yang diucapkan pada pertemuan tersebut oleh Gubernur Galvao kemudian dibuktikan sebagai janji yang benar dan dapat dipercaya. Antara Galvao dan Kaicil Rade kemudian terjalin persahabatan erat dan keduanya saling bersapa dengan sebutan “saudara”. Kaicil Rade dapat melunakan kesombongan dan egoisme Gubernur Galvao, terbukti dari keinginan Gubernur untuk mengganti King Mir dengan Kaicil Rade dapat diredamnya. Kehendak untuk menurunkan King Mir dari tahtanya didasarkan pada jalan pikiran bahwa perang telah berakhir dengan kekalahan King Mir sebagai Raja yang dikalahkan, King Mir harus didepak dari tahtanya dan Portugis seolah-olah menggantinya dengan orang lain.
Demikianalur piker Gubernur Galvao. Sementara keinginan Galvao bertemu dengan King Mir akan diusahakan Kaicil Rade dengan sebaik-baiknya, walaupun hal itu sukar dilakukan tanpa menerobos tradisi yang selama ini berlaku di Kerajaan Tidore tentang hak Prerogatif Sultannya. Galvao sempat menyatakan kepada Kaicil Rade apabila ia tidak dapat bertemu dengan King Mir, gencatan senjata akan dicabut. Hal ini berarti Portugis dan Tidore akan kembali berkelahi. Pada hari berikutnya Kaicil Rade mengirim pesan kepada Gubernur Galvao supaya tetap menunggu ditempatnya dan seorang kurir akan ia kirim. Di suatu pagi, ketika Galvao mendarat dari kapalnya ke pantai, Kurir Kaicili Rade memberitahukan bahwa rombongan Kaicil Rade akan datang. Tak berapa lama setelah kurir itu pergi, para penjaga (pasukan yang berpiket) member informasi kepada Gubernur bahwa mereka melihat banyak orang menuju ke tempatnya, tetapi tampaknya mereka tidak bersenjata.
Gubernur dan stafnya baik sipil maupun militer, menyongsong rombongan besar yang datang. Tampak King Mir berjalan di tengah, Kaicil Rade di tengah depan, diikuti sejumlah pembesar kerajaan, para kapita dan bobato lainnya, semuanya berpakaian serba putih-putih sebagai penghormatan kepada almarhum Sultan Ternate Deyalo, dan sepupunya yang tewas dalam perang melawan Portugis beberapa hari yang lalu. Gubernur mengambil tempat duduk di samping King Mir dan Kaicil Rade. Setelah berbagai masalah dibahas sebulum zhuhur, perundingan selesai.
Gubernur Galvao kemudian menjamu para peserta dengan makan siang. Walaupun perundingan resmi telah berakhir, kedua belah pihak masih tinggal sampai malam tiba, saat armada portugis bertolak kembali menuju ke Ternate membawa Gubernur dan pasukannya. Obor dan lilin dalam jumlah besar dinyalakan ketika Gubernur Galvao naik ke kapal, semua pihak termasuk King Mir merasa puas (sumber M. Adnan Amal-Portugis dan Spanyol di Maluku, pengantar A.B. Lapian- Hal. 105 s/d 118).
Belajar dari pengalaman Portugis dan Spanyol, Ternate menggandeng Portugis dan Tidore pun bergengsi menggandeng Spanyol, kehadiran kedua bangsa Eropa ini kedua kerajaan secara tidak sadar kehilangan kemerdekaan dan kebebasan. Portugis berkuasa di Maluku dan Maluku Utara: 1521-1575, sedangkan Spanyol berkuasa di Maluku dan Maluku Utara: 1521-1663. Kedua bangsa Eropa ini bercokol selama 142 tahun.

Masa Pemerintahan Sultan Kie Mansur; 1547-1569.
Periode Sultan Kie Mansur meneruskan jejak Sultan Amiruddin Iskandar Zulkarnain rekaman jejaknya tetap menyatu dengan rakyatnya selalu mengasi rakyatnya agar tidak mudah terpengaruh dengan misi Jesuit. Sultan ini selalu bekerja sama dengan para ulama negeri dan tetap memberikan tekanan kepada misi Jesuit untuk tidak membabtis para masyarakat pribumi.

Masa Pemerintahan Sultan Iskandar Sani; 1569-1586.
Pada periode Sultan Iskandar Sani, Sultan ini sangat berhati-hati apabila hendak mengambil suatu kebijakan terhadap misi Jesuit. Diberitakan bahwa suatu ketika ada seorang bangsawan kerajaan Tidore hendak melakukan konversi ke agama Kristen, tetapi lantaran kuatnya pengaruh ulama, akan tetapi pada awal 1578, kecenderungan dan kepedulian mulai tumbuh setelah dengan izin Sultan Tidore, Portugis berhasil membangun sebuah benteng di Tidore pada Januari 1578.
Pada 1605, benteng tersebut ditinggalkan untuk VOC. Pembangunan benteng Portugis ini berawal ketika Sultan Tidore Iskandar Sani datang dan minta bantuan Portugis pada 1576. Dalam kesempatan itu, Sultan Iskandar sekaligus mengundang seorang vikaris dan menjanjikan sebuah tempat untuk membangun sebuah rumah hunian dan Gereja yang akan dikerjakan orang-orang Tidore. Gereja itu dibangun berdekatan dengan benteng, yang dipimpin seorang kapten. Wewenang kapten benteng tersebut hanya sebagai komandan pasukan.
Benteng Portugis di Tidore itu dinamakan “dos Reis Magos” pada 1578, untuk pertama kalinya perayaan Natal dirayakan dan diadakan di Tidore, dan berlangsung dalam benteng yang baru dibangun. Setelah gereja selesai dibangun pada 1580, Fraster Ferari memindahkan semua kegiatan Misi Jesuit ke gedung yang baru di bangun itu. Menurut izin Sultan Tidore , gereja itu hanya boleh berdiri dekat benteng. Pada masa Sultan Iskandar Sani, umat kristiani dibolehkan mengikuti misi bila benteng selesai dibangun dan dijaga ketat oleh tentara. Tetapi, Iskandar Sani melarang penginjilan terhadap pribumi. Karena larangan itulah, jarang atau hamper-hampir tidak pernah terjadi pembabtisan terhadap warga pribumi Tidore.
Jadi walaupun misi Jesuit telah memiliki gereja sendiri di Tidore, namun yang mengikuti kegiatan gerejani hanyalah orang-orang Portugis, orang-orang Moro dan Bacan yang dideportase dari benteng Gamlamo ke Tidore berdasarkan perjanjian yang dibuat ketika Portugis menyerah kepada Babullah. Kehadiran Portugis dan misi Jesuit di Tidore juga telah menimbulkan sejumlah konflik, bahkan antara Portugis dengan Spanyol, karena yang terakhir ini tidak suka melihat orang-orang Portugis bercokol di negeri sekutu mereka. Mulai 1610, Fraster Jorge Fonseka “memelihara” stasiun Jesuit di Tidore hingga 1623. Pada 1612 Fraster Fonseca hampir berhasil membaptis istri seorang pangeran Tidore, tetapi dengan sangat hati-hati ia memutuskan menangguhkannya. Keputusan ini diambil Fraster Fonseca untuk menghindari hal-hal spektakuler dan resiko yang mungkin terjadi lantaran konversi tersebut.
Tetapi pada 1665 terjadi pembabtisan seorang pangeran Tidore di Manila. Karena pertimbangan psikologis dan keselamatan pangeran itu sendiri (sumber; M. Adnan Amal. Portugis dan Spanyol di Maluku hal. 144 s/d 146. Pengantar A.B. Lapian. Catatan; Pangeran Tidore sekeluarga yang dibaptis di Manila tidak disebut namanya).

Masa Pemerintahan Sultan Amir Bifadlil Sirajul Arifin, alias Gapi Banguna: 1586-1599.
Pada periode Sultan ini pun agak moderat terhadap misi Jesuit . tetapi sifat moderat itu mempunyai latar belakang politik. Sultan Gapi Baguna mulai jinak terhadap Portugis karena khawatir akan kekuatan militer Ternate dibawah Babullah. Dialah yang mengizinkan Portugis membangun sebuah benteng di Tidore pada 1587, dengan menyediakan lokasinya dan mengundang seorang Fraster untuk bertempat tingggal disekitar benteng guna , memberikan pelayanan spiritual kepada orang-orang Portugis dan Spanyol yang bermukim di Tidore tetap dilarang.
Masa Pemerintahan Sultan Mole Majimo 1599-1626.
Pada periode Sultan Mole Majimo, keadaan Portugis di Maluku Sudah sangat lemah. Fraster Bafaerl de Barafo dalam suratnya pada 30 Mei 1665, yang dikirim kepada Fraster General Roma, memberitahukan bahwa seorang pangeran Tidore pada 1665 telah dikonversi bersama keluarganya di Manila, bukan di Tidore. Tidak disebut nama pangeran Tidore tersebut. Tetapi dialah satu-satunya bangsawan Tidore yang berhasil di konversi dari Islam ke Kristen.
Masa Pemerintahan Sultan Alauddin Ngoramalamo 1526-1633.
Pada periode Sultan Ngora Malamo ketika Kesultanan Tidore masih bermitra dengan Spanyol dan sudah dipenghujung kekuasaan Spanyol 1663, usia kekuasaan Sultan ini hanya tujuh tahun.
Masa Pemerintahan Sultan Saidduddin, Gorontalo 1633-1653
Pada periode Sultan Gorontalo Kesultanan Tidore masih bermitra dengan Spanyol, kondisi kerajaan tetap sama. Begitupun masa pemerintahan Sultan Said Abdillah 1653-1657. Masa pemerintahan Sultan Malikiddin Molemaginyau 1657-1659. Dan masa pemerintahan Sultan Syaifuddin Jou Kota 1659-1668. Bangsa Eropa pada periode itu penguasa Kamar Dagang adalah Spanyol meninggalkan pelabuhan Soasio Tidore pada 1664.
Pada periode Sultan Syaifuddin alias Jou Kota beliaulah yang menata kembali system pemerintahan yang kita kenal dengan “Kolano sei Bobato Pehak Raha se isuduru” yang dipraktekkan sampai pada saat ini bahkan sampai dengan seterusnya. Pada era Sultan ini juga lahirlah demokratisasi dan mekanisme dalam pencalonan Sultan Tidore. Jauh sebelumnya tata cara pencalonan Sultan Tidore belum mengenal istilah “Fola Raha”, barangkali mekanismenya tersendiri sesuai dengan situasi dan kondisi pada waktu itu.
Masa Pemerintahan Sultan Syaifuddin atau Jou Kota 1659-1668.
Syaifuddin naik tahta pada 3 Rabbiul Awal 1066 H. bertepatan dengan 1657 M di Toloa Gamlamo, tiga tahun kemudian Syaifuddin memindahkan ibu kota kerajaan dari Toloa ke Limau Timore (Soasio sekarang). Ketika masa kekuasaannya di Toloa, Belanda membumihanguskan negeri itu karena Sultan Syaifuddin menolak peraturan Belanda tentang pembayaran blasting pajak kepada pemerintahan Belanda. Pemindahan ibu kota kerajaan dari Toloa ke Limau Timore dengan alas an geografis.
Syaifuddin mencetuskan system pemerintahan baru yang dikenal dengan “Kolano Se Ibobato Pehak Raha se Isuduru”, yang artinya Sultan bersama Empat Kementrian dan Stafnya, system ini berjalan sampai pada saat ini, pada periode Sultan Syaifuddin yang diakrabi dengan sebutan Jou Kota membangun sebuah jembatan laut yang disebut Dou-dou Kolano yang dilengkapi dengan sebuah bangunan tempat pertemuan yang disebut Bululu Madee, atau “ujung bundaran”, sebuah pos jaga dan muara tempat berlabuh armada Sultan yang disebut Juanga Kagungan. Ada pintu Labuan masuk disebut Doro Kolano, dan tempat berlabuhnya armada umum disebut Gurua Tagalaya. Di Bululu Madee tempat bersidang para utusan-utusan dari wilayah-wilayah atau yang disebut Utusan Nyili-nyili. Yang kemudian melahirkan Peraturan Kie se Kolano yang setara dengan Undang-undang Dasar Negara. Syaifuddin pun mencetuskan Lima Pola Dasar Kerajaan yaitu:
  1. Kie se Kolano atau Sultan bersama wilayah kekuasaanya.
  2. Adat se Lakudi yaitu Prikemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Atur se Aturan yaitu pelimpahan wewenang.
  4. Fara se Filang yaitu pembagian keuangan antara pusat pemerintahan dan daerah.
  5. Syah se Fakat setiap keputusan atas dasar musyawarah dan mufakat.
Pencetus demokratisasi tentang mekanisme dalam pencalonan dan pemilihan Sultan Tidore yang sampai hari ini dipraktekan. Uraian tugas dan system Bobato Pehak Raha se Isuduru akan kami uraikan pada halaman tersendiri.
Masa Pemerintahan Sultan Hamjah Fachruddin 1689-1700.
Periode Sultan Hamjah Fachruddin belum sempat berbuat apa-apa karena hanya setahun beliau bertahta kemudian wafat pada pertengahan tahun.
Masa Pemerintahan Sultan Abdul Fadlil Mansur 1700-1707
Periode Sultan ini meneruskan dan mempertahankan apa yang telah dilakukan oleh Sultan Syaifuddin.
Masa Pemerintahan Sultan Hasanuddin 1708-1728.
Periode Sultan ini belum ada gerakan tambahan, meneruskan dan mempertahankan apa yang telah dilakukan oleh Sultan Syaifuddin, bahkan pasca wafatnya Jou Kota, para Sultan lebih menyebarluaskan ilmu filososfi kemanusiaan;
  1. Suba se tabea, saling menghargai dan menghormati sesame manusia; Suba se Tabea, ketika berpapasan dengan orang tua yang lebih tua umur dan orang tua tersebut memakai tutup kepala peci atau kopiah lalu kita menyampaikan salam dan akan menyalami tangannya, maka tangan kiri kita diangkat seraya meletakan di diatas ubun-ubun kepala kalau kita tidak memakai tutup kepala atau peci. Kemudia kalau kita mau melewati orang yang lebih tua usia baik mereka dalam keadaan duduk atau berdiri maka kita harus menyampaikan kata “tabea jo”. Begitupun bertemu kepada orang lebih tua usia, ketika kita dipersilahkan duduk maka kita menyampaikan “suba Jo” seraya mengakat “sumba”
  2. Oli se Nyemo-nyemo Ge Budi se Bahasa, beretika dalam tutur kata dan bahasa; Oli se Nyemo-nyemo Ge Budi se Bahasa. Dalam bertutur kata, menggunakan kata atau kalimat yang sesuai dengan strata seperti mempersilahkan makan atau minum seperti “silahkan makan”; “talesa jo”, silahkan minum; “tales ate jo”, kalau kita sudah makan dan minum, jadi ada perbedaan antara hewan dan manusia.
  3. Ngaku se Rasai, memegang teguh amanah pendirian; Ngaku se Rasai adalah sebuah pengakuan yang harus dijaga, kepercayaan harus dipegang teguh
  4. Mae se Kolofino, mengutamakan rasa malu pada diri pribadi keluarga, tetangga, lingkungan bahkan kepada Tuhan yang maha Esa.
  5. Cing se Cingeri, selalu rendah hati dan merakyat; Cing se Cingeri, selalu rendah hati dan merakyat. Menempatkan diri sesuai proporsinya masing-masing dan selalu santun dan ramah menyesuaikan diri.
Inilah dasar Adat se Atoran Kesultanan Tidore tinggal bagaimana masyarakat mempraktekan dalam kehidupan bermasyarakat itu sendiri. Adat se Atoran ini disebarluaskan ke seluruh wilayah kekuasaan dengan menggunakan bahasa daerahnya masing-masing seperti daerah Gam Range yaitu Weda, Patani Gebe, dan Maba yaitu; Budi re Bahasa, Suba re Tabea, Ngaku re Rasai, Mae re Kolofino, Cing re Cingeri. Masyarakat sangat menjaga dan menjunjung tinggi Adat se Atoran ini sehingga terpelihara adat istiadat mereka tidak pernah bergeser walaupun adanya pergeseran nilai perkembangan zaman.
Masa Pemerintahan Sultan Amir Fifadlil Aziz Muhiddin 1728-1756
Periode Sultan ini pun tidak banyak berbuat kecuali meneruskan apa yang telah dilaksankan oleh para Sultan pendahulu.
Masa Pemerintahan Sultan Mas’ud Djamaluddin 1756-1779.
Periode Sultan ini sangat gigih melawan Kolonial Belanda pada akhirnya beliau ditangkap dan diasingkan ke Batavia dan meninggal dunia di sana dengan sebutan Jou pulang Batavia.
Masa Pemerintahan Sultan Patra Alam 1779-1784.
Patra Alam yang dianggap tidak mampu dan lemah secara politik membeli dukungan pejabat Gubernur Cornabe dengan cara menyuapnya menggunakan sejumlah hadiah. Jika diingat kembali, cukup adil untuk mengatakan bahwa kebijakan politik Gubernur Cornabe memperparah situasi politik.
Kedua putra Sultan Djamaluddin pangeran Kamaluddin dan Pangeran Nuku yang sangat tidak puas dengan pengangkatan pangeran Patra Alam menjadi Sultan Tidore. Mereka bersumpah tidak akan mengakui pangeran Patra Alam sebagai penguasa dan mengancam akan membuat masalah dan membahayakan kesultanan. Penolakan terhadap wali raja baru secara terbuka ini menunjukan bahwa ketidakpatuhan mereka sama sekali tidak boleh diragukan, Gubernur Cornabe percaya bahwa lawan-lawannya telah melakukan segala macam kebrutalan terhadap penduduk Tidore.
Pangeran Patra Alam dan Gubernur Cornabe memutuskan menyerang mereka. Gubernur Cornabe mengirimkan dua buah kapal ke Tidore di bawah komando Komisioner De Chahalmet. Setelah tiba di sana, Onderkoopman Hemmekam ditugaskan untuk memberikan peringatan “bersahabat” kepada kelompok Pangeran Nuku, Ia tidak perlu bersusah payah mengatakannya karena pemberontak bahkan tidak mau mendengarnya.
Ketika seorang peterjemah dikirim untuk menyampaikan peringatan terakhir, Hemmekam memobilisasi pasukannya untuk menyerbu. Pada 14 Juli 1780 negeri Toloa akhirnya diserang, dalam upaya mengusir para pemberontak, Gubernur Ternate menggunakan bantuan empat kora-kora yang membawa 100 orang Eropah dan milisi pribumi alifuru. Pertempuran sengit terjadi antara para pemberontak Tidore dengan orang alifuru dari ternate, sekitar 30 orang Tidore terbunuh dan orang-orang yang selamat melarikan diri ke pedalaman. Hanya satu orang Eropa dan beberapa orang alifuru yang terluka.
Negeri Toloa lalu dibumihanguskan, sebagian besar pangeran, para pejabat kesultanan Johukum, Sangaji dan beberapa Gimalaha dari Toloa yang memimpin perlawanan ditangkap.
Gubernur Cornabe menobatkan Patra Alam sebagai Sultan Tidore pada 17 Juli 1780. Kamaluddin dan para pangeran lainnya dikirim ke Batavia, 10 hari kemudian pangeran Nuku dan Malikkiddin orang yang sangat penting berhasil lolos dari penangkapan dan melarikan diri ke Papua didampingi oleh beberapa orang bobato yaitu Jojau/Jogugu, Jou Hukum, dua Gimalaha dan Fomanyira serta 400 orang Tidore.
Mereka melarikan diri lewat Payahe, dan dari sana mereka berhasil lolos ke Weda, Patani dan seterusnya ke Maba, tempat orang Belanda melihat mereka pada 22 Juli 1780. Daerah-daerah yang dipilih para pemberontak sebagai tempar pengungsian terletak di Maluku Tengah dan Timur dimana control Belanda relative lemah. Disana pula orang Papua dan Seram Timur memegang tradisi lama yaitu menumbangkan kekuasaan VOC Seram Timur menjadi pangkalan utama pangeran Nuku.

Traktat 1780; Hilangnya kemerdekaan.
Di Tidore sebuah traktat baru antara Patra Alam dengan Gubernur ditandatangani di benteng Oranje pada 17 Juli 1780, dalam kesempatan ini VOC secara formal mengubah secara keseluruhan status hubungannya dengan Kesultanan Tidore. Traktat-traktat sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi. Pada masa kekuasaan Sultan Syaifuddin (memerintah 1657-1689) telah memutuskan untuk tidak lagi berurusan dengan orang Spanyol dan sebaliknya berupaya membuat persekutuan dengan orang Belanda pada 1667.
Sebuah traktat yang dibuat oleh atau antara VOC dan kesultanan Tidore, dimana VOC mendapatkan status pelindung, traktat 1780 dapat dilihat sebagai akhir Tidore sebagai Negara “merdeka” sebagai bawahan, para Sultan sekarang harus mengirimkan upeti tahunan berupa empat orang budak, 10 ekor burung kakak tua, dan 10 ekor burung nuri kepada Gubernur Jendral di Batavia. Kesultanan bahkan secara formal diwajibkan untuk menyerahkan inventaris semua perhiasan emas dan perkakas perak rumah tangga yang dimilikinya. Sebagian besar kewenangan politiknya dihapuskan tanpa belas kasihan.
Sultan tidak lagi diperkenankan berkomunikasi dengan Negara tetangga atau Negara-negara asing yang lebih jauh tanpa mendapatkan izin terlebih dahulu dari VOC. Tidak ada benteng atau konstruksi lain yang boleh dibangun tanpa persetujuan VOC. Demikian traktat yang dibuat antara Patra Alam dengan Gubernur Cornabe.
Masa Pemerintahan Sultan Kamaluddin 1784-1797.
Sultan Tidore melawan Sultan Papua dan Seram, setelah menurunkan dari tahta dan menghukum Sultan Patra Alam yang sebelumnya setia. Belanda mengangkat pangeran Kamaluddin yang sebelumnya mereka tangkap dan diasingkan ke Sri Lanka, paska serangan Tidore pada 1780 (Toloa Tidore) sebagai Sultan.
Pengukuhan pangeran Kamaluddin sebagai Sultan Tidore ditandatangani di Batavia pada 18 Oktober 1783. Dibawah traktat kekuasaan absolute dan kepemilikan VOC terhadap kerajaan Tidore secara eksplisit dinyatakan kembali. Sultan Kamaluddin tiba di Ternate pada 18 April 1783 dan dinobatkan pada hari yang sama, Muhammad Arif Bila mantan Sangaji Tahane yang pernah ditangkap pangeran Nuku di Makian pada 1783 diangkat menjadi Jogugu, Batta diangkat menjadi Kapita Laut, dan Abdul Gani sebagai Sekretaris.
Sultan Kamaluddin terpaksa menetap untuk sementara waktu di Ternate, karena dalam serangan gabungan Ternate-Belanda terhadap Ibu Kota Tidore, Soasio pada 1783 istanah telah dihancurkan. Diangkat pangeran Kamaluddin sebagai Sultan Tidore adalah strategi cerdik untuk mendapatkan kestian orang Seram dan Papua, terutama orang Tidore yang pernah mendukung pangeran Nuku. Sultan Kamaluddin lebih berani bertindak dari pada pendahulunya, Patra Alam. Dalam masa lima tahun pertama di atas tahta, ia berhasil mengkonsolidasikan kerajaan Tidore di bawah kekuasaannya. Pangeran Nuku menulis sepucuk surat kepada Sultan Kamaluddin.
Dalam surat tersebut ia menyatakan bahwa ia akhirnya menyatukan pasukannya dengan pasukan Inggris, mencapai apa yang sudah diusahakan dalam waktu begitu lama. Ia menjamin bahwa dirinya dirinya tidak akan menyakiti kesultanan Tidore, sebaliknya ia menawarkan persekutuan memerintah Tidore bersama-sama dalam kedamaian. Gubernur melarang Sultan Kamaluddin untuk membalas surat itu. Gubernur Budach mengamati bahwa sebagian besar berita atau isyu tersebut tidak benar dan sengaja dibuat untuk menakut-nakuti penduduk.
Namun demikian ia tetap waspada, pangeran Nuku adalah seorang diplomat ulung dan seorang kesatria yang tegar dan tegas. Roda waktu terus bergulir pada tanggal 11 April 1797 pangeran Nuku mengutuskan Abdul Djalal ke Soasio Tidore menemui Sultan Kamaluddin menyampaikan ultimatum Nuku sebagai berikut:
  1. Angkatan perang Nuku hanya memerangi kompeni Belanda dan sekutunya.
  2. Masing-masing pasukan melaksanakan tugasnya sendiri-sendiri dan melaporkan pada hari yang telah ditentukan.
  3. Jangan membunuh orang yang telah menyerah, dan jangan membakar rumah dengan sia-sia.
  4. Barang rampasan berupa senjata dan amunisi dan mesiu harus dibawah ke markas besar.
  5. Orang-orang belanda yang tertahan jangan dibunuh melainkan dihadapkan kepada Nuku.
  6. Penyerbuan ke Tidore ditetapkan pada 12 April 1797.
Sultan Kamaluddin dikelilingi oelh pembesar-pembesar Belanda dengan tegas menolak ultimatum Pangeran Nuku. Dan pada malam gelap gulita itu Sultan Kamaluddin melarikan diri ke Ternate dikawal serdadu-serdadu Belanda dan beberapa orang Bobato serta keluarganya Sultan menggunakan lima buah kora-kora.
Masa Pemerintahan Sultan Amiruddin Muhammad Al-Mab’us 1797-1805.
Ketika ditangkapnya Sultan Mas’ud Djamaluddin, ayahnya dari pangeran Nuku bersama kedua saudaranya pangeran Zainal Abidin dan Nurlaela, Sultan Djamaluddin menetap di Batavia, sedangkan Zainal Abidin dan Nurlaela diasingkan di Sri Lanka, Zainal Abidin kemudian pulang ke Tidore dengan menumpang sebuah kapal Inggris sedangkan Nurlaela menikah dan tinggal di sana dengan sebutan Nurlaela Kolombo.mengenal sosok Sultan Amiruddin yang diakrabi dengan panggilan Nuku sangat melekat di hati masyarakat se anteru Maluku dan Papua sedangkan orang Tidore menyebut dengan panggilan Jou Barakati.
Ia adalah pemimpin pemberontakan yang berhasil melawan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie atau Perusahan Dagang Hindia Timur 9 Belanda ) dan para sekutu pribuminya yang berlangsung selama 25 tahun. Dilahirkan pada awal Juli 1738 di Tidore. Pada 1780 ia melarikan diri dari Tidore dan mengungsi ke Seram Timur, Halmahera dank e Raja Ampat, tempat ia melancarkan pemberontakan. Pada awal pemberontakan berpusat di Tidore, pusat Kesultanan. Pulau Tidore hanya memiliki luas sekitar 12.950 Km2, walaupun ukurannya mungil pegunungan dipulau ini tingginya mencapai 1730 m dari atas permukaan laut.
Pusat pemerintahan kesultanan Tidore berawal di Rum Duko, kemudian ke Balibunga, Seli, kemudian ke Toloa dan pada akhirnya di Soasio, dan untuk selamanya. Sultan Nuku adalah pahlawan Nasional yang ditetapkan dengan surat keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 071/TK/1995. Tanggal 7 Agustus 1995. Sebagai Pahlawan Nasional dengan penganugerahan “Bintang Maha Putra Adi Pradana”. Sejarah dan perjuangan Sultan Nuku banyak ditulis oleh para sejarahwan; G.A. Ohorela (1990) Perlawanan Nuku di Tidore, A. Basuki; (1976) Nuku Pahlawan Tidore yang mengalahkan Belanda, Elianus Katopo (1950) Pemberontakan Nuku, Benyamin Marazabessi (2002) Perjuangan Mempertahankan Kedaulatan Tidore, Muridan Wijoyo (2013) Pemborantakan Pangeran Nuku; Persekutuan Lintas Budaya.
Sepak terjang Sultan Nuku banyak tertuang dalam buku buku sejarahnya. Nuku memproklamirkan kemerdekaan Kerajaan Kesultanan Tidore pada hari rabu 12 April 1797 jam 12.00 siang tanpa ada perlawanan. Nuku meninggalkan tanah ibu pertiwi tempat ia dilahirkan selama 25 tahun dalam perjuangan dan pengasingan tetesan air mata bunda pertiwi berakhir pada 12 April 1797. Delapan tahun bertahta di kadaton salero dan pada 14 November 1805 Nuku berpulang ke Rahmatullah dalam usia 67 tahun. Sultan Nuku adalah seorang suhada wasy shalihiin. Amin ya Rabbal Alamin
Masa Pemerintahan Sultan Zainal Abidin 1805 -1810.
Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Tidore dan Belanda mencapai status quo, bermusuhan karena perundingan-perundingan antara Nuku dengan Belanda tidak pernah terselesaikan. Pada akhir 1805 bentrokan senjata dimana pangeran Major Ceilon terluka, memperparah situasi. Cransen segera menulis surat kepada Sultan Zainal Abidin agar dapat berbaikan dengannya.
Namun sebagaimana dikeluhkan Gezaghebber Ternate, Weiling, Sultan Zainal Abidin tidak sedikitpun menunjukan sikap mau berdamai, sementara Raja Jailolo terus mengganggu kapal-kapal VOC. Pada 6 Juli 1806 posisi Sultan Zainal Abidin semakin kuat dengan kedatangan skuadron angkatan laut Inggris. Belandapun dalam posisi bertahan mencemaskan serangan gabungan Inggris-Tidore.
Setelah orang Inggris pergi, pada 13 November 1806 pasukan Belanda dan Ternate melancarkan serangan terhadap Tidore, mereka menduduki kembali Tidore yang sebelumnya Nuku merebutnya pada 12 April 1797. Sepuluh hari kemudian, sejumlah pemimpin Tidore menandatangani amnesty, Haji Omar yang merupakan salah satu pendukung terbesar dan terpenting Sultan Nuku diserahkan kepada Belanda dan dihukum mati. Dua hari sebelum serangan, seorang pangeran Ternate memata-matai kekuatan militer Tidore dan situasi setempat. Pihak Tidore beruntung; pangeran Tidore Abdul Halim memberitahu Sultan Zainal Abidin dan Raja Jailolo serta para bangsawan Tidore tentang serangan tersebut sehingga mereka bias meloloskan diri ke Weda.
Di Weda Sultan Zainal Abidin menjelaskan bahwa ia siap memimpin perang melawan Belanda, tetapi orang-orang Weda menolak, ia lalu pindah ke Patani, di sana Sultan Zainal Abidin memerintah agar menyusun sebuah expedisi untuk menyerang Kao, Gelela, Makian, dan Tidore, namun ia mendapat penolakan tegas. Ketika ia menghadapi perundingan yang sia-sia ini, armada Wieling mengejarnya di sekitar Maba, Weda, dan Patani. Sebagian besar pendukung Tidore berada di Bicoli Maba. Ia akhirnya tersudut pada Februari 1807. Reputasi Sultan Zainal semakin menurun. Ia gagal mempertahankan Tidore.
Tidore dikepung kurang lebih selama tiga tahun oleh Belanda dan sekutunya Ternate yang dikenal dengan Hongi Balangenge, nyaris penduduk Tidore hampir mati kelaparan Sultan Zainal Abidin melarikan diri ke Bicoli dan meninggal dunia di sana dengan sebutan “Jou Pulang Bicoli”, kuburan berada dan terletak di samping Kali Kasuba, masyarakat setempat menyebut dengan sebutan “Jere Popo”. Pada tahun 1972 saya (penulis) sempat menziarahi makam Sultan Tersebut, dan kemudian pada 12 Mei 2015 Sultan Tidore yang ke 37 bersama Bobato Pehak Raha (empat kementrian) bersilaturahim ke Maba dan menyempatkan waktu berziarah ke makam Sultan Zainal Abidin di Bicoli.
Masa Pemerintahan Sultan Muhammad Tahir Muijuddin 1810-1821.
Sebelum naik tahta menjadi Sultan Tidore Muhammad Tahir adalah seorang desainer dan seniman. Beliau mulai menddesain bentuk Kadato Kie dan kemudian bekerjasama dengan para ulama setempat, pada era itu pengaruh ulama di Tidore sangat kuat.
Begitu beliau naik tahta menggantikan Sultan Zainal Abidin, beliau mengirim utusan ke wilayah-wilayah untuk menyampaikan bahwa kerajaan kesultanan Tidore mau membangun sebuah Mesjid kerajaan di ibu kota kerajaan Tidore di Soasio dan membangun sebuah Kadaton Sultan yang lebih baik dan besar dari Kadaton-Kadaton sebelumnya, walaupun Mesjid Sultan sudah dibangun pada 1710 sebagai Mesjid Sultan yang ketiga setelah dua Mesjid berada di Toloa Gamlamo.
Dalam waktu yang singkat itu datang dan hadir para tukang dari wilayah-wilayah yaitu dari Raja Ampat, Maba, Patani, dan Weda. Kerja keras Sultan Muhammad Tahir berhasil membangun sebuah Kadaton dengan kepala tukang dari dari soa Kipu Bela Toduho yang kita kenal dengan arsitektur Tidore “Lang Kie Jiko Sorabi”. Pembangunan Kadaton ini memakan waktu hampir lima puluh tahun. Kadaton ini kemudian diberi nama “Kadato Kie” setara dengan istana Negara. Bentuk kadaton ini menyerupai kalajengking jantan yang dalam bahasa Tidore disebut “ Hai Mole “. Takdir menyertai perjalanan hidup Sultan Muhammad Tahir beliau wafat pada tahun 1821.
Kemudian pembangunan Kadaton ini dilanjutkan oleh Sultan Ahmadul Mansyur Sirajuddin dan Sultan Ahmad Syafiuddin, yang sempat menempati Kadato Kie adalah Sultan Ahmad Fatahuddin dan Sultan Ahmad Qawiyuddin alias Syahjuana. Kadaton ini rusak pada tahun 1912. Pengrusakan dilakukan oleh Jojau Muhammad Alting (Nau Cenge) bersama para pangeran dan keluarganya.
Penyebab pengrusakan Kadato Kie ini, karena ada seorang lelaki yang bernama “Besi”, berambisi menjadi Sultan Tidore menggantikan Sultan Syahjuan yang wafat pada 1905. Besi memiliki pendukung yang cukup besar mulai dari Weda, Ptani, dan Maba. Massa pendukung terkosentrasi di Gita dan menunggu saatnya mereka akan menyerang ke Tidore. Hal ini membuat Jojau Muhammad Alting alias Nau Cenge mengambil keputusan karena panic, sebab orang Tomalou yang memukul sagu di Gita datang dan menyampaikan kepada Jojau Muhammad Alting bahwa massa pendukung Besi cukup banyak dengan perbekalan makanan dan persenjataan yang lengkap.
Jojau Muhammad Alting mengutuskan beberapa pangeran dan Bobato adat para Gimalaha dan Fomanyira ke Ternate melaporkan kepada Konteler Ternate maka Konteler Ternate mengirim bantuan ke Tidore dan seterusnya ke Gita dan menghalau Besi dan pengikutnya. Namun di pagi subuh Nau Cenge beserta keluarga besar Alting telah emukul rata Kadato Kie, harta benda milik Kadato Kie sebelumnya sudah diungsikan keluar. Apa mau di kata, menyesal kemudian tak berguna. Kadato Kie rata dengan tanah tinggal puing-puing berserakan “Besi “ tak kunjung tiba.
Masa Pemerintahan Ahmad Mansur Sirajuddin 1821-1857
Pada periode Sultan ini beliau menetapkan hak-hak ulayat kesultanan Tidore yaitu pulau Papua tanah besar dan sekitarnya termasuk pulau-pulau Raja Ampat dan pulau Gebe dan pulau-pulau kecil lainnya.
Selain itu beliau menerima kunjungan dua misonaris Kristiani berkebangsaan Jerman yaitu Pendeta C.W. Ottow dan Giesler membawa misi Kristen Katolik. Kedua pendeta ini diterima oleh Sultan dengan para Bobato Pehak Raha (Empat Kementrian). Kedua pendeta ini tinggal beberapa bulan di Tidore, sebelum kedua pendeta ini ke Papua terlebih dahulu Sultan Ahmad Mansur Sirajuddin mengutuskan dua orang pangeran satu orang juru bicara ke Papua untuk mengadakan pendekatan dengan masyarakat setempat.
Karena jauh sebelumya ada dua orang misionaris berkebangsaan Belanda dan Amerika ketika mereka menginjakkan kaki di Papua keduanya diperlakukan oleh sekelompok yang penuh dengan kekerasan dan akhirnya kedua misionaris itu dibunuh kemudian dagingnya dimakan oleh orang-orang kanibal kemudian tulang-belulang mereka disimpan dengan baik di sebuah gua. Hal ini terungkap nanti pada abad ke 19 berkenaan dengan kehadiran beberapa misionaris baik dari Amerika dan Perancis, itupun para misionaris tersebut dipanah bahkan diperlakukan dengan kasar.
Berdasarkan informasi berbentuk manuskrip tulisan tangan berbahasa Tidore yang salinan terakhirnya ditulis pada tanggal 3 Mei 1952 dijelaskan bahwa kedatangan Otto dan Giesler ke Manokwari ini diantar oleh pejabat dari Kesultanan Tidore. Diceritakan bahwa jauh sebelum kedua misionaris ini ke Manokwari, pada tanggal 18 Agustus 1712 Sultan Tidore yang bernama Dano Said Muhammad Alting datang ke pulau Mansinam bersama adiknya Dano Muhammad Hasan dan Telawa Marwa (Kasim Raja) dengan sejumlah pengiring.
Semula kedatangan Sultan diperlakukan tidak ramah oleh penduduk setempat, akan tetapi setelah seorang pemimpin masyarakat setempat bernama yang Mayor Keruni Rumander berdialog dengan Sultan melalui seorang juru bicara akhirnya Mayor Keruni masuk Islam, dan dipersilahkan Sultan ddan pengikutnya turun ke darat, masyarakat setempatpun menerima kehadiran Sultan Tidore dan sampai kapan tidak ada kabar berita.
Masa Pemerintahan Sultan Ahmad Syaifuddin 1857-1865
Periode Sultan ini meneruskan dan melanjutkan apa yang telah dibuat oleh Sultan pendahulunya.
Masa Pemerintahan Sultan Ahmad Fatahuddin 1865-1877
Periode Sultan inipun demikian membenahi apa yang sudah dilakukan oleh Sultan-Sultan sebelumnya.
Masa Pemerintahan Sultan Ahmad Qawiyuddin alias Syahjuan 1877-1905
Dipenghujung bulan Mei 1904 terjadi peristiwa “Hongi Gamtufkange”, Nyili Gamtufkange berontak menyerbu ke Kadato Kie hendak membunuh Sultan Syahjuan, tetapi pada saat itu Sultan Syahjuan tidak berada di tempat (Kadaton) lagi, beliau melakukan perjalanan ke Papua. Sasaran mereka yang pertama yaitu Sri Sultan, kemudian Kapita Laut, kemudian Jou Mayor dan Qadhi.
Perabot-perabot rumah Kapita Laut dan Jou Mayor mereka rusakan, begitupun gerbang rumah Jou Qadhi, kemudian mereka lanjutkan penyerangan ke Kadaton melalui dua jalur dari arah depan Kadaton Topo lama dan dari arah kiri Tapak Yade lewat lorong Soambelo dengan teriakan dan caci maki yang tidak pantas. Untung tak dapat diraih malang tidak dapat ditolak, disudut tembok Kadaton bagian depan bersiap-siap bersiap-siap beberapa serdadu Jawa berpangkat Kopral dengan senjata api ketika barisan Hongi Gamtufkange mendekati Kadato dan mau berusaha masuk ke pintu gerbang Kadaton para serdadupun melepaskan tembakan kea rah masa dan mengena tiga orang langsung tertembak dan tewas yang lainpun lari kucar-kacir dan membubarkan diri tanpa ada komando.
Pada esok hari ahad 10 April 1904, jam 06.00 pagi, Qadhi Sadaruddin dan seorang mudim ke Kadato Kie ketemu seorang laki-laki Gamtufkange yang terluka parah kena tembakan di kedua pahanya sehingga tidak bias berjalan. Lelaki tersebut dipapah dibawah ke Kadato Kie tepatnya di rumah pos jaga. Tidak lama kemudian datang Jojau dan Tullamo, kedua lalu memeriksa Abas Tosofu nikene atas peristiwa pada hari kemarin, lalu Abas menceritakan hal ikhwal satu persatu.
Keterangan dari Abas Tosofu nikene bahwa rencana Hongi ini pada bulan Dzulkaidah, tetapi baru terjadi pada bulan Muharram. Pemicu dari peristiwa ini karena Sultan Syahjuan memberhentikan Kapita Laut Muhammad Taher dan Jojau Ali keduanya dari marga Fola Akesahu. Hal ini membuat keluarga Akesahu tersinggung dan atas perintah Dano Jafar lakukan Hongi perang. Kemudian Jojau dan Tullamo membuat laporan ke Residen Ternate maka pada besok pagi jam 08.00 pagi Residen dan Konteler dan beberapa serdadu Belanda datang dan tiba di Ternate dangan kapal. Lalu memerintah kepada beberapa orang Opas memanggil pejabat-pejabat Nyili Gamtufkange dan Nyili Gamtumdi untuk meminta keterangan, pemeriksaan di lakukan di Bululu Madoe.
Pemeriksaan ini berlangsung cukup lama sampai dengan pada 28 Safar 1322 baru ada putusan bertepatan pada 28 April 1904. Mendengar keterangan dari saksi-saksi baik dari Nyili Gamtufkange maupun Nyili Gamtumdi maka pada kesimpulannya ketiga-tiganya bersalah telah memprofokasi masyarakat Nyili Gamtufkange dan pasukan baru penjaga Kadato Kie untuk mengusir para pelayan atau dayang-dayang (Jou Majaru) dan Ake magui pengisi air untuk meninggalkan Kadato Kie. Ketiga orang masing-masing; Jojau Maguci Ali (mantan Perdana Menteri) Kapita Laut Maguci Dano Muhammad Taher (mantan Kapita Laut) dan Dano Jafar. Ketiganya dibawah ke Ternate untuk menjalani hukuman, sambil menunggu kepulangan Sultan Syahjuan dari tanah Papua.
Kurang lebih dua bulan Syahjuan berada di Papua dan bersegera kembali ke Tidore setelah memperoleh berita tentang peristiwa penyerbuan ke Kadaton oelh Nyili Gamtufkange. Pada pertengahan Juni 1904 Syahjuan tiba di Tidore dank e esokan hari melaksanakan pertemuan dengan petinggi-petinggi kerajaan, setelah mendangar berbagai keterangan dari para petinggi kerajaan maka pada besok harinya Sultan Syahjuan dan beberapa orang petinggi kerajaan ke Ternate untuk bertemu dengan Residen dan Konteler Ternate., kedua belah pihak dipertemukan di kantor Residen dengan berbagai pertimbangan pihak yang terlapor mengakui segala kesalahan dan kehilafan mereka dan sanggup membayar ganti rugi atas pengrusakan perabot rumah tangga Jou Mayor dan Kapita Laut berupa kursi dan tiga buah meja knap (meja marmer) pada akhirnya mereka bertiga mendapat pengampunan dari Sultan Syahjuan dan dibebaskan dari hukuman penjara, ada belas kasihan dari Sultan karena ada hubungan keluarga.
Masa Pemerintahan Sultan Zainal Abidin Syah 1947-1967.
Periode Sultan ini banyak berbuat untuk daerah ini, pemerintah Belanda tidak mau melepaskan tanah Papua ke pangkuan Republik Indonesia dengan berbagai alas an dan argumentasi yang mereka sampaikan, padahal mereka tahu bahwa tanah Papua adalah bagian dari wilayah kekuasaan kesultanan Tidore.
Zainal Abidin berperan aktif sebagai seorang tokoh masyarakat yang juga sebagai tokoh politik ikut berbicara tentang status tanah Papua di Bali bersama Mr. Muhammad Yamin dan tokoh nasional lainnya. Tidak tinggal diam Muhammad Soleiman tokoh politik nasional asal Tidore menyampaikan kepada pemerintah pusat agar sesegera mungkin menetapkan Undang-Undang penetapan Propinsi Perjuangan Irian Barat.
Maka lahirlah Undang-Undang Nomor: 15 Tahun 1956 Tanggal 16 Agustus 1956 tentang pembentukan Propinsi Irian Barat dengan ibu kota Soasio-Tidore, dan dilantik Zainal Abidin Syah sebagai Gubernur Irian Barat pada tangal 23 September 1956. Diplomasi dan peran aktif Sultan Zainal Abidin Syah dalam perjuangan pengembalian Irian Barat (Papua) ke pangkuan Republik Indonesia. Pada 1962 oleh PBB Sultan Zainal Abidin Syah diundang untuk membicarakan tentang tanah Papua, pertemuan dilaksanakan di puncak Malino Makasar bersama Belanda.
PBB memediasi pembicaraan itu perwakilan dari Belanda adalah Van Mook, didalam pembicaraan itu mereka menawarkan tiga opsi kepada Sultan Tidore Zainal Abidin Syah, pertama; Tidore Papua mau merdeka, kedua; Tidore Papua mau ikut Belanda, dan ketiga; Tidore Papua kembali bergabung dengan NKRI. Maka Sultan Tidore Zainal Abidin Syah memilih opsi yang ke tiga Tidore Papua kembali bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka pada bulan Mei 1962 pemerintah Belanda menyerahkan kedaulatan tanah Papua (Irian Barat) ke pangkuan Negara kesatuan Republik Indonesia.
Maka pada 1963 ibu kota Propinsi Irian Barat di Soasio Tidore dipindahkan ke daratan tanah Papua (Irian Barat) yang beribu kota di Soekarno Pura (Jayapura sekarang). Sultan Zainal Abidin Syah yang juga Gubernur Irian Barat memasuki usia pensiun, dan dipindahkan ke Jakarta sebagai pegawai tinggi di Kementrian Dalam negeri. Saksi-saksi bisu perjuangan pembebasan Irian Barat masih ada di sekitar kita. Setelah itu Tidore mengambang 42 tahun lamanya, namun negeri ini telah dan sudah memberikan yang terbaik kepada Negara
Jejak Lngkah Sultan Zainal Abiin Syah:
  1. Zainal Abidin dilahirkan di Tidore pada tanggal 5 Agustus tahun 1912, putra dari pasangan Dano Husain dan Dano Salma.
  2. Pendidika HIS Ternate 1924, Mulo Batavia 1928 dan ASVIA Makasar 1934.
  3. Memegang AMBTENAAR, HULP BISTUR dan BISTUUR di Ternate, Manokwari dan Sorong 1934 s/d 1942.
  4. Kepala Pemerintahan Kerajaan Tahun 1942 s/d 1943 (Kevakuman Sultan Tidore).
  5. Kepala Kehakiman Ternate pada masa pendudukan Jepang Tahun 1943 s/d 1944.
  6. Ditawan oleh Jepang dan diasingkan ke Jailolo Tahun 1944 s/d 1945.
  7. Diangkat menjadi Sultan Tidore di Denpansar Bali 1946, dan dinobatkan di Soasio Tidore pada 15 Januari 1947.
  8. Menjadi Sultan Tidore sejak Tanggal penobatan 15 Januiari 1947 s/d 1967 (Mangkat di Ambon pada 4 Juli 1967).
  9. Menjadi Residen DPB pada Gubernur Maluku sebagai Kepala Daerah Maluku Utara di Ternate (SK Menteri Dalam Negeri Nomor: UP. 512/4, Tanggal 14 Maret 1952.
  10. Berdasarkan Undang-Undang Nomor: 15. Tahun 1956, Tanggal 16 Agustus 1956 Tidore ditetapkan sebagai Ibu Kota Pembebasan Provinsi Irian Barat dan dilantiknya Gubernur pertama Irian Barat adalah Zainal Abidin Syah yang juga Sultan Tidore ke 35. Dilantik pada Tanggal 23 September 1956. (SK. Presiden RI. Nomor: 412/Tahun 1956).
  11. Gubernur DPB pada Kementerian Dalam Negeri RI. Di Jakarta (SK. Presiden RI. Nomor: 220/Tahun 1961, Tanggal 4 Mei 1962).
  12. Diperbantukan pada Operasi Mandala di Makassar Tahun 1962 (Trikora).
  13. Perwakilan Delegasi Indonesia membicarakan pengembalian Irian Barat di Puncak Malino Makassar antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Belanda, yang dimediasi oleh PBB, dengan menawarkan 3 (tiga) opsi, yaitu:
  14. Tidore dan Irian Barat (Papua) mau merdeka silahkan,
  15. Tidore dan Irian Barat (Papua) bergabung dengan Belanda, maka Belanda menjamin keamanan, kesejahteraan dan sebagainya selama tujuh turunan.
  16. Tidore dan Irian Barat (Papua) bergabung dengan Negara Republik Indonesia, maka Sultan Tidore Zainal Abidin Syah memilih bergabung dengan Negara Republik Indonesia, maka lahirlah apa yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  17. Membangun sarana dan prasarana perkantoran dan perumahan pegawai dan para pejabat Propinsi Irian Barat di Tuguwaji dan Goto (kelurahan Indonesiana sekarang) antara lain Kantror Gubernur, Kantor Kepolisian Negara (Polda Sekarang) dan Instansi Dinas lainnya, termasuk asrama Polisi dan perumahan para perwira Polri.
  18. Pembangunan Dermaga Laut Goto (Dermaga Trikora sekarang) di Dermaga Goto inilah berangkat pasukan gerilya 500 orang yang dipimpin oleh Letnan Infantri J. Komontoi ke daerah perbatasan dan berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih di Pantai Saoka Irian Barat (Daerah Kepala Burung) dan di Dermaga ini pula berangkat pasukan gerilya 400 orang yang dipimpin oleh Srikandi Herlina.
  19. Masa pensiunan bebas tugas pada tanggal 1 Juni 1963.
  20. Berpulang ke Rahmatullah/ mangkat pada Tanggal 4 Juli 1967 di Ambon dan dimakamkan di Makam Taman Pahlawan Kapaha Ambon (di Tantui) kemudian kerangka jenazahnya dipindahkan ke Soasio Tidore pada hari Jumat, 11 Maret 1986 dan dimakamkan di kompleks Kadato Kie.

Masa Pemerintahan Sultan H. Djafar Syah 1999-2012.
Pada periode Sultan ini ikut membendung peristiwa yang kita kenal dengan kerusuhan antar warga yang sebelumnya adalah kerusuhan horizontal yang kemudian mengarah ke nuansa sara. Padahal semua yang terjadi dilakoni oleh kelompok elit politik untuk kepentingannya. Patut kita renungkan dan ingat kembali, peristiwa “kuning” dan “putih”. Pasukan kuning di dominasi masyarakat adat kesultanan Ternate , pasukan putih masyarakat adat non kesultanan Ternate yang saling menyerang dan mebumihanguskan beberapa rumah warga yang tidak tahu menahu apa motif penyerangan ini.
Sultan Tidore H. Djafar Syah mengambil langkah sebagai penengah persuasive memediasi ke dua kelompok yang bertikai. Hanya Tuhanlah yang Maha Mengetahui kebesaran jiwa Sultan H. Djafar Syah yang cepat dan tepat mengamankan Kadaton Sultan Ternate satu-satunya kebanggaan kita di kala itu, karena Tidore dan Jailolo belum memiliki Kadaton Sultan yang sesungguhnya. Sejarah adalah guru kehidupan, tidak boleh kita lupakan.
Sesudah Ternate Sultan H. Djafar Syah bersama para Bobato inti menyapa ke Halmahera Oba, Weda, Gane Timur Mafa, kemudian bersama Sultan Bacan Gahral ke Halmahera Barat, Jailolo, Ibu, Susupu dan desa adat Lolori membawa misi perdamaian. Tidak ada kalah dan menang dalam perseteruan ini…Mari kita mengambil hikmahnya, cukup adan cukup untuk kita saja jangan kepada generasi kita lagi…
Sultan Tidore H. Djafar Syah dinobatkan pada hari Senin 18 Oktober 1999 bertepatan dengan 8 Rajab 1420 H. bertempat di lapangan Soninge Salaka (Taman perak). Sultan H. Djafar Syah dalam masa bhaktinya selalu bekerja sama dengan Pemerintah Daerah baik Pemerintah Kabupaten Kota maupun Pemerintah Propinsi, sehingga membuahkan pembangunan Kadato Kie, Mesjid Sultan (Sigi Kolano) dan dermaga Sultan.
Pada tahun 2000 Sultan Tidore H. Djafar Syah mencalonkan diri untuk menjadi Anggota Depan Perwakilan Daerah Maluku Utara dan beliau berhasil meraih suara yang signifikan dan duduk di Parlemen untuk satu periode. Pada periode lanjutan Sultan H. Djafar Syah mencalonkan diri kembali tetapi gagal. Pembangunan Kadato Kie dimulai pada tahun 2002 dengan dana awal sebesar Rp. 500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) bantuan gubernur Maluku Utara yang pada saat itu dijabat oleh Pejabat Gubernur Maluku Utara S.H. Sarundajang.
Pembangunan Kadato Kie sampai dengan selesai memakan waktu Sembilan tahun (2002-2010), dan kemudian meninggal dunia pada 13 April 2012 di Jakarta di Rumah Sakit Husada Bakti dan Zenazah dipulangkan ke Tidore pada 14 April 2012 dimakamkan di kompleks makam Sultan Nuku, dengan upacara kebesaran kerajaan.
Masa Pemerintahan Sultan H. Husain Syah 2014-sampai sekarang.
Sultan H, Husain Syah dinobatkan pada hari Rabu 22 Oktober 2014, bertepatan dengan 28 Djulhijah 1436 Hijriah bertempat di Kadato Kie Kesultanan Tidore. Sebelumnya H. Husain Alting menjabat sebagai Kapita Laut kesultanan Tidore masa pemerintahan Sultan H. Djafar Syah.
Semasa jabatan Kapita Laut H. Husain Alting sangat aktif ikut dan turut serta bersama Sultan H. Djafar Syah dalam penyelesaian konflik horizontal di Maluku Utara, bahkan Kapita Laut Husain Alting memimpin tim Bobato Adat ke Gane Timur Foya mafa Desa Kesayangan untuk misi perdamaian. Di desa Kesayangan pengungsi berasal dari desa Payahe dan sekitarnya, adalah bagian dari masyarakat kesultanan Tidore. Kesultanan Tidore berperan aktif dalam penyelesaian konflik horizontal di Maluku Utara.

Sederetan Nama-nama Indah Yang Pernah Memerintah Kerajaan Tidore
Periode Momole – Momole Cagarora, Momole Gumira Mabuku, Momole Tagfure
Periode Kapita – Kapita Tolamaoko, Kapita Baikole, Kapita Lufudorota, Kapita Kurjum
Periode Kolano (1108-1494) – Kolano Adkur Madero Nakel (kemudian berganti nama Sahajati), Kolano Bosa Mawange, Kolano Suhud, Kolano Balibunga (Gelar Jou Alam Macahaya), Kolano Duko Madoya (Gelar Jour Alama Makomalo), Kolano Kie Matiti (Gelar Jou Alam Maguraci), Kolano Seli, Kolano Matagena, Kolano Nuruddin (1343-1370), Kolano Hasan Syah (1372), Kolano Ciriliyati (1495-1512) kemudian berganti nama dan sebutan dari Kolano ke Sultan Ciriliyati berganti nama Djamaluddin.
Periode Sultan – Sultan Djamaluddin (1490-1512), Sultan Almansyur (1512-1526), Sultan Amirudin Iskandar Zulkarnain (King Mir) Saidil Karamah (1526-1547), Sultan Kie Mansur (1547-1569), Sultan Iskandar Syani Amirul Matium Syah (1569-1586), Sultan Amir Bifadili Sirajul Arifin alias Gapibaguna (1586-1599), Sultan Zainuddin alias Molomajimo (159901626), Sultan Alauddin alias Ngora Malao (1626-1633), Sultan Saidduddin alias Gorontalo (1633-1653), Sultan Said Abdillah (1653-1657), Sultan Malikiddin alias Mole Manginyau (1657-1659), Sultan Syaifuddin alias Jou Kota Kaicil Golofino (1659-1668), Sultan Hamjah Faharuddin alias Kaicil Seram (1689-1700), Sultan Abdul Fadlil Mansur Kaicil Maloko (1700-1707), Sultan Muhammad Said Alting (1707-1712), Sultan Hasanuddin Kaicil Garcia (1712-1728), Sultan Amir Bifadlil Aziz Muhiddin Kaicil Gebe (1728-1756), Sultan Muhammad Masúd Jamaluddin (1756-1775), Imam Abdullah bin Qadi Abdussalam (1775-1779), Sultan Muhammad Mansur Badiuddin alias Patra Alam (1779-1784), Sultan Hairul Alam Kamaluddin Asgar (Jou Lada) (1784-1797), Sultan Amiruddin Muhammad Al Mab’us Kaicil Paparangan (Nuku) (1797-1805), Sultan Zainal Abidin (Jou Maba) (1806-1810), Sultan Muhammad Taher Muljuddin (1810-1821), Sultan Ahmad Mansur Sirajuddin (1821-1857), Sultan Ahmad Syaifuddin (1857-1865), Sultan Ahmad Fatahuddin (1856-1877), Sultan Ahmad Qawiyuddin alias Syahjuan (1877-1905), Jojau Nau Muhammad Alting (1904-1928), Jojau Soleiman Doa (1928-1934), Jojau Hamdjah Fachruddin (1934-1944), Sultan Zainal Abidin Syah (1947-1967), Sultan H. Djafar Syah (1999-2012), Sultan H. Husain Sjah (2014-…..)
Sederetan nama-nama indah yang pernah memimpin Kerajaan dan Kesultanan Tidore sejak zaman momole hingga zaman kapita, zaman kolano, zaman kolonial, sampai dengan zaman kemerdekaan.
Dimasa kefakuman, kepemimpinan diambil alih oleh Imam Abdullah bin Qadhi Abdussalam menentang peraturan kolonialisme tentang penetapan pajak untuk pribumi yang besar dan harus dibayar ke pemerintah Belanda bukan kepada kerajaan. Imam Abdullah melakukan perlawanan pada akhirnya beliau ditangkap dan diasingkan sampai ke Cap Tawn Republik Afrika Selatan, setelah dibebaskan tidak pilih pulang ke Tidore, tinggal membina umat Islam yang minoritas di negeri hitam yang kejam.




percetakan kalender pangkalanbun,percetakan murah pangkalanbun,percetakan undangan pangkalanbu,percetakan termurah pangkalanbun,percetakan murah pelaihari,percetakan kalender pelaihari,percetakan undangan pelaihari,percetakan termurah pelaihari,percetakan undangan murah pelaihari,percetakan Biak murah,percetakan dompu ,percetakan murah kupang,percetakan murah sumbawa ,percetakan undanga surabaya murah, percetakan murah ,percetakan bima murah,percetakan murah FakFak,percetakan termurah bima,percetakan Kaimana,percetakan murah sorong, percetakan mataram,percetakan murah lombok,percetakan tenggarong murah,percetakan ambon murah,percetakan termurah sampit,percetakan murah Manokwari,percetakan murah Merauke, percetakan termurah surabaya,percetakan timor-timor ,percetakan termurah palangkaraya, percetakan murah papua barat, percetaka duku kupang murah surabaya, percetaka kalender surabaya muaraH, percetakan Ambon, percetakan Asmat, Percetakan Asmat Agats, percetakan babatan brosur murah surabaya, percetakan babatan murah surabaya, percetakan Badung, percetakan balas klumprik surabaya murah, percetakan Bali, percetakan balikpapan, percetakan Banda Aceh, percetakan Bandung, percetakan Banggai, percetakan Bangka Belitung, percetakan Bangkalan, percetakan bangkingan surabaya murah, percetakan Bangli, percetakan Banjarbaru, percetakan BanjarMartapura, percetakan Banjarmasin, percetakan Banten, percetakan Bantul, percetakan Banyuwangi, percetakan Barito Kuala, percetakan Batam, percetakan Batu, percetakan Batulicin, percetakan BauBau, percetakan Bekasi, percetakan Bengkulu, percetakan Berau, percetakan Biak, Percetakan Biak Numfor, percetakan Bima, percetakan Binjai, percetakan Bintan, percetakan Bitung, percetakan Blitar, percetakan Bogor, percetakan Bojonegoro, percetakan Bolaang, percetakan Bondowoso, percetakan Bone Bolango, percetakan Bontang, percetakan Borong, percetakan Botawa, Percetakan Boven Digoel, percetakan brosur hr, percetakan brosur karanagan surabaya murah, percetakan brosur karangpilang surabaya, percetakan brosur murah kedurus surabayapercetakan basuki rahmad surabaya murahpercetakan simo murah surabaya, percetakan brosur murah surabaya, percetakan brosur murah wiyung surabaya, percetakan Bukittinggi, percetakan bungkal surabaya murah, percetakan bungkal undangan murah, percetakan Buton, percetakan candi lontar murah, percetakan candi lontar undangan murah, percetakan Cilegon, percetakan Cirebon, percetakan citraland brosur murah, percetakan citraland surabaya murah, Percetakan Deiyai, percetakan Demak, percetakan Denpasar, percetakan DKI Jakarta, Percetakan Dogiyai, percetakan Dompu, percetakan Donggala, percetakan driyorejo brosur murah, percetakan duku kupan brosur murah, percetakan Ende, percetakan fakfak, percetakan Garut, percetakan gogor brosur murah surabaya, percetakan gogor murah surabaya, percetakan Gorontalo, percetakan Gowa, percetakan Gresik, percetakan Gunung Kidul, percetakan gunung sari surabaya murah, percetakan gunungsari brosur murah, percetakan Halmahera, percetakan hrmuhammad murah surabaya, percetakan Hulu Sungai, percetakan Intan Jaya, Percetakan IntanJaya, percetakan Jambi, percetakan Jawa, percetakan Jawa Barat, percetakan Jawa Tengah, percetakan Jayapura, percetakan Jayawijaya, percetakan Jember, percetakan Jepara, percetakan jeruk kalender murah, percetakan jeruk murah, percetakan jogja, percetakan Jombang, Percetakan Kaimana, Percetakan Kalender Ambon, Percetakan Kalender Asmat, Percetakan Kalender Badung, Percetakan Kalender Bali, Percetakan Kalender Balikpapan, Percetakan Kalender Banda Aceh, Percetakan Kalender Bandung, Percetakan Kalender Banggai, Percetakan Kalender Bangka Belitung, Percetakan Kalender Bangkalan, Percetakan Kalender Bangli, Percetakan Kalender Banjar Martapura, Percetakan Kalender Banjarbaru, Percetakan Kalender Banjarmasin, Percetakan Kalender Banten, Percetakan Kalender Bantul, Percetakan Kalender Banyuwangi, Percetakan Kalender Barito Kuala, Percetakan Kalender Batam, Percetakan Kalender Batu, Percetakan Kalender Batulicin, Percetakan Kalender BauBau, Percetakan Kalender Bekasi, Percetakan Kalender Bengkulu, Percetakan Kalender Berau, Percetakan Kalender Biak, Percetakan Kalender Bima, Percetakan Kalender Binjai, Percetakan Kalender Bintan, Percetakan Kalender Blitar, Percetakan Kalender Bogor, Percetakan Kalender Bojonegoro, Percetakan Kalender Bolaang, Percetakan Kalender Bondowoso, Percetakan Kalender Bone Bolango, Percetakan Kalender Bontang, Percetakan Kalender Borong, Percetakan Kalender Botawa, Percetakan Kalender Bukittinggi, Percetakan Kalender Buton, Percetakan Kalender Cilegon, Percetakan Kalender Cirebon, Percetakan Kalender Demak, Percetakan Kalender Denpasar, Percetakan Kalender DKI Jakarta, Percetakan Kalender Dompu, Percetakan Kalender Donggala, percetakan kalender driyorejo murah, Percetakan Kalender Ende, Percetakan Kalender Gorontalo, Percetakan Kalender Gowa, Percetakan Kalender Gresik, Percetakan Kalender Gunung Kidul, Percetakan Kalender Hulu Sungai, Percetakan Kalender Intan Jaya, Percetakan Kalender Jambi, Percetakan Kalender Jawa, Percetakan Kalender Jawa Tengah, Percetakan Kalender Jayapura, Percetakan Kalender Jayawijaya, Percetakan Kalender Jember, Percetakan Kalender Jepara, Percetakan Kalender jogja, Percetakan Kalender Jombang, Percetakan Kalender Kalimantan, Percetakan Kalender Kapuas, Percetakan Kalender Karangasem, Percetakan Kalender Karimun, Percetakan Kalender Kediri, Percetakan Kalender Kefamenanu, Percetakan Kalender Kendari, Percetakan Kalender Kepanjen, Percetakan Kalender Kepulauan Aru, Percetakan Kalender Kepulauan Selayar, Percetakan Kalender Kepulauan Seribu, Percetakan Kalender Ketapang, Percetakan Kalender Kigamani, Percetakan Kalender Klungkung, Percetakan Kalender Konawe, Percetakan Kalender Kotabaru, Percetakan Kalender Kotamobagu, Percetakan Kalender Kotamulia, Percetakan Kalender Kupang, Percetakan Kalender Kutai, Percetakan Kalender Labuha, Percetakan Kalender Lamongan, Percetakan Kalender Lampung, Percetakan Kalender Larantuka, Percetakan Kalender Lhokseumawe, Percetakan Kalender Lumajang, Percetakan Kalender Luwu, Percetakan Kalender Madiun, Percetakan Kalender Magelang, Percetakan Kalender Magetan, Percetakan Kalender Majalengka, Percetakan Kalender Makassar, Percetakan Kalender Malang, Percetakan Kalender Maluku, Percetakan Kalender Mamasa, Percetakan Kalender Mamuju Mamuju, Percetakan Kalender Manado, Percetakan Kalender Manggarai, Percetakan Kalender Manokwari, Percetakan Kalender Marabahan, Percetakan Kalender Marisa, Percetakan Kalender Mataram, Percetakan Kalender Maumere, Percetakan Kalender Medan, Percetakan Kalender Mentawai, Percetakan Kalender Merauke, Percetakan Kalender Metro, Percetakan Kalender Mimika, Percetakan Kalender Minahasa, Percetakan Kalender Morowali, Percetakan Kalender Muna, Percetakan Kalender Murah Ambon, Percetakan Kalender Murah Asmat, Percetakan Kalender murah aWamena, Percetakan Kalender Murah Badung, Percetakan Kalender Murah Bali, Percetakan Kalender Murah Balikpapan, Percetakan Kalender Murah Banda Aceh, Percetakan Kalender Murah Bandung, Percetakan Kalender Murah Banggai, Percetakan Kalender Murah Bangka Belitung, Percetakan Kalender Murah Bangli, Percetakan Kalender Murah Banjar Martapura, Percetakan Kalender Murah Banjarbaru, Percetakan Kalender Murah Banjarmasin, Percetakan Kalender Murah Banten, Percetakan Kalender Murah Bantul, Percetakan Kalender Murah Banyuwangi, Percetakan Kalender Murah Batam, Percetakan Kalender Murah Batu, Percetakan Kalender Murah Batulicin, Percetakan Kalender Murah BauBau, Percetakan Kalender Murah Bekasi, Percetakan Kalender Murah Bengkulu, Percetakan Kalender Murah Berau, Percetakan Kalender Murah Biak, Percetakan Kalender Murah Bima, Percetakan Kalender Murah Binjai, Percetakan Kalender Murah Bitung, Percetakan Kalender Murah Blitar, Percetakan Kalender Murah Bogor, Percetakan Kalender Murah Bojonegoro, Percetakan Kalender Murah Bolaang, Percetakan Kalender Murah Bondowoso, Percetakan Kalender Murah Bone Bolango, Percetakan Kalender Murah Bontang, Percetakan Kalender Murah Borong, Percetakan Kalender Murah Botawa, Percetakan Kalender Murah Bukittinggi, Percetakan Kalender Murah Buton, Percetakan Kalender Murah Cilegon, Percetakan Kalender Murah Cirebon, Percetakan Kalender Murah Demak, Percetakan Kalender Murah Denpasar, Percetakan Kalender Murah DKI Jakarta, Percetakan Kalender Murah Dompu, Percetakan Kalender Murah Donggala, Percetakan Kalender Murah Ende, Percetakan Kalender Murah Garut, Percetakan Kalender Murah Gorontalo, Percetakan Kalender Murah Gowa, Percetakan Kalender Murah Gresik, Percetakan Kalender Murah Halmahera, Percetakan Kalender Murah Hulu Sungai, Percetakan Kalender Murah Intan Jaya, Percetakan Kalender Murah Jambi, Percetakan Kalender Murah Jawa, Percetakan Kalender Murah Jawa Tengah, Percetakan Kalender Murah Jayapura, Percetakan Kalender Murah Jayawijaya, Percetakan Kalender Murah Jepara, Percetakan Kalender Murah jogja, Percetakan Kalender Murah Jombang, Percetakan Kalender Murah Kalimantan, Percetakan Kalender Murah Kapuas, Percetakan Kalender Murah Karangasem, Percetakan Kalender Murah Karimun, Percetakan Kalender Murah Kediri, Percetakan Kalender Murah Kefamenanu, Percetakan Kalender Murah Kendari, Percetakan Kalender Murah Kepanjen, Percetakan Kalender Murah Kepulauan Aru, Percetakan Kalender Murah Kepulauan Selayar, Percetakan Kalender Murah Kepulauan Seribu, Percetakan Kalender Murah Ketapang, Percetakan Kalender Murah Kigamani, Percetakan Kalender Murah Klungkung, Percetakan Kalender Murah Konawe, Percetakan Kalender Murah Kotabaru, Percetakan Kalender Murah Kotamobagu, Percetakan Kalender Murah Kotamulia, Percetakan Kalender Murah Kupang, Percetakan Kalender Murah Kutai, Percetakan Kalender Murah Labuha, Percetakan Kalender Murah Lamongan, Percetakan Kalender Murah Lampung, Percetakan Kalender Murah Larantuka, Percetakan Kalender Murah Lhokseumawe, Percetakan Kalender Murah Lombok, Percetakan Kalender Murah Lumajang, Percetakan Kalender Murah Luwu, Percetakan Kalender Murah Madiun, Percetakan Kalender Murah Magelang, Percetakan Kalender Murah Magetan, Percetakan Kalender Murah Majalengka, Percetakan Kalender Murah Makassar, Percetakan Kalender Murah Malang, Percetakan Kalender Murah Maluku, Percetakan Kalender Murah Mamasa, Percetakan Kalender Murah Mamuju Mamuju, Percetakan Kalender Murah Manado, Percetakan Kalender Murah Manggarai, Percetakan Kalender Murah Manokwari, Percetakan Kalender Murah Marabahan, Percetakan Kalender Murah Marisa, Percetakan Kalender Murah Mataram, Percetakan Kalender Murah Maumere, Percetakan Kalender Murah Medan, Percetakan Kalender Murah Mentawai, Percetakan Kalender Murah Merauke, Percetakan Kalender Murah Metro, Percetakan Kalender Murah Mimika, Percetakan Kalender Murah Minahasa, Percetakan Kalender Murah Morowali, Percetakan Kalender Murah Muna, Percetakan Kalender Murah Nabire, Percetakan Kalender Murah Nganjuk, Percetakan Kalender Murah Ngawi, Percetakan Kalender Murah Nias, Percetakan Kalender Murah Nusa Tenggara Barat, Percetakan Kalender Murah Nusa Tenggara Timur, Percetakan Kalender Murah Padang, Percetakan Kalender Murah Palangka Raya, Percetakan Kalender Murah Palembang, Percetakan Kalender Murah Palu, Percetakan Kalender Murah Pamekasan, Percetakan Kalender Murah Pangkajene, Percetakan Kalender Murah Papua, Percetakan Kalender Murah Parepare, Percetakan Kalender Murah Paringin, Percetakan Kalender Murah Paser, Percetakan Kalender Murah Pasuruan, Percetakan Kalender Murah Pati, Percetakan Kalender Murah Pegunungan Bintang, Percetakan Kalender Murah Pekalongan, Percetakan Kalender Murah Pekanbaru, Percetakan Kalender Murah Percetakan Kalender Murah Gianyar, Percetakan Kalender Murah Percetakan Kalender Murah Mojokerto, Percetakan Kalender Murah Percetakan Kalender Murah Ruteng, Percetakan Kalender Murah Percetakan Kalender Murah Sarmi, Percetakan Kalender Murah Percetakan KalenderMurah Purwakarta, Percetakan Kalender Murah Ponorogo, Percetakan Kalender Murah Pontianak, Percetakan Kalender Murah Poso, Percetakan Kalender Murah Praya, Percetakan Kalender Murah Puncak Jaya, Percetakan Kalender Murah Purbalingga, Percetakan Kalender Murah Rantau, Percetakan Kalender Murah Riau, Percetakan Kalender Murah Rumbia, Percetakan Kalender Murah Sabang, Percetakan Kalender Murah Salatiga, Percetakan Kalender Murah Samosir, Percetakan Kalender Murah Sampang, Percetakan Kalender Murah Sampit, Percetakan Kalender Murah Sangatta, Percetakan Kalender Murah Sangihe, Percetakan Kalender Murah Saumlaki, Percetakan Kalender Murah Sawahlunto, Percetakan Kalender Murah semarang, Percetakan Kalender Murah Sentani, Percetakan Kalender Murah Serang, Percetakan Kalender Murah Serui, Percetakan Kalender Murah Sidoarjo, Percetakan Kalender Murah Singkawang, Percetakan Kalender Murah Sleman, Percetakan Kalender Murah Soe, Percetakan Kalender Murah solo, Percetakan Kalender Murah Soron, Percetakan Kalender Murah SorongPercetakan Kalender Murah lubuklinggau, Percetakan Kalender Murah Subulussalam, Percetakan Kalender Murah Sukabumi, Percetakan Kalender Murah Sulawesi, Percetakan Kalender Murah Sumbawa Besar, Percetakan Kalender Murah Sumenep, Percetakan Kalender Murah Surakarta, Percetakan Kalender Murah Tabanan, Percetakan Kalender Murah Tambolaka, Percetakan Kalender Murah Tana Tidung, Percetakan Kalender Murah Tana Toraja, Percetakan Kalender Murah Tangerang, Percetakan Kalender Murah Tanjung Pinang, Percetakan Kalender Murah Tapanuli, Percetakan Kalender Murah Tapin, Percetakan Kalender Murah Tarakan, Percetakan Kalender Murah Tasikmalaya, Percetakan Kalender Murah Teluk Bintuni, Percetakan Kalender Murah Tenggarong, Percetakan Kalender Murah termurah cetak kalender cetak brosur cetak katalog cetak sticker cetakposter cetak undangan cetak kalender meja cetak nota cetak amplop cetak outdoor cetak indoor pin sablon , Percetakan Kalender Murah Tidore, Percetakan Kalender Murah timika, Percetakan Kalender Murah Timor Tengah, Percetakan Kalender Murah ToliToli, Percetakan Kalender Murah Tomohon, Percetakan Kalender Murah Trenggalek, Percetakan Kalender Murah Tual, Percetakan Kalender Murah Tuban, Percetakan Kalender Murah Wakatobi, Percetakan Kalender Murah Wates, Percetakan Kalender Murah Weda, Percetakan Kalender Murah Wondama, Percetakan Kalender Murah yogyakarta, Percetakan Kalender MurahBangkalan, Percetakan Kalender MurahPacitan, Percetakan Kalender MurahPangkal Pinang, Percetakan Kalender MurahSingaraja, Percetakan Kalender MurahSitubondo, Percetakan Kalender MurahTernate, Percetakan Kalender MurahWonosari, Percetakan Kalender Nabire, Percetakan Kalender Ngawi, Percetakan Kalender Nias, Percetakan Kalender Nunukan, Percetakan Kalender Nusa Tenggara Barat, Percetakan Kalender Nusa Tenggara Timur, Percetakan Kalender Pacitan, Percetakan Kalender Palangka Raya, Percetakan Kalender Palembang, Percetakan Kalender Palopo, Percetakan Kalender Palu, Percetakan Kalender Pamekasan, Percetakan Kalender Pangkajene, Percetakan Kalender Pangkal Pinang, Percetakan Kalender Papua, Percetakan Kalender Parepare, Percetakan Kalender Paringin, Percetakan Kalender Paser, Percetakan Kalender Pasuruan, Percetakan Kalender Pati, Percetakan Kalender Pegunungan Bintang, Percetakan Kalender Pekalongan, Percetakan Kalender Pekanbaru, Percetakan Kalender Percetakan Kalender Gianyar, Percetakan Kalender Percetakan Kalender Mojokerto, Percetakan Kalender Percetakan Kalender Purwakarta, Percetakan Kalender Percetakan Kalender Ruteng, Percetakan Kalender Percetakan Kalender Sarmi, Percetakan Kalender Ponorogo, Percetakan Kalender Pontianak, Percetakan Kalender Poso, Percetakan Kalender Praya, Percetakan Kalender Probolinggo, Percetakan Kalender Puncak Jaya, Percetakan Kalender Rantau, Percetakan Kalender Riau, Percetakan Kalender Rumbia, Percetakan Kalender Sabang, Percetakan Kalender Samarinda, Percetakan Kalender Samosir, Percetakan Kalender Sampang, Percetakan Kalender Sampit, Percetakan Kalender Sangatta, Percetakan Kalender Sangihe, Percetakan Kalender Saumlaki, Percetakan Kalender Sawahlunto, Percetakan Kalender Seba, Percetakan Kalender semarang, Percetakan Kalender Sentani, Percetakan Kalender Serang, Percetakan Kalender Serui, Percetakan Kalender Sidoarjo, Percetakan Kalender Singkawang, Percetakan Kalender Situbondo, Percetakan Kalender Sleman, Percetakan Kalender Soe, Percetakan Kalender solo, Percetakan Kalender Soron, Percetakan Kalender SorongPercetakanKalender lubuklinggau, Percetakan Kalender Subulussalam, Percetakan Kalender Sulawesi, Percetakan Kalender Sumbawa Besar, Percetakan Kalender Sumedang, Percetakan Kalender Sumenep, Percetakan Kalender Tabanan, Percetakan Kalender Tambolaka, Percetakan Kalender Tana Tidung, Percetakan Kalender Tana Toraja, Percetakan Kalender Tangerang, Percetakan Kalender Tanjung Pinang, Percetakan Kalender Tapanuli, Percetakan Kalender Tapin, Percetakan Kalender Tasikmalaya, Percetakan Kalender Teluk Bintuni, Percetakan Kalender Tenggarong, Percetakan Kalender termurah cetak kalendercetak brosur cetak katalog cetak sticker cetak poster cetak undangan cetakkalender meja cetak nota cetak amplop cetak outdoor cetak indoor pin sablonbaju sab, Percetakan Kalender Ternate, Percetakan Kalender Tidore, Percetakan Kalender timika, Percetakan Kalender Timor Tengah, Percetakan Kalender Tomohon, Percetakan Kalender Tual, Percetakan Kalender Tuban, Percetakan Kalender Wakatobi, Percetakan Kalender Wates, Percetakan Kalender Weda, Percetakan Kalender Wondama, Percetakan Kalender Wonosari, Percetakan Kalender yogyakarta, Percetakan KalenderBitung, Percetakan KalenderGarut, Percetakan KalenderHalmahera, Percetakan KalenderJawa Barat, Percetakan KalenderLombok, Percetakan KalenderMurah Barito Kuala, Percetakan KalenderMurah Jawa Barat, Percetakan KalenderMurah Jember, Percetakan KalenderMurah Palopo, Percetakan KalenderNganjuk, Percetakan KalenderPurbalingga, Percetakan KalenderSalatiga, Percetakan KalenderSingaraja, Percetakan KalenderSukabumi, Percetakan KalenderTarakan, Percetakan KalenderTrenggalek, Percetakan KalenderWamena, percetakan Kalimantan, percetakan Kapuas, percetakan karangan murah surabaya, percetakan Karangasem, percetakan karangpilang surabaya murah, percetakan Karimun, percetakan katalog driyorejo murah, percetakan katalog murah surabaya, percetakan kebraon undangan murah, percetakan Kediri, percetakan kedurus surabaya murah, Percetakan Keerom, percetakan kemelaten surabaya murahj, percetakan kenbraon murah surabaya, percetakan Kendari, percetakan kenjeran brosur murah, percetakan kenjeran murah, percetakan Kepanjen, percetakan Kepulauan Selayar, percetakan Kepulauan Seribu, Percetakan Kepulauan Yapen, percetakan KepulauanAru, percetakan Kigamani, percetakan Klungkung, percetakan Konawe, percetakan Kotabaru, percetakan Kotamobagu, percetakan Kotamulia, percetakan Kupang, percetakan Kutai, percetakan Labuha, percetakan lakarsantri murah, percetakan lakarsantri undangan murah, percetakan Lamongan, percetakan Lampung, Percetakan Lanny Jaya, percetakan Larantuka, percetakan Lhokseumawe, percetakan lidah wetan brosur murah surabaya, percetakan lidah wetan murah surabaya, percetakan Lombok, percetakan Lumajang, percetakan Luwu, percetakan made surabaya murah, percetakan made undangan murah, percetakan Madiun, percetakan Magelang, percetakan Magetan, percetakan Majalengka, percetakan Makassar, percetakan Malang, percetakan Maluku, percetakan Mamasa, Percetakan Mamberamo Raya, Percetakan MamberamoTengah, percetakan Mamuju Mamuju, percetakan Manado, percetakan Manggarai, percetakan Manokwari, percetakan manukan murah surabaya, Percetakan Mappi, percetakan Marabahan, percetakan Marisa, percetakan Mataram, percetakan Maumere, Percetakan Maybrat, percetakan Medan, percetakan menganti kalender murah, percetakan menganti murah, percetakan Mentawai, percetakan Merauke, percetakan Metro, percetakan Mimika, percetakan Minahasa, percetakan Muna, percetakan murah ambon, percetakan murah Asmat, percetakan murah Badung, percetakan murah Bali, PERCETAKAN MURAH BALIKPAPAN, percetakan murah Banda Aceh, percetakan murah Bandung, percetakan murah Banggai, percetakan murah Bangka Belitung, percetakan murah Bangkalan, percetakan murah Bangli, percetakan murah Banjar Martapura, percetakan murah Banjarbaru, percetakan murah Banten, percetakan murah Bantul, percetakan murah Banyuwangi, percetakan murah Barito Kuala, percetakan murah Batu, percetakan murah Batulicin, percetakan murah Bekasi, percetakan murah Bengkulu, percetakan murah Berau, percetakan murah Biak, percetakan murah Bima, percetakan murah Bintan, percetakan murah Bitung, percetakan murah Blitar, percetakan murah Bogor, percetakan murah Bojonegoro, percetakan murah Bondowoso, percetakan murah Bone Bolango, percetakan murah Bontang, percetakan murah Borong, percetakan murah Botawa, percetakan murah Bukittinggi, percetakan murah Buton, percetakan murah Cilegon, percetakan murah Cirebon, percetakan murah Demak, percetakan murah DKI Jakarta, percetakan murah Dompu, percetakan murah Donggala, percetakan murah Ende, percetakan murah Garut, percetakan murah Gorontalo, percetakan murah Gowa, percetakan murah Gresik, percetakan murah Halmahera, percetakan murah Hulu Sungai, percetakan murah Intan Jaya, percetakan murah Jambi, percetakan murah Jawa, percetakan murah Jawa Barat, percetakan murah Jawa Tengah, percetakan murah Jayapura, percetakan murah Jayawijaya, percetakan murah Jepara, percetakan murah jogja, percetakan murah Jombang, percetakan murah Kalimantan, percetakan murah Kapuas, percetakan murah Karangasem, percetakan murah Karimun, percetakan murah Kediri, percetakan murah Kefamenanu, percetakan murah Kendari, percetakan murah Kepanjen, percetakan murah Kepulauan Aru, percetakan murah Kepulauan Selayar, percetakan murah Kepulauan Seribu, percetakan murah Ketapang, percetakan murah Kigamani, percetakan murah Klungkung, percetakan murah Konawe, percetakan murah Kotabaru, percetakan murah Kotamobagu, percetakan murah Kotamulia, percetakan murah Kupang, percetakan murah Kutai, percetakan murah Labuha, percetakan murah Lamongan, percetakan murah Lampung, percetakan murah Larantuka, percetakan murah Lhokseumawe, percetakan murah Lombok, percetakan murah Lumajang, percetakan murah Luwu, percetakan murah Madiun, percetakan murah Magelang, percetakan murah Magetan, percetakan murah Majalengka, percetakan murah Makassar, percetakan murah Malang, percetakan murah Maluku, percetakan murah Mamasa, percetakan murah Mamuju Mamuju, percetakan murah Manado, percetakan murah Manggarai, percetakan murah Manokwari, percetakan murah Marabahan, percetakan murah Marisa, percetakan murah Mataram, percetakan murah Maumere, percetakan murah Medan, percetakan murah Mentawai, percetakan murah Merauke, percetakan murah Metro, percetakan murah Mimika, percetakan murah Minahasa, percetakan murah Muna, percetakan murah Nabire, percetakan murah Nganjuk, percetakan murah Ngawi, percetakan murah Nias, percetakan murah Nunukan, percetakan murah Nusa Tenggara Barat, percetakan murah Nusa Tenggara Timur, percetakan murah Pacitan, percetakan murah Padang, percetakan murah Palangka Raya, percetakan murah Palembang, percetakan murah Palopo, percetakan murah Palu, percetakan murah Pamekasan, percetakan murah Pangkajene, percetakan murah Pangkal Pinang, percetakan murah Papua, percetakan murah Parepare, percetakan murah Paringin, percetakan murah Pasuruan, percetakan murah Pati, percetakan murah Pegunungan Bintang, percetakan murah Pekalongan, percetakan murah Pekanbaru, percetakan murah percetakan murah Gianyar, percetakan murah percetakan murah Purwakarta, percetakan murah percetakan murah Ruteng, percetakan murah percetakan murah Sarmi, percetakan murah percetakan murahMojokerto, percetakan murah Pontianak, percetakan murah Poso, percetakan murah Praya, percetakan murah Probolinggo, percetakan murah Puncak Jaya, percetakan murah Purbalingga, percetakan murah Rantau, percetakan murah Riau, percetakan murah Rumbia, percetakan murah Sabang, percetakan murah Salatiga, percetakan murah Samarinda, percetakan murah Samosir, percetakan murah Sampang, percetakan murah Sampit, percetakan murah Sangatta, percetakan murah Sangihe, percetakan murah Saumlaki, percetakan murah Sawahlunto, percetakan murah Seba, percetakan murah semarang, percetakan murah Sentani, percetakan murah Serang, percetakan murah Serui, percetakan murah Sidoarjo, percetakan murah Singaraja, percetakan murah Singkawang, percetakan murah Situbondo, percetakan murah Sleman, percetakan murah solo, percetakan murah Soron, Percetakan Murah Sorong, percetakan murah Subulussalam, percetakan murah Sukabumi, percetakan murah Sulawesi, percetakan murah Sumbawa Besar, percetakan murah Sumedang, percetakan murah Sumenep, percetakan murah Surakarta, percetakan murah Tabanan, percetakan murah Tambolaka, percetakan murah Tana Tidung, percetakan murah Tana Toraja, percetakan murah Tangerang, percetakan murah Tanjung Pinang, percetakan murah Tapin, percetakan murah Tarakan, percetakan murah Teluk Bintuni, percetakan murah Tenggarong, percetakan murah termurah cetak kalender cetak brosur cetak katalog cetak sticker cetak poster cetak undangan cetak kalender meja cetak nota cetak amplop cetak outdoor cetak indoor pin sablon baju sab, percetakan murah Ternate, percetakan murah Tidore, percetakan murah timika, percetakan murah Timor Tengah, percetakan murah ToliToli, percetakan murah Trenggalek, percetakan murah Tual, percetakan murah Tulungagung, percetakan murah Wakatobi, percetakan murah Wamena, percetakan murah Wates, percetakan murah Weda, percetakan murah Wondama, percetakan murah Wonosari, percetakan murah yogyakarta, percetakan murahBatam, percetakan murahBauBau, percetakan murahBinjai, percetakan murahDenpasar, percetakan murahJember, percetakan murahMorowali, Percetakan Murahmulia, percetakan murahPaser, percetakan murahSorongpercetakan murah lubuklinggau, percetakan murahTomohon, percetakan Nabire, Percetakan Nduga, percetakan Nganjuk, percetakan Nias, percetakan Nunukan, percetakan Nusa Tenggara Barat, percetakan Nusa Tenggara Timur, percetakan Pacitan, percetakan Padang, percetakan Palangka Raya, percetakan Palembang, percetakan Palopo, percetakan Palu, percetakan Pamekasan, percetakan Pangkajene, Percetakan Paniai, percetakan Papua, percetakan Parepare, percetakan Paringin, percetakan Paser, percetakan Pasuruan, percetakan Pati, percetakan Pegunungan Bintang, percetakan Pekalongan, percetakan Pekanbaru, percetakan percetakan Mojokerto, percetakan percetakan Purwakarta, percetakan percetakan Ruteng, percetakan percetakan Sarmi, percetakan Ponorogo, percetakan Pontianak, percetakan Poso, percetakan Praya, percetakan Probolinggo, Percetakan Puncak, percetakan Puncak Jaya, percetakan Purbalingga, percetakan Rantau, percetakan Riau, percetakan Rumbia, percetakan rungkut brosur surabaya, percetakan rungkut penjaringan murah surabaya, percetakan rungkut penjaringan undangan surabaya murah, percetakan Sabang, percetakan Salatiga, percetakan Samarinda, percetakan sambikerep surabaya murah, percetakan sambikerep undangan murah, percetakan Sampang, percetakan Sampit, percetakan Sangatta, percetakan Sangihe, Percetakan Sarmi, percetakan Saumlaki, percetakan Sawahlunto, percetakan semarang, percetakan Sentani, percetakan Serang, percetakan Serui, percetakan Sidoarjo, percetakan simo brosur murah, percetakan Singaraja, percetakan Singkawang, percetakan Situbondo, percetakan Sleman, percetakan Soe, percetakan solo, percetakan Soron, percetakan Sorong, percetakan sorong selatan, percetakan Sorongpercetakan lubuklinggau, percetakan sticker surabaya, percetakan Subulussalam, percetakan Sukabumi, percetakan Sulawesi, percetakan Sumbawa Besar, percetakan Sumedang, percetakan Sumenep, Percetakan Supiori, percetakan Surakarta, percetakan Tabanan, percetakan Tambolaka, Percetakan Tambrauw, percetakan Tana Tidung, percetakan Tangerang, percetakan Tanjung Pinang, percetakan Tapin, percetakan Tarakan, percetakan Tasikmalaya, percetakan Teluk Bintuni, Percetakan Teluk Wondama, percetakan Tenggarong, percetakan termurah cetak kalender cetak brosur cetak katalog cetak sticker cetak poster cetakundangan cetak kalender meja cetak nota cetak amplop cetak outdoor cetak indoor pin sablon baju sablon ge, percetakan Ternate, percetakan Tidore, percetakan timika, percetakan Timor Tengah, Percetakan Tolikara, percetakan ToliToli, percetakan Tomohon, percetakan Trenggalek, percetakan Tual, percetakan Tuban, percetakan Tulungagung, percetakan undangan babatan surabaya murah, percetakan undangan kenjeran murah, percetakan undangan lidah wetan murah, percetakan undangan murah surabaya, percetakan Wakatobi, percetakan Wamena, Percetakan Waropen, percetakan Wates, percetakan Weda, percetakan wiyung murah surabaya, percetakan Wondama, percetakan Wonosari, Percetakan Yahukimo, Percetakan Yalimo, percetakan yogyakarta, percetakandriyorejo murah, PercetakanKalender Murah Bintan, PercetakanKalender Murah Gunung Kidul, PercetakanKalender Murah Nunukan, PercetakanKalender Murah Probolinggo, PercetakanKalender Murah Samarinda, Percetakan Kalender Murah Seba, PercetakanKalender Murah Sumedang, PercetakanKalender Murah Tulungagung, PercetakanKalender Padang, PercetakanKalender Surakarta, PercetakanKalender ToliToli, PercetakanKalender Tulungagung, percetakanKefamenanu, percetakanKetapang, percetakanMorowali, percetakanmurah Banjarmasin, percetakanmurah Bolaang, percetakanmurah Gunung Kidul, percetakan murah Ponorogo, percetakanmurah Soe, percetakanmurah Tapanuli, percetakanmurah Tasikmalaya, percetakanmurah Tuban, percetakan Ngawi, percetakan Pangkal Pinang MURAH, percetakan percetakan Gianyar, Percetakan Raja Ampat, percetakanSamosir, percetakanSeba, percetakanTana Toraja, percetakanTapanuli, percetaklan kemelaten surabaya, percetan rungkut surabaya murah, perectakan manukan brosur murah surabaya, perectakan rungkut penjaringan brosur murah,PERCETAKAN Rasiei MURAH,PERCETAKAN Sarmi MURAH,PERCETAKAN Sentani MURAH,PERCETAKAN serui MURAH, PERCETAKAN Sorendiweri MURAH,PERCETAKAN Sorong MURAH, PERCETAKAN Sugapa MURAH,PERCETAKAN Sumohai MURAH, PERCETAKAN Tanah Merah MURAH, PERCETAKAN Teminabuan MURAH,PERCETAKAN MURAH Tigi MURAH,PERCETAKAN MURAH Timika,PERCETAKAN MURAH Tiom, PERCETAKAN MURAH Waisai,PERCETAKAN MURAH Wamena,PERCETAKAN MURAH Waris,percetakan murah kintap,percetakan kalender kintap,percetakan undangan kintap,percetakan brosur kintap,percetakan sticker kintap,percetakan kintap murah,percetakan darmo surabaya murah,percetakan kalender murah surabaya,percetakan sukolilo surabaya murah,percetakan sukolilo surabaya murah kalender,percetakan undangan sukolilo surabaya,percetakan sukomanunggal murah,percetakan sukomanunggal surabaya kalender,percetakan sukomanunggal brosur,percetakan kebraon surabaya murah,percetakan kedurus surabaya murah,percetakan wiyung surabaya kalender,percetakan kara surabaya murah,percetakan kara surabaya kalender,percetakan jambangan murah,percetakan jambangan murah surabaya,percetakan pakuwon surabaya,percetakan pakuwon kalender surabaya,percetakan undangan pakuwon surabaya,percetakan sepanjang murah sidoarjo,percetakan sepanjang sidoarjo kalender,percetakan rungkut surabaya murah,percetakan rungkut kalender surabaya,percetakan basuki rahmad surabaya murah,percetakan basuki rahmad surabaya kalender,percetakan basuki rahmad surabaya brosur,percetakan perak barat surabaya,percetakan perat timur surabaya,percetakan perak kalender,percetakan perak brosur surabaya,percetakan undangan perak murah surabaya,percetakan maijensungkono surabaya murah,percetakan brosur maijensungkono murah surabaya,percetakan maijensungkono kartu nama surabaya,percetakan barito selatan,percetakan barito selatan murah,percetakan barito selatan kalender,percetakan barito selatan undangan,percetakan barito timur,percetakan barito timur murah,percetakan barito timur kalender,percetakan barito timur undangan,percetakan barito utara,percetakan barito utara murah,percetakan barito utara kalender percetakan barito utara undangan,percetakan gunung mas,percetakan undangan gunung mas,percetakan gunung mas kalender,percetakan kapuas,percetakan kapuas kalender,percetakan undangan kapuas,percetakan katingan,percetakan katingan murah,percetakan katingan kalender,percetakan katingan undangan,percetakan kota palangkaraya,percetakan kota palangkaraya murah,percetakan kota palangkaraya kalender, percetakan kota palangkaraya undangan,percetakan kota waringi barat,percetakan kota kota waringi barat murah,percetakan kota waringi barat kalender, percetakan kota kota waringi barat undangan,percetakan kota waringi timur,percetakan kota kota waringi timur murah,percetakan kota waringi timur kalender, percetakan kota waringi timur undangan,percetakan lambadau,percetakan lambadau murah,percetakan lambadau kalender, percetakan lambadau undangan,percetakan murung raya,percetakan murung raya murah,percetakan murung raya kalender, percetakan murung raya undangan,percetakan pulau pisau,percetakan pulau pisau murah,percetakan pulau pisau kalender, percetakan pulau pisau undangan,percetakan seruyan murah,percetakan seruyan kalender, percetakan seruyan undangan,percetakan sukamara,percetakan murah sukamara, percetakan sukamara kalender, percetakan sukamara undangan,percetakan tapin,percetakan murah tapin, percetakan tapin kalender, percetakan tapin undangan,percetakan tanah laut,percetakan murah tanah laut, percetakan tanah laut kalender, percetakan tabalog murah undangan,percetakan tabalog,percetakan murah tabalog, percetakan tabalog kalender, percetakan tabalog undangan,percetakan tanah bambu murah undangan,percetakan tanah bambu,percetakan murah tanah bambu, percetakan tanah bambu kalender, percetakan tanah bambu undangan,percetakan kota banjar baru murah undangan,percetakan kota banjar baru,percetakan murah kota banjar baru, percetakan kota banjar baru kalender, percetakan kota banjar baru undangan,percetakan hulu sungai utara murah undangan,percetakan hulu sungai utara,percetakan murah hulu sungai utara, percetakan hulu sungai utara kalender, percetakan hulu sungai selatan undangan,percetakan hulu sungai selatan murah undangan,percetakan hulu sungai selatan,percetakan murah hulu sungai selatan, percetakan hulu sungai selatan kalender, percetakan hulu sungai selatan undangan,percetakan hulu sungai selatan murah undangan,percetakan hulu sungai selatan,percetakan murah hulu sungai selatan, percetakan hulu sungai selatan kalender, percetakan hulu sungai selatan undangan,percetakan barito kuala murah undangan,percetakan barito kuala,percetakan murah barito kuala, percetakan barito kuala kalender, percetakan barito kuala undangan,percetakan balagan murah undangan,percetakan balagan,percetakan murahbalagan, percetakan balagan kalender, percetakan balagan undangan,percetakan bungo,percetakan bungo murah,percetakan bungo termurah,percetakan bungo undangan,percetakan bungo poster,percetakan bungo kalender,percetakan bungo brosur,percetakan bungo buku,percetakan bungo buku agenda,percetakan bungo buku kenangan,percetakan bungo katalog,percetakan bungo sticker,percetakan bungo kalender meja,percetakan kerinci,percetakan kerinci murah,percetakan kerinci termurah,percetakan kerinci undangan,percetakan kerinci poster,percetakan kerinci kalender,percetakan kerinci brosur,percetakan kerinci buku,percetakan kerinci buku agenda,percetakan kerinci buku kenangan,percetakan kerinci katalog,percetakan kerinci sticker,percetakan kerinci kalender meja,percetakan kota jambi,percetakan kota jambi murah,percetakan kota jambi termurah,percetakan kota jambi undangan,percetakan kota jambi poster,percetakan kota jambi kalender,percetakan kota jambi brosur,percetakan kota jambi buku,percetakan kota jambi buku agenda,percetakan kota jambi buku kenangan,percetakan kota jambi katalog,percetakan kota jambi sticker,percetakan kota jambi kalender meja,percetakan merangin,percetakan merangin murah,percetakan merangin termurah,percetakan merangin undangan,percetakan merangin poster,percetakan merangin kalender,percetakan merangin brosur,percetakan merangin buku,percetakan merangin buku agenda,percetakan merangin buku kenangan,percetakan merangin katalog,percetakan merangin sticker,percetakan merangin kalender meja,percetakan muaro jambi,percetakan muaro jambi murah,percetakan muaro jambi termurah,percetakan muaro jambi undangan,percetakan muaro jambi poster,percetakan muaro jambi kalender,percetakan muaro jambi brosur,percetakan muaro jambi buku,percetakan muaro jambi buku agenda,percetakan muaro jambi buku kenangan,percetakan muaro jambi katalog,percetakan muaro jambi sticker,percetakan muaro jambi kalender meja,percetakan sarolangun,percetakan sarolangun murah,percetakan sarolangun termurah,percetakan sarolangun undangan,percetakan sarolangun poster,percetakan sarolangun kalender,percetakan sarolangun brosur,percetakan sarolangun buku,percetakan sarolangun buku agenda,percetakan sarolangun buku kenangan,percetakan sarolangun katalog,percetakan sarolangun sticker,percetakan sarolangun kalender meja,percetakan tanjung jabung barat,percetakan tanjung jabung barat murah,percetakan tanjung jabung barat termurah,percetakan tanjung jabung barat undangan,percetakan tanjung jabung barat poster,percetakan tanjung jabung barat kalender,percetakan tanjung jabung barat,percetakan tanjung jabung barat buku,percetakan tanjung jabung barat buku agenda,percetakan tanjung jabung barat buku kenangan,percetakan tanjung jabung barat katalog,percetakan tanjung jabung barat sticker,percetakan tanjung jabung barat kalender meja,percetakan tanjung jabung timur,percetakan tanjung jabung timur murah,percetakan tanjung jabung timur termurah,percetakan tanjung jabung timur undangan,percetakan tanjung jabung timur poster,percetakan tanjung jabung timur kalender,percetakan tanjung jabung timur brosur,percetakan tanjung jabung timur buku,percetakan tanjung jabung timur buku agenda,percetakan tanjung jabung timur buku kenangan,percetakan tanjung jabung timur katalog,percetakan tanjung jabung timur sticker,percetakan tanjung jabung timur kalender meja,percetakan tebo,percetakan tebo murah,percetakan tebo termurah,percetakan tebo undangan,percetakan tebo poster,percetakan tebo kalender,percetakan tebo brosur,percetakan tebo buku,percetakan tebo buku agenda,percetakan tebo buku kenangan,percetakan tebo katalog,percetakan tebo sticker,percetakan tebo kalender meja,percetakan sintang,percetakan sintang murah,percetakan sintang termurah,percetakan sintang undangan,percetakan sintang poster,percetakan sintang kalender,percetakan sintang brosur,percetakan sintang buku,percetakan sintang buku agenda,percetakan sintang buku kenangan,percetakan sintang katalog,percetakan sintang sticker,percetakan sintang kalender meja,percetakan sekadau,percetakan sekadau murah,percetakan sekadau termurah,percetakan sekadau undangan,percetakan sekadau poster,percetakan sekadau kalender,percetakan sekadau brosur,percetakan sekadau buku,percetakan sekadau buku agenda,percetakan sekadau buku kenangan,percetakan sekadau katalog,percetakan sekadau sticker,percetakan sekadau kalender meja,percetakan sanggau,percetakan sanggau murah,percetakan sanggau termurah,percetakan sanggau undangan,percetakan sanggau poster,percetakan sanggau kalender,percetakan sanggau brosur,percetakan sanggau buku,percetakan sanggau buku agenda,percetakan sanggau buku kenangan,percetakan sanggau katalog,percetakan sanggau sticker,percetakan sanggau kalender meja,percetakan sambas,percetakan sambas murah,percetakan sambas termurah,percetakan sambas undangan,percetakan sambas poster,percetakan sambas kalender,percetakan sambas brosur,percetakan sambas buku,percetakan sambas buku agenda,percetakan sambas buku kenangan,percetakan sambas katalog,percetakan sambas sticker,percetakan sambas kalender meja,percetakan melawi,percetakan melawi murah,percetakan melawi termurah,percetakan melawi undangan,percetakan melawi poster,percetakan melawi kalender,percetakan melawi brosur,percetakan melawi buku,percetakan melawi buku agenda,percetakan melawi buku kenangan,percetakan melawi katalog,percetakan melawi sticker,percetakan melawi kalender meja,percetakan pontianak,percetakan pontianak murah,percetakan pontianak termurah,percetakan pontianak undangan,percetakan pontianak poster,percetakan pontianak kalender,percetakan pontianak brosur,percetakan pontianak buku,percetakan pontianak buku agenda,percetakan pontianak buku kenangan,percetakan pontianak katalog,percetakan pontianak sticker,percetakan pontianak kalender meja,percetakan landak,percetakan landak murah,percetakan landak termurah,percetakan landak undangan,percetakan landak poster,percetakan landak kalender,percetakan landak brosur,percetakan landak buku,percetakan landak buku agenda,percetakan landak buku kenangan,percetakan landak katalog,percetakan landak sticker,percetakan landak kalender meja,percetakan kota singkawang,percetakan kota singkawang murah,percetakan kota singkawang termurah,percetakan kota singkawang undangan,percetakan kota singkawang poster,percetakan kota singkawang kalender,percetakan kota singkawang brosur,percetakan kota singkawang buku,percetakan kota singkawang buku agenda,percetakan kota singkawang buku kenangan,percetakan kota singkawang katalog,percetakan kota singkawang sticker,percetakan kota singkawang kalender meja,percetakan kota pontianak,percetakan kota pontianak murah,percetakan kota pontianak termurah,percetakan kota pontianak undangan,percetakan kota pontianak poster,percetakan kota pontianak kalender,percetakan kota pontianak brosur,percetakan kota pontianak buku,percetakan kota pontianak buku agenda,percetakan kota pontianak buku kenangan,percetakan kota pontianak katalog,percetakan kota pontianak sticker,percetakan kota pontianak kalender meja,percetakan ketapang,percetakan ketapang murah,percetakan ketapang termurah,percetakan ketapang undangan,percetakan ketapang poster,percetakan ketapang kalender,percetakan ketapang brosur,percetakan ketapang buku,percetakan ketapang buku agenda,percetakan ketapang buku kenangan,percetakan ketapang katalog,percetakan ketapang sticker,percetakan ketapang kalender meja,percetakan kayong utara,percetakan kayong utara murah,percetakan kayong utara termurah,percetakan kayong utara undangan,percetakan kayong utara poster,percetakan kayong utara kalender,percetakan kayong utara brosur,percetakan kayong utara buku,percetakan kayong utara buku agenda,percetakan kayong utara buku kenangan,percetakan kayong utara katalog,percetakan kayong utara sticker,percetakan kayong utara kalender meja,percetakan kapuas hulu,percetakan kapuas hulu murah,percetakan kapuas hulu termurah,percetakan kapuas hulu undangan,percetakan kapuas hulu poster,percetakan kapuas hulu kalender,percetakan kapuas hulu brosur,percetakan kapuas hulu buku,percetakan kapuas hulu buku agenda,percetakan kapuas hulu buku kenangan,percetakan kapuas hulu katalog,percetakan kapuas hulu sticker,percetakan kapuas hulu kalender meja,percetakan bengkayang,percetakan bengkayang murah,percetakan bengkayang termurah,percetakan bengkayang undangan,percetakan bengkayang poster,percetakan bengkayang kalender,percetakan bengkayang brosur,percetakan bengkayang buku,percetakan bengkayang buku agenda,percetakan bengkayang buku kenangan,percetakan bengkayang katalog,percetakan bengkayang sticker,percetakan bengkayang kalender meja,percetakan balangan,percetakan balangan,percetakan balangan murah,percetakan balangan termurah,percetakan balangan undangan,percetakan balangan poster,percetakan balangan kalender,percetakan balangan brosur,percetakan balangan buku,percetakan balangan buku agenda,percetakan balangan buku kenangan,percetakan balangan katalog,percetakan balangan sticker,percetakan balangan kalender meja,percetakan banjar,percetakan banjar,percetakan banjar murah,percetakan banjar termurah,percetakan banjar undangan,percetakan banjar poster,percetakan banjar kalender,percetakan banjar brosur,percetakan banjar buku,percetakan banjar buku agenda,percetakan banjar buku kenangan,percetakan banjar katalog,percetakan banjar sticker,percetakan banjar kalender meja,percetakan barito kuala,percetakan barito kuala,percetakan barito kuala murah,percetakan barito kuala termurah,percetakan barito kuala undangan,percetakan barito kuala poster,percetakan barito kuala kalender,percetakan barito kuala brosur,percetakan barito kuala buku,percetakan barito kuala buku agenda,percetakan barito kuala buku kenangan,percetakan barito kuala katalog,percetakan barito kuala sticker,percetakan barito kuala kalender meja,percetakan hulu sungai selatan,percetakan hulu sungai selatan,percetakan hulu sungai selatan murah,percetakan hulu sungai selatan termurah,percetakan hulu sungai selatan undangan,percetakan hulu sungai selatan poster,percetakan hulu sungai selatan kalender,percetakan hulu sungai selatan brosur,percetakan hulu sungai selatan buku,percetakan hulu sungai selatan buku agenda,percetakan hulu sungai selatan buku kenangan,percetakan hulu sungai selatan katalog,percetakan hulu sungai selatan sticker,percetakan hulu sungai selatan kalender meja,percetakan hulu sungai tengah,percetakan hulu sungai tengah,percetakan hulu sungai tengah murah,percetakan hulu sungai tengah termurah,percetakan hulu sungai tengah undangan,percetakan hulu sungai tengah poster,percetakan hulu sungai tengah kalender,percetakan hulu sungai tengah brosur,percetakan hulu sungai tengah buku,percetakan hulu sungai tengah buku agenda,percetakan hulu sungai tengah buku kenangan,percetakan hulu sungai tengah katalog,percetakan hulu sungai tengah sticker,percetakan hulu sungai tengah kalender meja,percetakan hulu sungai utara,percetakan hulu sungai utara,percetakan hulu sungai utara murah,percetakan hulu sungai utara termurah,percetakan hulu sungai utara undangan,percetakan hulu sungai utara poster,percetakan hulu sungai utara kalender,percetakan hulu sungai utara brosur,percetakan hulu sungai utara buku,percetakan hulu sungai utara buku agenda,percetakan hulu sungai utara buku kenangan,percetakan hulu sungai utara katalog,percetakan hulu sungai utara sticker,percetakan hulu sungai utara kalender meja,percetakan kota banjarbaru,percetakan kota banjarbaru,percetakan kota banjarbaru murah,percetakan kota banjarbaru termurah,percetakan kota banjarbaru undangan,percetakan kota banjarbaru poster,percetakan kota banjarbaru kalender,percetakan kota banjarbaru brosur,percetakan kota banjarbaru buku,percetakan kota banjarbaru buku agenda,percetakan kota banjarbaru buku kenangan,percetakan kota banjarbaru katalog,percetakan kota banjarbaru sticker,percetakan kota banjarbaru kalender meja,percetakan kota banjarmasin,percetakan kota banjarmasin,percetakan kota banjarmasin murah,percetakan kota banjarmasin termurah,percetakan kota banjarmasin undangan,percetakan kota banjarmasin poster,percetakan kota banjarmasin kalender,percetakan kota banjarmasin brosur,percetakan kota banjarmasin buku,percetakan kota banjarmasin buku agenda,percetakan kota banjarmasin buku kenangan,percetakan kota banjarmasin katalog,percetakan kota banjarmasin sticker,percetakan kota banjarmasin kalender meja,percetakan kota baru,percetakan kota barukota baru,percetakan kota baru murah,percetakan kota baru termurah,percetakan kota baru undangan,percetakan kota baru poster,percetakan kota baru kalender,percetakan kota baru brosur,percetakan kota baru buku,percetakan kota baru buku agenda,percetakan kota baru buku kenangan,percetakan kota baru katalog,percetakan kota baru sticker,percetakan kota baru kalender meja,percetakan tabalong,percetakan tabalong,percetakan tabalong murah,percetakan tabalong termurah,percetakan tabalong undangan,percetakan tabalong poster,percetakan tabalong kalender,percetakan tabalong brosur,percetakan tabalong buku,percetakan tabalong buku agenda,percetakan tabalong buku kenangan,percetakan tabalong katalog,percetakan tabalong sticker,percetakan tabalong kalender meja,percetakan kayong utara,percetakan kayong utara,percetakan kayong utara murah,percetakan kayong utara termurah,percetakan kayong utara undangan,percetakan kayong utara poster,percetakan kayong utara kalender,percetakan kayong utara brosur,percetakan kayong utara buku,percetakan kayong utara buku agenda,percetakan kayong utara buku kenangan,percetakan kayong utara katalog,percetakan kayong utara sticker,percetakan kayong utara kalender meja,percetakan tanah laut,percetakan tanah laut,percetakan tanah laut murah,percetakan tanah laut termurah,percetakan tanah laut undangan,percetakan tanah laut poster,percetakan tanah laut kalender,percetakan tanah laut brosur,percetakan tanah laut buku,percetakan tanah laut buku agenda,percetakan tanah laut buku kenangan,percetakan tanah laut katalog,percetakan tanah laut sticker,percetakan tanah laut kalender meja,percetakan tapin,percetakan tapin,percetakan tapin murah,percetakan tapin termurah,percetakan tapin undangan,percetakan tapin poster,percetakan tapin kalender,percetakan tapin brosur,percetakan tapin buku,percetakan tapin buku agenda,percetakan tapin buku kenangan,percetakan tapin katalog,percetakan tapin sticker,percetakan tapin kalender meja,percetakan bumbu,percetakan bumbu,percetakan bumbu murah,percetakan bumbu termurah,percetakan bumbu undangan,percetakan bumbu poster,percetakan bumbu kalender,percetakan bumbu brosur,percetakan bumbu buku,percetakan bungobumbu buku agenda,percetakan bumbu buku kenangan,percetakan bumbu katalog,percetakan bumbu sticker,percetakan bumbu kalender meja,percetakan barito selatan,percetakan barito selatan,percetakan barito selatan murah,percetakan barito selatan termurah,percetakan barito selatan undangan,percetakan barito selatan poster,percetakan barito selatan kalender,percetakan barito selatan brosur,percetakan barito selatan buku,percetakan barito selatan buku agenda,percetakan barito selatan buku kenangan,percetakan barito selatan katalog,percetakan barito selatan sticker,percetakan barito selatan kalender meja,percetakan barito timur,percetakan barito timur,percetakan barito timur murah,percetakan barito timur termurah,percetakan barito timur undangan,percetakan barito timur poster,percetakan barito timur kalender,percetakan barito timur brosur,percetakan barito timur buku,percetakan barito timur buku agenda,percetakan barito timur buku kenangan,percetakan barito timur katalog,percetakan barito timur sticker,percetakan barito timur kalender meja,percetakan barito utara,percetakan barito utara,percetakan barito utara murah,percetakan barito utara termurah,percetakan barito utara undangan,percetakan barito utara poster,percetakan barito utara kalender,percetakan barito utara brosur,percetakan barito utara buku,percetakan barito utara buku agenda,percetakan barito utara buku kenangan,percetakan barito utara katalog,percetakan barito utara sticker,percetakan barito utara kalender meja,percetakan gunung mas,percetakan gunung mas,percetakan gunung mas murah,percetakan gunung mas termurah,percetakan gunung mas undangan,percetakan gunung mas poster,percetakan gunung mas kalender,percetakan gunung mas brosur,percetakan gunung mas buku,percetakan gunung mas buku agenda,percetakan gunung mas buku kenangan,percetakan gunung mas katalog,percetakan gunung mas sticker,percetakan gunung mas kalender meja,percetakan kapuas,percetakan kapuas,percetakan kapuas murah,percetakan kapuas termurah,percetakan kapuas undangan,percetakan kapuas poster,percetakan kapuas kalender,percetakan kapuas brosur,percetakan kapuas buku,percetakan kapuas buku agenda,percetakan kapuas buku kenangan,percetakan kapuas katalog,percetakan kapuas sticker,percetakan kapuas kalender meja,katingan,percetakan katingan,percetakan katingan murah,percetakan katingan termurah,percetakan katingan undangan,percetakan katingan poster,percetakan katingan kalender,percetakan katingan brosur,percetakan katingan buku,percetakan katingan buku agenda,percetakan katingan buku kenangan,percetakan katingan katalog,percetakan katingan sticker,percetakan katingan kalender meja,percetakan kota palangka raya,percetakan kota palangka raya,percetakan bungokota palangka raya murah,percetakan kota palangka raya termurah,percetakan kota palangka raya undangan,percetakan kota palangka raya poster,percetakan kota palangka raya kalender,percetakan kota palangka raya brosur,percetakan kota palangka raya buku,percetakan kota palangka raya buku agenda,percetakan kota palangka raya buku kenangan,percetakan kota palangka raya katalog,percetakan kota palangka raya sticker,percetakan kota palangka raya kalender meja,percetakan kota waringin barat,percetakan kota waringin barat,percetakan kota waringin barat murah,percetakan kota waringin barat termurah,percetakan kota waringin barat undangan,percetakan kota waringin barat poster,percetakan kota waringin barat kalender,percetakan kota waringin barat brosur,percetakan kota waringin barat buku,percetakan kota waringin barat buku agenda,percetakan kota waringin barat buku kenangan,percetakan kota waringin barat katalog,percetakan bungokota waringin barat sticker,percetakan kota waringin barat kalender meja,percetakan kota waringin timur,percetakan kota waringin timur,percetakan kota waringin timur murah,percetakan kota waringin timur termurah,percetakan kota waringin timur undangan,percetakan kota waringin timur poster,percetakan kota waringin timur kalender,percetakan kota waringin timur brosur,percetakan kota waringin timur buku,percetakan kota waringin timur buku agenda,percetakan kota waringin timur buku kenangan,percetakan kota waringin timur katalog,percetakan kota waringin timur sticker,percetakan kota waringin timur kalender meja,percetakan lamandau,percetakan lamandau,percetakan lamandau murah,percetakan lamandau termurah,percetakan lamandau undangan,percetakan lamandau poster,percetakan lamandau kalender,percetakan lamandau brosur,percetakan lamandau buku,percetakan lamandau buku agenda,percetakan lamandau buku kenangan,percetakan lamandau katalog,percetakan lamandau sticker,percetakan lamandau kalender meja,percetakan murung raya,percetakan murung raya,percetakan murung raya murah,percetakan murung raya termurah,percetakan murung raya undangan,percetakan murung raya poster,percetakan murung raya kalender,percetakan murung raya brosur,percetakan murung raya buku,percetakan murung raya buku agenda,percetakan murung raya buku kenangan,percetakan murung raya katalog,percetakan murung raya sticker,percetakan murung raya kalender meja,percetakan pulang pisau,percetakan pulang pisau,percetakan pulang pisau murah,percetakan pulang pisau termurah,percetakan pulang pisau undangan,percetakan pulang pisau poster,percetakan pulang pisau kalender,percetakan pulang pisau brosur,percetakan pulang pisau buku,percetakan pulang pisau buku agenda,percetakan pulang pisau buku kenangan,percetakan pulang pisau katalog,percetakan pulang pisau sticker,percetakan pulang pisau kalender meja,percetakan seruyan,percetakan seruyan,percetakan seruyan murah,percetakan seruyan termurah,percetakan seruyan undangan,percetakan seruyan poster,percetakan seruyan kalender,percetakan seruyan brosur,percetakan seruyan buku,percetakan seruyan buku agenda,percetakan seruyan buku kenangan,percetakan seruyan katalog,percetakan seruyan sticker,percetakan seruyan kalender meja,percetakan sukamara,percetakan sukamara,percetakan sukamara murah,percetakan sukamara termurah,percetakan sukamara undangan,percetakan bungosukamara poster,percetakan sukamara kalender,percetakan sukamara brosur,percetakan sukamara buku,percetakan sukamara buku agenda,percetakan sukamara buku kenangan,percetakan sukamara katalog,percetakan sukamara sticker,percetakan sukamara kalender meja,percetakan bangka,percetakan bangka,percetakan bangka murah,percetakan bangka termurah,percetakan bangka undangan,percetakan bangka poster,percetakan bangka kalender,percetakan bangka brosur,percetakan bangka buku,percetakan bangka buku agenda,percetakan bangka buku kenangan,percetakan bangka katalog,percetakan bangka sticker,percetakan bangka kalender meja,percetakan bangka tengah,percetakan bangka tengah,percetakan bangka tengah murah,percetakan bangka tengah termurah,percetakan bangka tengah undangan,percetakan bangka tengah poster,percetakan bangka tengah kalender,percetakan bungobangka tengah brosur,percetakan bangka tengah buku,percetakan bangka tengah buku agenda,percetakan bangka tengah buku kenangan,percetakan bangka tengah katalog,percetakan bangka tengah sticker,percetakan bangka tengah kalender meja,percetakan bangka barat,percetakan bangka barat,percetakan bangka barat murah,percetakan bangka barat termurah,percetakan bangka barat undangan,percetakan bangka barat poster,percetakan bangka barat kalender,percetakan bangka barat brosur,percetakan bangka barat buku,percetakan bangka barat buku agenda,percetakan bangka barat buku kenangan,percetakan bangka barat katalog,percetakan bangka barat sticker,percetakan bangka barat kalender meja,percetakan bangka selatan,percetakan bangka selatan,percetakan bangka selatan murah,percetakan bangka selatan termurah,percetakan bangka selatan undangan,percetakan bangka selatan poster,percetakan bangka selatan kalender,percetakan bangka selatan brosur,percetakan bangka selatan buku,percetakan bangka selatan buku agenda,percetakan bangka selatan buku kenangan,percetakan bangka selatan katalog,percetakan bangka selatan sticker,percetakan bungobangka selatan kalender meja,percetakan belitung,percetakan belitung,percetakan belitung murah,percetakan belitung termurah,percetakan belitung undangan,percetakan belitung poster,percetakan belitung kalender,percetakan belitung brosur,percetakan belitung buku,percetakan belitung buku agenda,percetakan belitung buku kenangan,percetakan belitung katalog,percetakan belitung sticker,percetakan belitung kalender meja,percetakan belitung timur,percetakan belitung timur,percetakan belitung timur murah,percetakan belitung timur termurah,percetakan belitung timur undangan,percetakan belitung timur poster,percetakan belitung timur kalender,percetakan belitung timur brosur,percetakan bungobelitung timur buku,percetakan belitung timur buku agenda,percetakan belitung timur buku kenangan,percetakan belitung timur katalog,percetakan belitung timur sticker,percetakan belitung timur kalender meja,percetakan kota pangkal pinang,percetakan kota pangkal pinang,percetakan kota pangkal pinang murah,percetakan kota pangkal pinang termurah,percetakan kota pangkal pinang undangan,percetakan kota pangkal pinang poster,percetakan kota pangkal pinang kalender,percetakan kota pangkal pinang brosur,percetakan kota pangkal pinang buku,percetakan kota pangkal pinang buku agenda,percetakan kota pangkal pinang buku kenangan,percetakan kota pangkal pinang katalog,percetakan kota pangkal pinang sticker,percetakan kota pangkal pinang kalender meja,percetakan bintan,percetakan bintan,percetakan bintan murah,percetakan bintan termurah,percetakan bintan undangan,percetakan bintan poster,percetakan bintan kalender,percetakan bintan brosur,percetakan bintan buku,percetakan bintan buku agenda,percetakan bintan buku kenangan,percetakan bintan katalog,percetakan bintan sticker,percetakan bintan kalender meja,percetakan karimun,percetakan karimun,percetakan karimun murah,percetakan karimun termurah,percetakan karimun undangan,percetakan karimun poster,percetakan karimun kalender,percetakan karimun brosur,percetakan karimun buku,percetakan karimun buku agenda,percetakan bungokarimun buku kenangan,percetakan karimun katalog,percetakan karimun sticker,percetakan karimun kalender meja,percetakan kota batam,percetakan kota batam,percetakan kota batam murah,percetakan kota batam termurah,percetakan kota batam undangan,percetakan kota batam poster,percetakan kota batam kalender,percetakan kota batam brosur,percetakan kota batam buku,percetakan kota batam buku agenda,percetakan kota batam buku kenangan,percetakan kota batam katalog,percetakan kota batam sticker,percetakan kota batam kalender meja,percetakan kota tanjung pinang,percetakan kota tanjung pinang,percetakan kota tanjung pinang murah,percetakan kota tanjung pinang termurah,percetakan kota tanjung pinang undangan,percetakan kota tanjung pinang poster,percetakan kota tanjung pinang kalender,percetakan kota tanjung pinang brosur,percetakan bungo buku,percetakan kota tanjung pinang buku agenda,percetakan kota tanjung pinangbungo buku kenangan,percetakan kota tanjung pinang katalog,percetakan kota tanjung pinang sticker,percetakan kota tanjung pinang kalender meja,percetakan linggau,percetakan linggau,percetakan linggau murah,percetakan linggau termurah,percetakan linggau undangan,percetakan bungolinggau poster,percetakan linggau kalender,percetakan linggau brosur,percetakan linggau buku,percetakan linggau buku agenda,percetakan linggau buku kenangan,percetakan bungolinggau katalog,percetakan linggau sticker,percetakan linggau kalender meja,percetakan natuna,percetakan natuna,percetakan natuna murah,percetakan natuna termurah,percetakan natuna undangan,percetakan natuna poster,percetakan natuna kalender,percetakan natuna brosur,percetakan natuna buku agenda,percetakan natuna buku kenangan,percetakan natuna katalog,percetakan natuna sticker,percetakan natuna kalender meja,percetakan lampung timur,percetakan lampung timur,percetakan lampung timur murah,percetakan lampung timur termurah,percetakan lampung timur undangan,percetakan lampung timur poster,percetakan lampung timur kalender,percetakan lampung timur brosur,percetakan lampung timur buku,percetakan lampung timur buku agenda,percetakan lampung timur buku kenangan,percetakan lampung timur katalog,percetakan lampung timur sticker,percetakan lampung timur kalender meja,percetakan lampung barat,percetakan lampung barat,percetakan lampung barat murah,percetakan lampung barat termurah,percetakan lampung barat undangan,percetakan lampung barat poster,percetakan lampung barat kalender,percetakan lampung barat brosur,percetakan lampung barat buku,percetakan lampung barat buku agenda,percetakan lampung barat buku kenangan,percetakan lampung barat katalog,percetakan lampung barat sticker,percetakan lampung barat kalender meja,percetakan lampung utara,percetakan lampung utara,percetakan lampung utara murah,percetakan lampung utara termurah,percetakan lampung utara undangan,percetakan lampung utara poster,percetakan lampung utara kalender,percetakan lampung utara brosur,percetakan lampung utara buku,percetakan lampung utara buku agenda,percetakan lampung utara buku kenangan,percetakan lampung utara katalog,percetakan lampung utara sticker,percetakan lampung utara kalender meja,percetakan lampung tengah,percetakan lampung tengah,percetakan lampung tengah murah,percetakan lampung tengah termurah,percetakan lampung tengah undangan,percetakan lampung tengah poster,percetakan lampung tengah kalender,percetakan lampung tengah brosur,percetakan lampung tengah buku,percetakan lampung tengah buku agenda,percetakan lampung tengah buku kenangan,percetakan lampung tengah katalog,percetakan lampung tengah sticker,percetakan lampung tengah kalender meja,percetakan lampung selatan,percetakan lampung selatan,percetakan lampung selatan murah,percetakan lampung selatan termurah,percetakan lampung selatan undangan,percetakan lampung selatan poster,percetakan lampung selatan kalender,percetakan lampung selatan brosur,percetakan lampung selatan buku,percetakan lampung selatan buku agenda,percetakan bungolampung selatan buku kenangan,percetakan lampung selatan katalog,percetakan lampung selatan sticker,percetakan lampung selatan kalender meja,percetakan kota bandar lampung,percetakan kota bandar lampung,percetakan kota bandar lampung murah,percetakan kota bandar lampung termurah,percetakan kota bandar lampung undangan,percetakan kota bandar lampung poster,percetakan kota bandar lampung kalender,percetakan kota bandar lampung brosur,percetakan kota bandar lampung buku,percetakan kota bandar lampung buku agenda,percetakan kota bandar lampung buku kenangan,percetakan kota bandar lampung katalog,percetakan kota bandar lampung sticker,percetakan kota bandar lampung kalender meja,percetakan kota metro,percetakan kota metro,percetakan kota metro murah,percetakan kota metro termurah,percetakan kota metro undangan,percetakan kota metro poster,percetakan kota metro kalender,percetakan kota metro brosur,percetakan kota metro buku,percetakan kota metro buku agenda,percetakan kota metro buku kenangan,percetakan kota metro katalog,percetakan kota metro sticker,percetakan kota metro kalender meja,percetakan tanggamus,percetakan tanggamus,percetakan tanggamus murah,percetakan tanggamus termurah,percetakan tanggamus undangan,percetakan tanggamus poster,percetakan tanggamus kalender,percetakan tanggamus brosur,percetakan tanggamus buku,percetakan tanggamus buku agenda,percetakan tanggamus buku kenangan,percetakan tanggamus katalog,percetakan tanggamus sticker,percetakan tanggamus kalender meja,percetakan tulang bawang,percetakan tulang bawang,percetakan tulang bawang murah,percetakan tulang bawang termurah,percetakan tulang bawang undangan,percetakan tulang bawang poster,percetakan tulang bawang kalender,percetakan tulang bawang brosur,percetakan bungotulang bawang buku,percetakan tulang bawang buku agenda,percetakan tulang bawang buku kenangan,percetakan tulang bawang katalog,percetakan tulang bawang sticker,percetakan tulang bawang kalender meja,percetakan way kanan,percetakan way kanan,percetakan way kanan murah,percetakan way kanan termurah,percetakan way kanan undangan,percetakan way kanan poster,percetakan way kanan kalender,percetakan way kanan brosur,percetakan way kanan buku,percetakan way kanan buku agenda,percetakan way kanan buku kenangan,percetakan way kanan katalog,percetakan way kanan sticker,percetakan way kanan kalender meja,percetakan kepulauan arun,percetakn kepulauan arun,percetakan kepulauan arun,percetakan kepulauan arun murah,percetakan kepulauan arun termurah,percetakan kepulauan arun undangan,percetakan kepulauan arun poster,percetakan kepulauan arun kalender,percetakan kepulauan arun brosur,percetakan kepulauan arun buku,percetakan kepulauan arun buku agenda,percetakan kepulauan arun buku kenangan,percetakan kepulauan arun katalog,percetakan kepulauan arun sticker,percetakan kepulauan arun kalender meja,percetakan kota ambon,percetakn kota ambon,percetakan kota ambon,percetakan kota ambon murah,percetakan kota ambon termurah,percetakan kota ambon undangan,percetakan kota ambon poster,percetakan kota ambon kalender,percetakan kota ambon brosur,percetakan kota ambon buku,percetakan kota ambon buku agenda,percetakan kota ambon buku kenangan,percetakan kota ambon katalog,percetakan kota ambon sticker,percetakan kota ambon kalender meja,percetakan maluku tengah,percetakan maluku tengah,percetakan maluku tengah,percetakan maluku tengah murah,percetakan maluku tengah termurah,percetakan maluku tengah undangan,percetakan maluku tengah poster,percetakan maluku tengah kalender,percetakan maluku tengah brosur,percetakan maluku tengah buku,percetakan maluku tengah buku agenda,percetakan maluku tengah buku kenangan,percetakan maluku tengah katalog,percetakan lombokmaluku tengah sticker,percetakan maluku tengah kalender meja,percetakan maluku tenggara,percetakan maluku tenggara,percetakan maluku tenggara,percetakan maluku tenggara murah,percetakan maluku tenggara termurah,percetakan maluku tenggara undangan,percetakan maluku tenggara poster,percetakan maluku tenggara kalender,percetakan maluku tenggara brosur,percetakan maluku tenggara buku,percetakan maluku tenggara buku agenda,percetakan maluku tenggara buku kenangan,percetakan lombokmaluku tenggara katalog,percetakan maluku tenggara sticker,percetakan maluku tenggara kalender meja,percetakan maluku tenggara barat,percetakan maluku tenggara barat,percetakan maluku tenggara barat,percetakan maluku tenggara barat murah,percetakan maluku tenggara barat termurah,percetakan maluku tenggara barat undangan,percetakan maluku tenggara barat poster,percetakan maluku tenggara barat kalender,percetakan maluku tenggara barat brosur,percetakan maluku tenggara barat buku,percetakan maluku tenggara barat buku agenda,percetakan maluku tenggara barat buku kenangan,percetakan maluku tenggara barat katalog,percetakan maluku tenggara barat sticker,percetakan maluku tenggara barat kalender meja,percetakan halmahera timur,percetakan halmahera timur,percetakan halmahera timur,percetakan halmahera timur murah,percetakan halmahera timur termurah,percetakan halmahera timur undangan,percetakan halmahera timur poster,percetakan halmahera timur kalender,percetakan halmahera timur brosur,percetakan halmahera timur buku,percetakan halmahera timur buku agenda,percetakan halmahera timur buku kenangan,percetakan halmahera timur katalog,percetakan halmahera timur sticker,percetakan halmahera timur kalender meja,percetakan halmahera barat,percetakan halmahera barat,percetakan halmahera barat,percetakan halmahera barat murah,percetakan halmahera barat termurah,percetakan halmahera barat undangan,percetakan halmahera barat poster,percetakan halmahera barat kalender,percetakan halmahera barat brosur,percetakan halmahera barat buku,percetakan halmahera barat buku agenda,percetakan halmahera barat buku kenangan,percetakan halmahera barat katalog,percetakan halmahera barat sticker,percetakan halmahera barat kalender meja,percetakan halmahera selatan,percetakan halmahera selatan,percetakan halmahera selatan,percetakan halmahera selatan murah,percetakan halmahera selatan termurah,percetakan halmahera selatan undangan,percetakan  halmahera selatan poster,percetakan halmahera selatan kalender,percetakan halmahera selatan brosur,percetakan halmahera selatan buku,percetakan halmahera selatan buku agenda,percetakan halmahera selatan buku kenangan,percetakan halmahera selatan katalog,percetakan halmahera selatan sticker,percetakan halmahera selatan kalender meja,percetakan halmahera tengah katalog,percetakan halmahera tengah katalog,percetakan halmahera tengah kalender meja,percetakan halmahera tengah,percetakan termurah halmahera tengah,percetakan brosur halmahera tengah,percetakan kalender halmahera tengah,percetakan buku halmahera tengah,percetakan buku agenda halmahera tengah,percetakan buku kenangan halmahera tengah,percetakan poster halmahera tengah,percetakan kotak kue halmahera tengah,percetakan sticker halmahera tengah,percetakan halmahera tengahpercetakan halmahera utara,percetakan halmahera utara,percetakan halmahera utara,percetakan halmahera utara murah,percetakan halmahera utara termurah,percetakan halmahera utara undangan,percetakan halmahera utara poster,percetakan halmahera utara kalender,percetakan halmahera utara brosur,percetakan halmahera utara buku,percetakan halmahera utara buku agenda,percetakan halmahera utara buku kenangan,percetakan halmahera utara katalog,percetakan halmahera utara sticker,percetakan halmahera utara kalender meja,percetakan pangkalan bun,percetakan pangkalan bun,percetakan pangkalan bun,percetakan pangkalan bun murah,percetakan pangkalan bun termurah,percetakan pangkalan bun undangan,percetakan lombok poster,percetakan lombok kalender,percetakan pangkalan bun brosur,percetakan pangkalan bun buku,percetakan pangkalan bun buku agenda,percetakan pangkalan bun buku kenangan,percetakan pangkalan bun katalog,percetakan pangkalan bun sticker,percetakan pangkalan bun kalender meja,percetakan kota waringin barat,percetakan kota waringin barat,percetakan kota waringin barat,percetakan kota waringin barat murah,percetakan kota waringin barat termurah,percetakan kota waringin barat undangan,percetakan kota waringin barat poster,percetakan kota waringin barat kalender,percetakan kota waringin barat brosur,percetakan kota waringin barat buku,percetakan kota waringin barat buku agenda,percetakan kota waringin barat buku kenangan,percetakan kota waringin barat katalog,percetakan kota waringin barat sticker,percetakan kota waringin barat kalender meja,percetakan kota waringin timur,percetakan kota waringin timur,percetakan kota waringin timur,percetakan kota waringin timur murah,percetakan kota waringin timur termurah,percetakan lombok undangan,percetakan kota waringin timurlombok poster,percetakan kota waringin timur kalender,percetakan kota waringin timur brosur,percetakan kota waringin timur buku,percetakan kota waringin timur buku agenda,percetakan kota waringin timur buku kenangan,percetakan kota waringin timur katalog,percetakan kota waringin timur sticker,percetakan kota waringin timur kalender meja,percetakan kepulauan sula,percetakan kepulauan sula,percetakan kepulauan sula,percetakan kepulauan sula murah,percetakan kepulauan sula termurah,percetakan kepulauan sula undangan,percetakan kepulauan sula poster,percetakan kepulauan sula kalender,percetakan kepulauan sula brosur,percetakan kepulauan sula buku,percetakan kepulauan sula buku agenda,percetakan kepulauan sulalombok buku kenangan,percetakan kepulauan sula katalog,percetakan kepulauan sula sticker,percetakan kepulauan sula kalender meja,percetakan kota ternate,percetakn kota ternate,percetakan kota ternate,percetakan kota ternate murah,percetakan kota ternate termurah,percetakan kota ternate undangan,percetakan kota ternate poster,percetakan kota ternate kalender,percetakan kota ternate brosur,percetakan kota ternate buku,percetakan kota ternate buku agenda,percetakan kota ternate buku kenangan,percetakan kota ternate katalog,percetakan kota ternate sticker,percetakan kota ternate kalender meja,percetakan kota tidore,percetakan kota tidore,percetakan kota tidore,percetakan kota tidore murah,percetakan kota tidore termurah,percetakan kota tidore undangan,percetakan kota tidore poster,percetakan kota tidore kalender,percetakan kota tidore brosur,percetakan kota tidore buku,percetakan kota tidore buku agenda,percetakan kota tidore buku kenangan,percetakan kota tidore katalog,percetakan kota tidore sticker,percetakan kota tidore kalender meja,percetakan maluku,,percetakan kotak kue maluku,percetakan maluku murah,percetakan maluku termurah,percetakan maluku undangan,percetakan maluku poster,percetakan maluku kalender,percetakan maluku brosur,percetakan maluku buku,percetakan maluku buku agenda,percetakan maluku buku kenangan,percetakan maluku katalog,percetakan maluku sticker,percetakan maluku kalender meja,percetakan bima,percetakan bima,percetakan bima,percetakan bima murah,percetakan bima termurah,percetakan bima undangan,percetakan bima poster,percetakan bima kalender,percetakan bima brosur,percetakan bima buku,percetakan bima buku agenda,percetakan bima buku kenangan,percetakan bima katalog,percetakan bima sticker,percetakan bima kalender meja,percetakan dompu,percetakan dompu,percetakan dompu,percetakan dompu murah,percetakan dompu termurah,percetakan dompu undangan,percetakan dompu poster,percetakan dompu kalender,percetakan dompu brosur,percetakan dompu buku,percetakan dompu buku agenda,percetakan dompu buku kenangan,percetakan dompu katalog,percetakan dompu sticker,percetakan dompu kalender meja,percetakan kota bima,percetakan kota bima,percetakan kota bima,percetakan kota bima murah,percetakan kota bima termurah,percetakan kota bima undangan,percetakan kota bima poster,percetakan lombok kalender,percetakan lombok brosur,percetakan lombok buku,percetakan kota bima buku agenda,percetakan kota bima buku kenangan,percetakan kota bima katalog,percetakan kota bima sticker,percetakan kota bima kalender meja,percetakan kota mataram,percetakan kota mataram ktak kue,percetakan kota mataram paper bag,percetakan kota mataram murah,percetakan kota mataram termurah,percetakan kota mataramlombok undangan,percetakan kota mataram poster,percetakan kota mataram kalender,percetakan kota mataram brosur,percetakan kota mataram buku,percetakan kota mataram buku agenda,percetakan kota mataram buku kenangan,percetakan kota mataram katalog,percetakan kota mataram sticker,percetakan kota mataram kalender meja,percetakan lombok barat,percetakan lombok  barat kotak kue,percetakan lombok barat paper bag,percetakan lombok barat murah,percetakan lombok barat termurah,percetakan lombok barat undangan,percetakan lombok barat poster,percetakan lombok barat kalender,percetakan lombok barat brosur,percetakan lombok barat buku,percetakan lombok barat buku agenda,percetakan lombok  barat buku kenangan,percetakan lombok  barat katalog,percetakan lombok barat sticker,percetakan lombok  barat kalender meja,percetakan lombok tengah,percetakan lombok tengah kotak kue,percetakan lombok tengah paper bag,percetakan lombok tengah murah,percetakan lombok tengah termurah,percetakan lombok tengah undangan,percetakan lombok tengah poster,percetakan lombok tengah kalender,percetakan lombok tengah brosur,percetakan lombok tengah buku,percetakan lombok tengah buku agenda,percetakan lombok tengah buku kenangan,percetakan lombok tengah katalog,percetakan lombok tengah sticker,percetakan lombok tengah kalender meja,percetakan lombok timur,percetakan lombok timur kotak kue,percetakan lombok timur paper bag,percetakan lombok timur murah,percetakan lombok timur termurah,percetakan lombok timur undangan,percetakan lombok timur poster,percetakan lombok timur kalender,percetakan lombok timur brosur,percetakan lombok timur buku,percetakan lombok timur buku agenda,percetakan lombok timur buku kenangan,percetakan lombok timur katalog,percetakan lombok timur sticker,percetakan lombok timur kalender meja,percetakan sumbawa,percetakan sumbawa kotak kue,percetakan sumbawa paper bag,percetakan sumbawa murah,percetakan sumbawa termurah,percetakan sumbawa undangan,percetakan sumbawa poster,percetakan sumbawa kalender,percetakan sumbawa brosur,percetakan sumbawa buku,percetakan sumbawa buku agenda,percetakan sumbawa buku kenangan,percetakan sumbawa katalog,percetakan sumbawa sticker,percetakan sumbawa kalender meja,percetakan sumbawa barat,percetakan sumbawa barat kotak kue,percetakan sumbawa barat paper bag,percetakan sumbawa barat murah,percetakan sumbawa barat termurah,percetakan sumbawa barat undangan,percetakan lombok poster,percetakan sumbawa barat kalender,percetakan sumbawa barat brosur,percetakan sumbawa barat buku,percetakan sumbawa barat buku agenda,percetakan sumbawa barat buku kenangan,percetakan sumbawa barat katalog,percetakan sumbawa barat sticker,percetakan sumbawa barat kalender meja,percetakan ende,percetakn ende kotak kue,percetakan ende paper bag,percetakan ende murah,percetakan ende termurah,percetakan ende undangan,percetakan ende poster,percetakan ende kalender,percetakan ende brosur,percetakan ende buku,percetakan ende buku agenda,percetakan ende buku kenangan,percetakan ende katalog,percetakan ende sticker,percetakan ende kalender meja,percetakan flores,percetakn flores kotak kue,percetakan flores paper bag,percetakan flores murah,percetakan flores termurah,percetakan flores undangan,percetakan flores poster,percetakan flores kalender,percetakan flores brosur,percetakan flores buku,percetakan flores buku agenda,percetakan flores buku kenangan,percetakan flores katalog,percetakan flores sticker,percetakan flores kalender meja,percetakan kota kupang,percetakn kota kupang kotak kue,percetakan kota kupango paper bag,percetakan kota kupang murah,percetakan kota kupang termurah,percetakan kota kupang undangan,percetakan kota kupang poster,percetakan kota kupang kalender,percetakan kota kupang brosur,percetakan kota kupang buku,percetakan kota kupang buku agenda,percetakan kota kupang buku kenangan,percetakan kota kupang katalog,percetakan kota kupang sticker,percetakan kota kupang kalender meja,percetakan makasar,percetakn makasar kotak kue,percetakan makasar paper bag,percetakan makasar murah,percetakan makasar termurah,percetakan makasar undangan,percetakan makasar poster,percetakan makasar kalender,percetakan makasar brosur,percetakan makasar buku,percetakan makasar buku agenda,percetakan makasar buku kenangan,percetakan makasar katalog,percetakan makasar sticker,percetakan makasar kalender meja,percetakan surabaya,percetakn surabaya kotak kue,percetakan surabaya paper bag,percetakan surabaya murah,percetakan surabaya termurah,percetakan bojonegoro undangan,percetakan surabaya poster,percetakan surabaya kalender,percetakan surabaya brosur,percetakan surabaya buku,percetakan surabaya buku agenda,percetakan surabaya buku kenangan,percetakan surabaya katalog,percetakan surabaya sticker,percetakan surabaya kalender meja,percetakan indragiri hilir,percetakn indragiri hilir kotak kue,percetakan indragiri hilir paper bag,percetakan indragiri hilir murah,percetakan bojonegoro termurah,percetakan indragiri hilir undangan,percetakan indragiri hilir poster,percetakan indragiri hilir kalender,percetakan indragiri hilir brosur,percetakan indragiri hilir buku,percetakan indragiri hilir buku agenda,percetakan indragiri hilir buku kenangan,percetakan indragiri hilir katalog,percetakan indragiri hilir sticker,percetakan indragiri hilir kalender meja,percetakan indragiri hulu,percetakn indragiri hulu kotak kue,percetakan indragiri hulu paper bag,percetakan indragiri hulu murah,percetakan indragiri hulu termurah,percetakan indragiri hulu undangan,percetakan indragiri hulu poster,percetakan indragiri hulu kalender,percetakan indragiri hulu brosur,percetakan indragiri hulu buku,percetakan indragiri hulu buku agenda,percetakan indragiri hulu buku kenangan,percetakan indragiri hulu katalog,percetakan indragiri hulu sticker,percetakan indragiri hulu kalender meja,percetakan kampar,percetakn kampar kotak kue,percetakan kampar paper bag,percetakan kampar murah,percetakan kampar termurah,percetakan kampar undangan,percetakan kampar poster,percetakan kampar kalender,percetakan kampar brosur,percetakan bojonegoro buku,percetakan kampar buku agenda,percetakan kampar buku kenangan,percetakan kampar katalog,percetakan kampar sticker,percetakan kampar kalender meja,percetakan dumai,percetakn dumai kotak kue,percetakan dumai paper bag,percetakan dumai murah,percetakan dumai termurah,percetakan dumai undangan,percetakan bojonegoro poster,percetakan dumai kalender,percetakan dumai brosur,percetakan dumai buku,percetakan dumai buku agenda,percetakan dumai buku kenangan,percetakan dumai katalog,percetakan dumai sticker,percetakan dumai kalender meja,percetakan pekanbaru,percetakn pekanbaru kotak kue,percetakan pekanbaru paper bag,percetakan pekanbaru murah,percetakan pekanbaru termurah,percetakan pekanbaru undangan,percetakan pekanbaru poster,percetakan bojonegoro kalender,percetakan pekanbaru brosur,percetakan pekanbaru buku,percetakan pekanbaru buku agenda,percetakan pekanbaru buku kenangan,percetakan pekanbaru katalog,percetakan pekanbaru sticker,percetakan pekanbaru kalender meja,percetakan yogyakarta,percetakn yogyakarta kotak kue,percetakan yogyakarta paper bag,percetakan yogyakarta murah,percetakan yogyakarta termurah,percetakan yogyakarta undangan,percetakan yogyakarta poster,percetakan yogyakarta kalender,percetakan yogyakarta brosur,percetakan yogyakarta buku,percetakan yogyakarta buku agenda,percetakan yogyakarta buku kenangan,percetakan yogyakarta katalog,percetakan yogyakarta sticker,percetakan yogyakarta kalender meja,percetakan madura,percetakn madura kotak kue,percetakan madura paper bag,percetakan madura murah,percetakan madura termurah,percetakan madura undangan,percetakan madura poster,percetakan madura kalender,percetakan madura brosur,percetakan madura buku,percetakan madura buku agenda,percetakan madura buku kenangan,percetakan madura katalog,percetakan madura sticker,percetakan madura kalender meja,percetakan sampang,percetakn sampang kotak kue,percetakan sampang paper bag,percetakan sampang murah,percetakan sampang termurah,percetakan sampang undangan,percetakan sampang poster,percetakan sampang kalender,percetakan sampang brosur,percetakan sampang buku,percetakan sampang buku agenda,percetakan sampang buku kenangan,percetakan sampang katalog,percetakan bojonegorosampang sticker,percetakan sampang kalender meja,percetakan sumenep,percetakn sumenep kotak kue,percetakan sumenep paper bag,percetakan sumenep murah,percetakan sumenep termurah,percetakan sumenep undangan,percetakan sumenep poster,percetakan sumenep kalender,percetakan sumenep brosur,percetakan sumenep buku,percetakan sumenep buku agenda,percetakan sumenep buku kenangan,percetakan sumenep katalog,percetakan sumenep sticker,percetakan sumenep kalender meja,percetakan siak,percetakn bsiak kotak kue,percetakan siak paper bag,percetakan siak murah,percetakan siak termurah,percetakan siak undangan,percetakan siak poster,percetakan bojonegoro kalender,percetakan siak brosur,percetakan siak buku,percetakan siak buku agenda,percetakan siak buku kenangan,percetakan siak katalog,percetakan siak sticker,percetakan siak kalender meja,percetakan majene,percetakn majene kotak kue,percetakan majene paper bag,percetakan majene murah,percetakan majene termurah,percetakan majene undangan,percetakan majene poster,percetakan majene kalender,percetakan majene brosur,percetakan majene buku,percetakan majene buku agenda,percetakan majene buku kenangan,percetakan majene katalog,percetakan majene sticker,percetakan majene kalender meja,percetakan mamasa,percetakn mamasa kotak kue,percetakan mamasa paper bag,percetakan mamasa murah,percetakan mamasa termurah,percetakan mamasa undangan,percetakan mamasa poster,percetakan mamasa kalender,percetakan mamasa brosur,percetakan mamasa buku,percetakan mamasa buku agenda,percetakan mamasa buku kenangan,percetakan mamasa katalog,percetakan mamasa sticker,percetakan mamasa kalender meja,percetakan mamuju,percetakanmamuju,percetakn mamuju kotak kue,percetakan mamuju paper bag,percetakan mamuju murah,percetakan mamuju termurah,percetakan mamuju undangan,percetakan mamuju poster,percetakan mamuju kalender,percetakan mamuju brosur,percetakan mamuju buku,percetakan mamuju buku agenda,percetakan mamuju buku kenangan,percetakan mamuju katalog,percetakan mamuju sticker,percetakan mamuju kalender mejapercetakan mamuju utara,percetakan mamuju utara,percetakn mamuju utara kotak kue,percetakan mamuju utara paper bag,percetakan mamuju utara murah,percetakan mamuju utara termurah,percetakan mamuju utara undangan,percetakan mamuju utara poster,percetakan mamuju utara kalender,percetakan mamuju utara brosur,percetakan mamuju utara buku,percetakan mamuju utara buku agenda,percetakan mamuju utara buku kenangan,percetakan mamuju utara katalog,percetakan mamuju utara sticker,percetakan mamuju utara kalender mejapercetakan polewali mandar,percetakan polewali mandar,percetakn polewali mandar kotak kue,percetakan polewali mandar paper bag,percetakan polewali mandar murah,percetakan polewali mandar termurah,percetakan polewali mandar undangan,percetakan polewali mandar poster,percetakan polewali mandar kalender,percetakan polewali mandar brosur,percetakan polewali mandar buku,percetakan polewali mandar buku agenda,percetakan polewali mandar buku kenangan,percetakan polewali mandar katalog,percetakan polewali mandar sticker,percetakan polewali mandar kalender mejapercetakan sulawesi barat,percetakan sulawesi barat amplop,percetakn sulawesi barat kotak kue,percetakan sulawesi barat paper bag,percetakan sulawesi barat murah,percetakan sulawesi barat termurah,percetakan sulawesi barat undangan,percetakan sulawesi barat poster,percetakan sulawesi barat kalender,percetakan sulawesi barat brosur,percetakan sulawesi barat buku,percetakan sulawesi barat buku agenda,percetakan sulawesi barat buku kenangan,percetakan sulawesi barat katalog,percetakan sulawesi barat sticker,percetakan sulawesi barat kalender mejapercetakan papua,percetakan papua amplop,percetaknpapua kotak kue,percetakan papua paper bag,percetakan papua murah,percetakan papua termurah,percetakan papua undangan,percetakan papua poster,percetakan papua kalender,percetakan papua brosur,percetakan papua buku,percetakan papua buku agenda,percetakan papua buku kenangan,percetakan papua katalog,percetakan papua sticker,percetakan papua kalender mejapercetakan manokwari,percetakan manokwari amplop,percetakn manokwari kotak kue,percetakan manokwari paper bag,percetakan manokwari murah,percetakan manokwari termurah,percetakan manokwari undangan,percetakan manokwari poster,percetakan manokwari kalender,percetakan manokwari brosur,percetakan manokwari buku,percetakan manokwari buku agenda,percetakan manokwari buku kenangan,percetakan manokwari katalog,percetakan manokwari sticker,percetakan manokwari kalender mejapercetakan buwol,percetakan buwol amplop,percetakn buwol kotak kue,percetakan buwol paper bag,percetakan buwol murah,percetakan buwol termurah,percetakan buwol undangan,percetakan mamasabuwol poster,percetakan buwol kalender,percetakan buwol brosur,percetakan mamasabuwol buku,percetakan buwol buku agenda,percetakan buwol buku kenangan,percetakan buwol katalog,percetakan mamasabuwol sticker,percetakan mamasabuwol kalender mejapercetakan donggala,percetakan donggala,percetakn donggala kotak kue,percetakan donggala paper bag,percetakan donggala murah,percetakan donggala termurah,percetakan donggala undangan,percetakan donggala poster,percetakan donggala kalender,percetakan donggala brosur,percetakan donggala buku,percetakan donggala buku agenda,percetakan donggala buku kenangan,percetakan donggala katalog,percetakan donggala sticker,percetakan donggala kalender mejapercetakan kota palu,percetakan kota palu amplop,percetakn kota palu kotak kue,percetakan kota palu paper bag,percetakan kota palu murah,percetakan kota palu termurah,percetakan kota palu undangan,percetakan kota palu poster,percetakan kota palu kalender,percetakan kota palu brosur,percetakan kota palu buku,percetakan kota palu buku agenda,percetakan kota palu buku kenangan,percetakan kota palu katalog,percetakan kota palu sticker,percetakan kota palu kalender mejapercetakan morowali,percetakan morowali amplop,percetakn morowali kotak kue,percetakan morowali paper bag,percetakan morowali murah,percetakan morowali termurah,percetakan morowali undangan,percetakan mamasa poster,percetakan morowali kalender,percetakan morowali brosur,percetakan morowali buku,percetakan morowali buku agenda,percetakan morowali buku kenangan,percetakan morowali katalog,percetakan morowali sticker,percetakan morowali kalender mejapercetakan paringi mautong,percetakan paringi mautong amplop,percetakn paringi mautong kotak kue,percetakan paringi mautong paper bag,percetakan paringi mautong murah,percetakan paringi mautong termurah,percetakan paringi mautong undangan,percetakan paringi mautong poster,percetakan paringi mautong kalender,percetakan paringi mautong brosur,percetakan paringi mautong buku,percetakan paringi mautong buku agenda,percetakan paringi mautong buku kenangan,percetakan paringi mautong katalog,percetakan paringi mautong sticker,percetakan paringi mautong kalender mejapercetakan poso,percetakan poso amplop,percetakn poso kotak kue,percetakan poso paper bag,percetakan poso murah,percetakan poso termurah,percetakan poso undangan,percetakan poso poster,percetakan poso kalender,percetakan poso brosur,percetakan poso buku,percetakan poso buku agenda,percetakan poso buku kenangan,percetakan poso katalog,percetakan poso sticker,percetakan poso kalender mejapercetakan toli - toli,percetakan toli - toli,percetakn toli - toli kotak kue,percetakan toli - toli paper bag,percetakan toli - toli murah,percetakan toli - toli termurah,percetakan toli - toli undangan,percetakan toli - toli poster,percetakan toli - toli kalender,percetakan toli - toli brosur,percetakan toli - toli buku,percetakan toli - toli buku agenda,percetakan toli - toli buku kenangan,percetakan toli - toli katalog,percetakan toli - toli sticker,percetakan toli - toli kalender mejapercetakan kediri,percetakan kediri amplop,percetakn kediri kotak kue,percetakan kediri paper bag,percetakan kediri murah,percetakan kediri termurah,percetakan kediri undangan,percetakan kediri poster,percetakan kediri kalender,percetakan bojonegoro brosur,percetakan kediri buku,percetakan kediri buku agenda,percetakan kediri buku kenangan,percetakan kediri katalog,percetakan kediri sticker,percetakan kediri kalender meja,percetakan kota bau-bau,percetakankota bau-bau amplop,percetakn kota bau-bau kotak kue,percetakan kota bau-bau paper bag,percetakan kota bau-bau murah,percetakan bojonegoro termurah,percetakan kota bau-bau undangan,percetakan kota bau-bau poster,percetakan kota bau-bau kalender,percetakan kota bau-bau brosur,percetakan kota bau-bau buku,percetakan kota bau-bau buku agenda,percetakan kota bau-bau buku kenangan,percetakan kota bau-bau katalog,percetakan kota bau-bau sticker,percetakan kota bau-bau kalender meja,percetakan jayapura,percetakan jayapura amplop,percetakn jayapura kotak kue,percetakan jayapura paper bag,percetakan jayapura murah,percetakan jayapura termurah,percetakan jayapura undangan,percetakan jayapura poster,percetakan jayapura kalender,percetakan jayapura brosur,percetakan jayapura buku,percetakan jayapura buku agenda,percetakan jayapura buku kenangan,percetakan jayapura katalog,percetakan jayapura sticker,percetakan jayapura kalender meja,percetakan buton,percetakan buton amplop,percetakn buton kotak kue,percetakan buton paper bag,percetakan buton murah,percetakan buton termurah,percetakan buton undangan,percetakan buton poster,percetakan buton kalender,percetakan buton brosur,percetakan buton buku,percetakan buton buku agenda,percetakan buton buku kenangan,percetakan buton katalog,percetakan buton sticker,percetakan buton kalender meja,percetakan kolaka,percetakan kolaka,percetakn kolaka kotak kue,percetakan kolaka paper bag,percetakan kolaka murah,percetakan kolaka termurah,percetakan kolaka undangan,percetakan kolaka poster,percetakan kolaka kalender,percetakan kolaka brosur,percetakan kolaka buku,percetakan kolaka buku agenda,percetakan kolaka buku kenangan,percetakan kolaka katalog,percetakan kolaka sticker,percetakan kolaka kalender meja,percetakan kolaka utara,percetakan kolaka utara amplop,percetakn kolaka utara kotak kue,percetakan kolaka utara paper bag,percetakan kolaka utara murah,percetakan kolaka utara termurah,percetakan kolaka utara undangan,percetakan kolaka utara poster,percetakan kolaka utara kalender,percetakan kolaka utara brosur,percetakan kolaka utara buku,percetakan kolaka utara buku agenda,percetakan kolaka utara buku kenangan,percetakan kolaka utara katalog,percetakan kolaka utara sticker,percetakan kolaka utara kalender meja,percetakan konawe,percetakan konawe amplop,percetakn konawe kotak kue,percetakan konawe paper bag,percetakan konawe murah,percetakan konawe termurah,percetakan konawe undangan,percetakan konawe poster,percetakan konawe kalender,percetakan konawe brosur,percetakan konawe buku,percetakan konawe buku agenda,percetakan konawe buku kenangan,percetakan konawe katalog,percetakan konawe sticker,percetakan konawe kalender meja,percetakan konawe selatan,percetakan konawe selatan amplop,percetakn konawe selatan kotak kue,percetakan konawe selatan paper bag,percetakan konawe selatan murah,percetakan konawe selatan termurah,percetakan konawe selatan undangan,percetakan konawe selatan poster,percetakan konawe selatan kalender,percetakan konawe selatan brosur,percetakan konawe selatan buku,percetakan konawe selatan buku agenda,percetakan konawe selatan buku kenangan,percetakan konawe selatan katalog,percetakan konawe selatan sticker,percetakan konawe selatan kalender meja,percetakan konawe utara,percetakn konawe utara kotak kue,percetakan konawe utara paper bag,percetakan konawe utara murah,percetakan konawe utara termurah,percetakan konawe utara undangan,percetakan konawe utara poster,percetakan konawe utara kalender,percetakan konawe utara brosur,percetakan konawe utara buku,percetakan konawe utara buku agenda,percetakan konawe utara buku kenangan,percetakan konawe utara katalog,percetakan konawe utara sticker,percetakan konawe utara kalender meja,percetakan kota kendari,percetakn kota kendari kotak kue,percetakan kota kendari paper bag,percetakan kota kendari murah,percetakan kota kendari termurah,percetakan kota kendari undangan,percetakan kota kendari poster,percetakan kota kendari kalender,percetakan kota kendari brosur,percetakan kota kendari buku,percetakan kota kendari buku agenda,percetakan kota kendari buku kenangan,percetakan kota kendari katalog,percetakan kota kendari sticker,percetakan kota kendari kalender meja,percetakan bangkalan,percetakn bangkalan kotak kue,percetakan bangkalan paper bag,percetakan bangkalan murah,percetakan bangkalan termurah,percetakan bangkalan undangan,percetakan bangkalan poster,percetakan bangkalan kalender,percetakan bangkalan brosur,percetakan bangkalan buku,percetakan bangkalan buku agenda,percetakan bangkalan buku kenangan,percetakan bangkalan katalog,percetakan bangkalan sticker,percetakan bangkalan kalender meja,percetakan wakatobi,percetakn wakatobi kotak kue,percetakan wakatobi paper bag,percetakan wakatobi murah,percetakan wakatobi termurah,percetakan wakatobi undangan,percetakan wakatobi poster,percetakan wakatobi kalender,percetakan wakatobi brosur,percetakan wakatobi buku,percetakan wakatobi buku agenda,percetakan wakatobi buku kenangan,percetakan wakatobi katalog,percetakan wakatobi sticker,percetakan wakatobi kalender meja,percetakan sulawesi tenggara,percetakn  sulawesi tenggara kotak kue,percetakan  sulawesi tenggara paper bag,percetakan  sulawesi tenggara murah,percetakan  sulawesi tenggara termurah,percetakan  sulawesi tenggara undangan,percetakan  sulawesi tenggara poster,percetakan  sulawesi tenggara kalender,percetakan  sulawesi tenggara brosur,percetakan  sulawesi tenggara buku,percetakan  sulawesi tenggara buku agenda,percetakan  sulawesi tenggara buku kenangan,percetakan  sulawesi tenggara katalog,percetakan  sulawesi tenggara sticker,percetakan  sulawesi tenggara kalender meja,percetakan sulawesi utara,percetakn sulawesi utara kotak kue,percetakan sulawesi utara paper bag,percetakan sulawesi utara murah,percetakan sulawesi utara termurah,percetakan sulawesi utara undangan,percetakan sulawesi utara poster,percetakan sulawesi utara kalender,percetakan sulawesi utara brosur,percetakan sulawesi utara buku,percetakan sulawesi utara buku agenda,percetakan sulawesi utara buku kenangan,percetakan sulawesi utara katalog,percetakan sulawesi utara sticker,percetakan sulawesi utara kalender meja,percetakan aceh barat daya,percetakn aceh barat daya,percetakan aceh barat daya,percetakan aceh barat daya murah,percetakan aceh barat daya termurah,percetakan lombok undangan,percetakan aceh barat daya poster,percetakan aceh barat daya kalender,percetakan aceh barat daya brosur,percetakan poster aceh barat daya,percetakan aceh barat daya buku agenda,percetakan  buku kenangan,percetakan aceh barat daya katalog,percetakan aceh barat daya sticker,percetakan aceh barat daya kalender meja,percetakan aceh besar,percetakn aceh besar,percetakan aceh besar,percetakan aceh besar murah,percetakan aceh besar termurah,percetakan aceh besar undangan,percetakan aceh besar poster,percetakan aceh besar kalender,percetakan aceh besar brosur,percetakan aceh besarlombok buku,percetakan aceh besar buku agenda,percetakan aceh besar buku kenangan,percetakan aceh besar katalog,percetakan aceh besar sticker,percetakan aceh besar kalender meja,percetakan aceh jaya,percetakn aceh jaya kotak kue,percetakan aceh jaya paper bag,percetakan aceh jaya murah,percetakan aceh jaya termurah,percetakan aceh jaya undangan,percetakan aceh jaya poster,percetakan aceh jaya kalender,percetakan aceh jaya brosur,percetakan aceh jaya buku,percetakan aceh jaya buku agenda,percetakan aceh jaya buku kenangan,percetakan aceh jaya katalog,percetakan aceh jaya sticker,percetakan aceh jaya kalender meja,percetakan mojokerto,percetakn mojokerto kotak kue,percetakan mojokerto paper bag,percetakan mojokerto murah,percetakan mojokerto termurah,percetakan mojokerto undangan,percetakan mojokerto poster,percetakan mojokerto kalender,percetakan mojokerto brosur,percetakan mojokerto buku,percetakan mojokerto buku agenda,percetakan mojokerto buku kenangan,percetakan mojokerto katalog,percetakan mojokerto sticker,percetakan mojokerto kalender meja,percetakan jombang,percetakn lombok,percetakan lombok,percetakan lombok murah,percetakan lombok termurah,percetakan lombok undangan,percetakan lombok poster,percetakan lombok kalender,percetakan lombok brosur,percetakan lombok buku,percetakan lombok buku agenda,percetakan lombok buku kenangan,percetakan lombok katalog,percetakan lombok sticker,percetakan lombok kalender meja,percetakan bondowoso,percetakn bondowoso,percetakan bondowoso,percetakan bondowoso murah,percetakan bondowoso termurah,percetakan bondowoso undangan,percetakan bondowoso poster,percetakan bondowoso kalender,percetakan bondowoso brosur,percetakan bondowoso buku,percetakan bondowoso buku agenda,percetakan bondowoso buku kenangan,percetakan bondowoso katalog,percetakan bondowoso sticker,percetakan bondowoso kalender meja,percetakan probolingo,percetakn probolingo,percetakan probolingo,percetakan probolingo murah,percetakan probolingo termurah,percetakan probolingo undangan,percetakan probolingo poster,percetakan probolingo kalender,percetakan probolingo brosur,percetakan probolingo buku,percetakan probolingo buku agenda,percetakan probolingo buku kenangan,percetakan probolingo katalog,percetakan probolingo sticker,percetakan probolingo kalender meja,percetakan jember,percetakn jember kotak kue,percetakan jember,percetakan jember murah,percetakan jember termurah,percetakan jember undangan,percetakan jember poster,percetakan jember kalender,percetakan jember brosur,percetakan jember buku,percetakan jember buku agenda,percetakan jember buku kenangan,percetakan jember katalog,percetakan jember sticker,percetakan jember kalender meja,percetakan bayuwangi,percetakn bayuwangi kotak kue,percetakan bayuwangi paper bag,percetakan bayuwangi murah,percetakan bayuwangi termurah,percetakan bayuwangi undangan,percetakan bayuwangi poster,percetakan bayuwangi kalender,percetakan bayuwangi brosur,percetakan bayuwangi buku,percetakan bayuwangi buku agenda,percetakan bayuwangi buku kenangan,percetakan bayuwangi katalog,percetakan bayuwangi sticker,percetakan bayuwangi kalender meja,percetakan aceh utara,percetakn aceh utara kotak kue,percetakan aceh utara paper bAg,percetakan aceh utara murah,percetakan aceh utara termurah,percetakan aceh utara undangan,percetakan aceh utara poster,percetakan aceh utara kalender,percetakan aceh utara brosur,percetakan aceh utara buku,percetakan aceh utara buku agenda,percetakan aceh utara buku kenangan,percetakan aceh utara katalog,percetakan aceh utara sticker,percetakan aceh utara kalender meja,perctakan kalimatan timur,percetakn kalimatan timur kotak kue,percetakan kalimatan timur paper bag,percetakan kalimatan timur murah,percetakan kalimatan timur termurah,percetakan kalimatan timur undangan,percetakan kalimatan timur poster,percetakan kalimatan timur kalender,percetakan kalimatan timur brosur,percetakan kalimatan timur buku,percetakan kalimatan timur buku agenda,percetakan kalimatan timur buku kenangan,percetakan kalimatan timur katalog,percetakan kalimatan timur sticker,percetakan kalimatan timur kalender meja,percetakan riau,percetakn riau kotak kue,percetakan riau paper bag,percetakan riau murah,percetakan riau termurah,percetakan riau undangan,percetakan riau poster,percetakan riau kalender,percetakan riau brosur,percetakan riau buku,percetakan riau buku agenda,percetakan riau buku kenangan,percetakan riau katalog,percetakan riau sticker,percetakan riau kalender meja,percetakan nganjuk,percetakn nganjuk kotak kue,percetakan nganjuk paper bag,percetakan nganjuk murah,percetakan nganjuk termurah,percetakan nganjuk undangan,percetakan nganjuk poster,percetakan nganjuk kalender,percetakan nganjuk brosur,percetakan nganjuk buku,percetakan nganjuk buku agenda,percetakan nganjuk buku kenangan,percetakan nganjuk katalog,percetakan nganjuk sticker,percetakan nganjuk kalender meja,percetakan madiun,percetakn madiun kotak kue,percetakan riaumadiun paper bag,percetakan madiun murah,percetakan madiun termurah,percetakan madiun undangan,percetakan madiun poster,percetakan madiun kalender,percetakan madiun brosur,percetakan madiun buku,percetakan madiun buku agenda,percetakan madiun buku kenangan,percetakan madiun katalog,percetakan madiun sticker,percetakan madiun kalender meja,percetakan ponorogo,percetakn ponorogo kotak kue,percetakan ponorogo paper bag,percetakan ponorogo murah,percetakan ponorogo termurah,percetakan ponorogo undangan,percetakan ponorogo poster,percetakan ponorogo kalender,percetakan ponorogo brosur,percetakan ponorogo buku,percetakan ponorogo buku agenda,percetakan ponorogo buku kenangan,percetakan ponorogo katalog,percetakan ponorogo sticker,percetakan ponorogo kalender meja,percetakan ngawi,percetakn ngawi kotak kue,percetakan ngawi paper bag,percetakan ngawi murah,percetakan ngawi termurah,percetakan ngawi undangan,percetakan ngawi poster,percetakan ngawi kalender,percetakan ngawi brosur,percetakan ngawi buku,percetakan ngawi buku agenda,percetakan ngawi buku kenangan,percetakan ngawi katalog,percetakan ngawi sticker,percetakan ngawi kalender meja,percetakan pacitan,percetakn pacitan kotak kue,percetakan pacitan paper bag,percetakan pacitan murah,percetakan pacitan termurah,percetakan pacitan undangan,percetakan pacitan poster,percetakan pacitan kalender,percetakan pacitan brosur,percetakan pacitan buku,percetakan pacitan buku agenda,percetakan pacitan buku kenangan,percetakan pacitan katalog,percetakan pacitan sticker,percetakan pacitan kalender meja,percetakan lamongan,percetakn lamongan kotak kue,percetakan lamongan paper bag,percetakan lamongan murah,percetakan lamongan termurah,percetakan lamongan undangan,percetakan lamongan poster,percetakan lamongan kalender,percetakan lamongan brosur,percetakan lamongan buku,percetakan lamongan buku agenda,percetakan lamongan buku kenangan,percetakan lamongan katalog,percetakan lamongan sticker,percetakan lamongan kalender meja,percetakan gersik,percetakn gersik kotak kue,percetakan gersik paper bag,percetakan gersik murah,percetakan gersik termurah,percetakan gersik undangan,percetakan gersik poster,percetakan gersik kalender,percetakan gersik brosur,percetakan gersik buku,percetakan gersik buku agenda,percetakan gersik buku kenangan,percetakan gersik katalog,percetakan gersik sticker,percetakan gersik kalender meja,percetakan tuban,percetakn riau tuban kue,percetakan tuban paper bag,percetakan tuban murah,percetakan tuban termurah,percetakan tuban undangan,percetakan tuban poster,percetakan tuban kalender,percetakan tuban brosur,percetakan tuban buku,percetakan tuban buku agenda,percetakan tuban buku kenangan,percetakan tuban katalog,percetakan tuban sticker,percetakan tuban kalender meja,percetakan sidoarjo,percetakn sidoarjo kotak kue,percetakan sidoarjo paper bag,percetakan sidoarjo murah,percetakan sidoarjo termurah,percetakan sidoarjo undangan,percetakan sidoarjo poster,percetakan sidoarjo kalender,percetakan sidoarjo brosur,percetakan sidoarjo buku,percetakan sidoarjo buku agenda,percetakan sidoarjo buku kenangan,percetakan sidoarjo katalog,percetakan sidoarjo sticker,percetakan sidoarjo kalender meja,percetakan pasuruan,percetakn pasuruan kotak kue,percetakan pasuruan paper bag,percetakan pasuruan murah,percetakan pasuruan termurah,percetakan pasuruan undangan,percetakan pasuruan poster,percetakan pasuruan kalender,percetakan pasuruan brosur,percetakan pasuruan buku,percetakan pasuruan buku agenda,percetakan pasuruan buku kenangan,percetakan pasuruan katalog,percetakan pasuruan sticker,percetakan pasuruan kalender meja,percetakan bojonegoro,percetakn bojonegoro kotak kue,percetakan bojonegoro paper bag,percetakan bojonegoro murah,percetakan bojonegoro termurah,percetakan bojonegoro undangan,percetakan bojonegoro poster,percetakan bojonegoro kalender,percetakan bojonegoro brosur,percetakan bojonegoro buku,percetakan bojonegoro buku agenda,percetakan bojonegoro buku kenangan,percetakan bojonegoro katalog,percetakan bojonegoro sticker,percetakan bojonegoro kalender meja,percetakan bireuen,percetakan bireuen,percetakan bireuen murah,percetakan bireuen termurah,percetakan bireuen undangan,percetakan bireuen poster,percetakan bireuen kalender,percetakan bireuen brosur,percetakan bireuen buku,percetakan bireuen buku agenda,percetakan bireuen buku kenangan,percetakan bireuen katalog,percetakan bireuen sticker,percetakan bireuen kalender meja,percetakan gaya lues,percetakan gaya lues,percetakan gaya lues murah,percetakan gaya lues termurah,percetakan gaya lues undangan,percetakan gaya lues poster,percetakan gaya lues kalender,percetakan gaya lues brosur,percetakan gaya lues buku,percetakan gaya lues buku agenda,percetakan gaya lues buku kenangan,percetakan gaya lues katalog,percetakan gaya lues sticker,percetakan gaya lues kalender meja,percetakan kota langsa,percetakan kota langsa,percetakan kota langsa murah,percetakan kota langsa termurah,percetakan kota langsa undangan,percetakan kota langsa poster,percetakan kota langsa kalender,percetakan kota langsa brosur,percetakan kota langsa buku,percetakan kota langsa buku agenda,percetakan kota langsa buku kenangan,percetakan kota langsa katalog,percetakan kota langsa sticker,percetakan kota langsa kalender meja,percetakan kota banda aceh,percetakan kota banda aceh,percetakan kota banda aceh murah,percetakan kota banda aceh termurah,percetakan kota banda aceh undangan,percetakan kota banda aceh poster,percetakan kota banda aceh kalender,percetakan kota banda aceh brosur,percetakan kota banda aceh buku,percetakan kota banda aceh buku agenda,percetakan kota banda aceh buku kenangan,percetakan kota banda aceh katalog,percetakan kota banda aceh sticker,percetakan kota banda aceh kalender meja,percetakan kota sabang,percetakan kota sabang,percetakan kota sabang murah,percetakan kota sabang termurah,percetakan kota sabang undangan,percetakan kota sabang poster,percetakan kota sabang kalender,percetakan bungokota sabang brosur,percetakan kota sabang buku,percetakan kota sabang buku agenda,percetakan kota sabang buku kenangan,percetakan kota sabang katalog,percetakan kota sabang sticker,percetakan kota sabang kalender meja,percetakan kota lhokseumawe,percetakan kota lhokseumawe,percetakan kota lhokseumawe murah,percetakan bungokota lhokseumawe termurah,percetakan kota lhokseumawe undangan,percetakan kota lhokseumawe poster,percetakan kota lhokseumawe kalender,percetakan kota lhokseumawe brosur,percetakan kota lhokseumawe buku,percetakan kota lhokseumawe buku agenda,percetakan kota lhokseumawe buku kenangan,percetakan kota lhokseumawe katalog,percetakan kota lhokseumawe sticker,percetakan kota lhokseumawe kalender meja,percetakan subulussalam,percetakan subulussalam,percetakan subulussalam murah,percetakan subulussalam termurah,percetakan subulussalam undangan,percetakan subulussalam poster,percetakan subulussalam kalender,percetakan subulussalam brosur,percetakan subulussalam buku,percetakan subulussalam buku agenda,percetakan subulussalam buku kenangan,percetakan subulussalam katalog,percetakan subulussalam sticker,percetakan subulussalam kalender meja,percetakan bau-bau,percetakan bau-bau,percetakan bau-bau murah,percetakan bau-bau termurah,percetakan bungobau-bau undangan,percetakan bau-bau poster,percetakan bau-bau kalender,percetakan bau-bau brosur,percetakan bau-bau buku,percetakan bau-bau buku agenda,percetakan bau-bau buku kenangan,percetakan bau-bau katalog,percetakan bau-bau sticker,percetakan bau-bau kalender meja,percetakan kendari,percetakan kendari,percetakan kendari murah,percetakan kendari termurah,percetakan kendari undangan,percetakan kendari poster,percetakan kendari kalender,percetakan kendari brosur,percetakan kendari buku,percetakan kendari buku agenda,percetakan kendari buku kenangan,percetakan kendari katalog,percetakan kendari sticker,percetakan kendari kalender meja,percetakan balikpapan,percetakan balikpapan,percetakan balikpapan murah,percetakan balikpapan termurah,percetakan balikpapan undangan,percetakan balikpapan poster,percetakan balikpapan kalender,percetakan balikpapan brosur,percetakan balikpapan buku,percetakan balikpapan buku agenda,percetakan balikpapan buku kenangan,percetakan balikpapan katalog,percetakan balikpapan sticker,percetakan balikpapan kalender meja,percetakan samarinda,percetakan samarinda,percetakan samarinda murah,percetakan bungosamarinda termurah,percetakan samarinda undangan,percetakan samarinda poster,percetakan samarinda kalender,percetakan samarinda brosur,percetakan bungo buku,percetakan samarinda buku agenda,percetakan samarinda buku kenangan,percetakan samarinda katalog,percetakan samarinda sticker,percetakan samarinda kalender meja,percetakan tengarong,percetakan tengarong,percetakan tengarong murah,percetakan tengarong termurah,percetakan tengarong undangan,percetakan tengarong poster,percetakan tengarong kalender,percetakan tengarong brosur,percetakan tengarong buku,percetakan tengarong buku agenda,percetakan tengarong buku kenangan,percetakan tengarong katalog,percetakan tengarong sticker,percetakan tengarong kalender meja,percetakan bontang,percetakan bontang murah,percetakan bontang termurah,percetakan bontang undangan,percetakan bontang poster,percetakan bontang kalender,percetakan bontang brosur,percetakan bungo buku,percetakan bontang buku agenda,percetakan bontang buku kenangan,percetakan bontang katalog,percetakan bontang sticker,percetakan bontang kalender meja,percetakan kutai timur,percetakan kutai timur amplop,percetakan kutai timur murah,percetakan kutai timur termurah,percetakan kutai timur undangan,percetakan kutai timur poster,percetakan kutai timur kalender,percetakan kutai timur brosur,percetakan kutai timur buku,percetakan kutai timur buku agenda,percetakan kutai timur buku kenangan,percetakan kutai timur katalog,percetakan kutai timur sticker,percetakan kutai timur kalender meja,percetakan kutai barat,percetakan kutai barat amplop,percetakan kutai barat murah,percetakan kutai barat termurah,percetakan kutai barat undangan,percetakan kutai barat poster,percetakan kutai barat kalender,percetakan kutai barat brosur,percetakan kutai barat buku,percetakan kutai barat buku agenda,percetakan kutai barat buku kenangan,percetakan kutai barat katalog,percetakan kutai barat sticker,percetakan kutai barat kalender meja,percetakan kutai kartanegara,percetakan kutai kartanegara amplop,percetakan kutai kartanegara murah,percetakan kutai kartanegara termurah,percetakan kutai kartanegara undangan,percetakan bungo poster,percetakan kutai kartanegara kalender,percetakan bungokutai kartanegara brosur,percetakan kutai kartanegara buku,percetakan kutai kartanegara buku agenda,percetakan kutai kartanegara buku kenangan,percetakan kutai kartanegara katalog,percetakan kutai kartanegara sticker,percetakan kutai kartanegara kalender meja,percetakan kotak kue bali,percetakan bali amplop,percetakan bali murah,percetakan bali termurah,percetakan bali undangan,percetakan bali poster,percetakan bali kalender,percetakan bali brosur,percetakan bali buku,percetakan bali buku agenda,percetakan bali buku kenangan,percetakan bali katalog,percetakan bali sticker,percetakan bali kalender meja,percetakan denpasar,percetakan denpasar amplop,percetakan denpasar murah,percetakan denpasar termurah,percetakan denpasar undangan,percetakan denpasar poster,percetakan denpasar kalender,percetakan denpasar brosur,percetakan denpasar buku,percetakan denpasar buku agenda,percetakan denpasar buku kenangan,percetakan denpasar katalog,percetakan denpasar sticker,percetakan denpasar kalender meja,percetakan mataram,percetakan mataram amplop,percetakan mataram murah,percetakan mataram termurah,percetakan mataram undangan,percetakan mataram poster,percetakan mataram kalender,percetakan mataram brosur,percetakan bungomataram buku,percetakan mataram buku agenda,percetakan mataram buku kenangan,percetakan mataram katalog,percetakan mataram sticker,percetakan mataram kalender meja,percetakan lombok,percetakan lombok amplop,percetakan lombok murah,percetakan lombok termurah,percetakan lombok undangan,percetakan lombok poster,percetakan lombok kalender,percetakan lombok brosur,percetakan lombok buku,percetakan lombok buku agenda,percetakan lombok buku kenangan,percetakan lombok katalog,percetakan lombok sticker,percetakan lombok kalender meja,percetakan belitar,percetakan belitar amplop,percetakan belitar kotak kue,percetakan belitar murah,percetakan belitar termurah,percetakan belitar undangan,percetakan belitar poster,percetakan belitar kalender,percetakan belitar brosur,percetakan belitar buku,percetakan belitar buku agenda,percetakan belitar buku kenangan,percetakan belitar katalog,percetakan belitar sticker,percetakan belitar kalender meja,percetakan tulungagung,percetakan tulungagung amplop,percetakan tulungagung kotak kue,percetakan tulungagung murah,percetakan tulungagung termurah,percetakan tulungagung undangan,percetakan tulungagung poster,percetakan tulungagung kalender,percetakan tulungagung brosur,percetakan tulungagung buku,percetakan tulungagung buku agenda,percetakan tulungagung buku kenangan,percetakan tulungagung katalog,percetakan tulungagung sticker,percetakan tulungagung kalender meja,percetakan kerian,percetakan kerian amplop,percetakan kerian kotak kue,percetakan kerian murah,percetakan kerian termurah,percetakan kerian undangan,percetakan kerian poster,percetakan kerian kalender,percetakan kerian brosur,percetakan kerian buku,percetakan kerian buku agenda,percetakan kerian buku kenangan,percetakan kerian katalog,percetakan kerian sticker,percetakan kerian kalender meja,percetakan Driyorejo gersik,percetakan kerian amplop,percetakan Driyorejo gersik kotak kue,percetakan Driyorejo gersik murah,percetakan Driyorejo gersik termurah,percetakan Driyorejo gersik undangan,percetakan Driyorejo gersik poster,percetakan Driyorejo gersik kalender,percetakan Driyorejo gersik brosur,percetakan Driyorejo gersik buku,percetakan Driyorejo gersik buku agenda,percetakan Driyorejo gersik buku kenangan,percetakan Driyorejo gersik katalog,percetakan Driyorejo gersik sticker,percetakan Driyorejo gersik kalender meja,percetakan candi lontar,percetakan candi lontar amplop,percetakan candi lontar kotak kue,percetakan candi lontar murah,percetakan candi lontar termurah,percetakan candi lontar undangan,percetakan candi lontar poster,percetakan candi lontar kalender,percetakan candi lontar brosur,percetakan candi lontar buku,percetakan candi lontar buku agenda,percetakan candi lontar buku kenangan,percetakan candi lontar katalog,percetakan candi lontar sticker,percetakan candi lontar kalender meja,percetakan wiyung surabaya,percetakan wiyung surabaya amplop,percetakan wiyung surabaya kotak kue,percetakan wiyung surabaya murah,percetakan wiyung surabaya termurah,percetakan wiyung surabaya undangan,percetakan kerianwiyung surabaya poster,percetakan wiyung surabaya kalender,percetakan wiyung surabaya brosur,percetakan wiyung surabaya buku,percetakan wiyung surabaya buku agenda,percetakan wiyung surabaya buku kenangan,percetakan wiyung surabaya katalog,percetakan wiyung surabaya wiyung surabaya,percetakan wiyung surabaya kalender meja,percetakan kedurus surabaya,percetakan kedurus surabaya amplop,percetakan kedurus surabaya kotak kue,percetakan kedurus surabaya murah,percetakan kerian termurah,percetakan kedurus surabaya undangan,percetakan kedurus surabaya poster,percetakan kedurus surabaya kalender,percetakan kedurus surabaya brosur,percetakan kedurus surabaya buku,percetakan kedurus surabaya buku agenda,percetakan kedurus surabaya buku kenangan,percetakan kedurus surabaya katalog,percetakan kedurus surabaya sticker,percetakan kedurus surabaya kalender meja,percetakan karang pilang surabaya,percetakan karang pilang surabaya amplop,percetakan karang pilang surabaya kotak kue,percetakan karang pilang surabaya murah,percetakan karang pilang surabaya termurah,percetakan karang pilang surabaya undangan,percetakan karang pilang surabaya poster,percetakan karang pilang surabaya kalender,percetakan karang pilang surabaya brosur,percetakan karang pilang surabaya buku,percetakan karang pilang surabaya buku agenda,percetakan karang pilang surabaya buku kenangan,percetakan karang pilang surabaya katalog,percetakan karang pilang surabaya sticker,percetakan karang pilang surabaya kalender meja,percetakan gunungsari surabaya,percetakan gunungsari surabaya amplop,percetakan gunungsari surabaya kotak kue,percetakan gunungsari surabaya murah,percetakan gunungsari surabaya termurah,percetakan gunungsari surabaya undangan,percetakan gunungsari surabaya poster,percetakan gunungsari surabaya kalender,percetakan gunungsari surabaya brosur,percetakan gunungsari surabaya buku,percetakan gunungsari surabaya buku agenda,percetakan gunungsari surabaya buku kenangan,percetakan gunungsari surabaya katalog,percetakan gunungsari surabaya sticker,percetakan gunungsari surabaya kalender meja,percetakan sepanjang sidoarjo,percetakan sepanjang sidoarjo amplop,percetakan sepanjang sidoarjo kotak kue,percetakan sepanjang sidoarjo murah,percetakan sepanjang sidoarjo termurah,percetakan sepanjang sidoarjo undangan,percetakan sepanjang sidoarjo poster,percetakan sepanjang sidoarjo kalender,percetakan sepanjang sidoarjo brosur,percetakan sepanjang sidoarjo buku,percetakan sepanjang sidoarjo buku agenda,percetakan sepanjang sidoarjo buku kenangan,percetakan sepanjang sidoarjo katalog,percetakan kerian sepanjang sidoarjo,percetakan sepanjang sidoarjo kalender meja,percetakan  Jl.A.Ayani surabaya,percetakan Jl.A.Ayani surabaya amplop,percetakan Jl.A.Ayani surabaya kotak kue,percetakan Jl.A.Ayani surabaya murah,percetakan Jl.A.Ayani surabaya termurah,percetakan Jl.A.Ayani surabaya undangan,percetakan Jl.A.Ayani surabaya poster,percetakan Jl.A.Ayani surabaya kalender,percetakan Jl.A.Ayani surabaya brosur,percetakan Jl.A.Ayani surabaya buku,percetakan Jl.A.Ayani surabaya buku agenda,percetakan Jl.A.Ayani surabaya buku kenangan,percetakan Jl.A.Ayani surabaya katalog,percetakan Jl.A.Ayani surabaya sticker,percetakan Jl.A.Ayani surabaya kalender meja,percetakan jemursari surabaya,percetakan jemursari surabaya amplop,percetakan jemursari surabaya kotak kue,percetakan jemursari surabaya murah,percetakan kerian termurah,percetakan jemursari surabaya undangan,percetakan jemursari surabaya poster,percetakan jemursari surabaya kalender,percetakan jemursari surabaya brosur,percetakan jemursari surabaya buku,percetakan jemursari surabaya buku agenda,percetakan jemursari surabaya buku kenangan,percetakan jemursari surabaya katalog,percetakan jemursari surabaya sticker,percetakan jemursari surabaya kalender meja,percetakan rungkut surabaya,percetakan rungkut surabaya amplop,percetakan rungkut surabaya kotak kue,percetakan kerianrungkut surabaya murah,percetakan rungkut surabaya termurah,percetakan rungkut surabaya undangan,percetakan rungkut surabaya poster,percetakan rungkut surabaya kalender,percetakan rungkut surabaya brosur,percetakan rungkut surabaya buku,percetakan rungkut surabaya buku agenda,percetakan rungkut surabaya buku kenangan,percetakan rungkut surabaya katalog,percetakan rungkut surabaya sticker,percetakan rungkut surabaya kalender meja,percetakan lakarsantri surabaya,percetakan lakarsantri surabaya amplop,percetakan lakarsantri surabaya kotak kue,percetakan lakarsantri surabaya murah,percetakan lakarsantri surabaya termurah,percetakan lakarsantri surabaya undangan,percetakan lakarsantri surabaya poster,percetakan lakarsantri surabaya kalender,percetakan lakarsantri surabaya brosur,percetakan lakarsantri surabaya buku,percetakan lakarsantri surabaya buku agenda,percetakan lakarsantri surabaya buku kenangan,percetakan lakarsantri surabaya katalog,percetakan lakarsantri surabaya sticker,percetakan kerian kalender meja,percetakan perak surabaya,percetakan perak surabaya amplop,percetakan perak surabaya kotak kue,percetakan perak surabaya murah,percetakan perak surabaya termurah,percetakan perak surabaya undangan,percetakan perak surabaya poster,percetakan perak surabaya kalender,percetakan perak surabaya brosur,percetakan perak surabaya buku,percetakan perak surabaya buku agenda,percetakan perak surabaya buku kenangan,percetakan perak surabaya katalog,percetakan perak surabaya sticker,percetakan perak surabaya kalender meja,percetakan kenjeran surabaya,percetakan kenjeran surabaya amplop,percetakan kenjeran surabaya kotak kue,percetakan kenjeran surabaya murah,percetakan kenjeran surabaya termurah,percetakan kenjeran surabaya undangan,percetakan kenjeran surabaya poster,percetakan kenjeran surabaya kalender,percetakan kenjeran surabaya brosur,percetakan kenjeran surabaya buku,percetakan kenjeran surabaya buku agenda,percetakan kenjeran surabaya buku kenangan,percetakan kenjeran surabaya katalog,percetakan kenjeran surabaya sticker,percetakan kenjeran surabaya kalender meja,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya amplop,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya kotak kue,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya murah,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya termurah,percetakan kerian undangan,percetakan kerian poster,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya kalender,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya brosur,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya buku,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya buku agenda,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya buku kenangan,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya katalog,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya sticker,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya kalender meja,percetakan margomulyo surabaya,percetakan margomulyo surabaya amplop,percetakan margomulyo surabaya kotak kue,percetakan margomulyo surabaya murah,percetakan margomulyo surabaya termurah,percetakan margomulyo surabaya undangan,percetakan margomulyo surabaya poster,percetakan margomulyo surabaya kalender,percetakan margomulyo surabaya brosur,percetakan margomulyo surabaya buku,percetakan margomulyo surabaya buku agenda,percetakan margomulyo surabaya buku kenangan,percetakan margomulyo surabaya katalog,percetakan margomulyo surabaya sticker,percetakan margomulyo surabaya kalender meja,percetakan Jl.HR.Muhammad,percetakan Jl.HR.Muhammad amplop,percetakan Jl.HR.Muhammad kotak kue,percetakan Jl.HR.Muhammad murah,percetakan Jl.HR.Muhammad termurah,percetakan Jl.HR.Muhammad undangan,percetakan Jl.HR.Muhammad poster,percetakan Jl.HR.Muhammad kalender,percetakan Jl.HR.Muhammad brosur,percetakan Jl.HR.Muhammad buku,percetakan Jl.HR.Muhammad buku agenda,percetakan Jl.HR.Muhammad buku kenangan,percetakan Jl.HR.Muhammad katalog,percetakan Jl.HR.Muhammad sticker,percetakan Jl.HR.Muhammad kalender meja,percetakan Jl.Maijen sungkono,percetakan Jl.Maijen sungkono amplop,percetakan Jl.Maijen sungkono kotak kue,percetakan Jl.Maijen sungkono murah,percetakan Jl.Maijen sungkono termurah,percetakan Jl.Maijen sungkono undangan,percetakan Jl.Maijen sungkono poster,percetakan Jl.Maijen sungkono kalender,percetakan kerian brosur,percetakan Jl.Maijen sungkono buku,percetakan Jl.Maijen sungkono buku agenda,percetakan Jl.Maijen sungkono buku kenangan,percetakan Jl.Maijen sungkono katalog,percetakan Jl.Maijen sungkono sticker. 










0 komentar: